Bertambah 310 Kasus, Kota Bogor Catatkan Penambahan Positif Covid-19 Tertinggi
Merdeka.com - Data Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rabu mencatat tambahan kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 mencatat angka tertinggi 310 orang selama adanya pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.
Sebelumnya, pada Selasa (22/6), ada sebanyak 230 warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pada saat itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyebut, angka 230 kasus itu, adalah rekor tertinggi selama adanya pandemi Covid-19.
"Ini angka tertinggi selama Covid-19 sejak Maret 2020. Kita harus terus siap siaga dan waspada," katanya di Bogor, Rabu (23/6).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang lebih banyak terkena DBD di Jakarta Barat? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kota Bogor dengan adanya tambahan 310 kasus positif Covid-19, maka warga Kota Bogor yang masih sakit mencapai 2.056 orang.
Tambahan kasus positif ini berdampak langsung pada meningkatnya keterisian tempat tidur (BOR) pasien positif Covid-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor.
Sebelum tambah 310 kasus positif, BOR pasien Covid-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor, pada Selasa (22/6) ada sebanyak 668 pasien positif Covid-19 atau sekitar 78 persen dari 856 tempat tidur yang tersedia di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor.
Menurut Bima Arya, berdasarkan penelitian Dinas Kesehatan Kota Bogor, tingginya lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor berasal ada dua klaster penularan yakni klaster keluarga dan klaster luar kota.
"Klaster keluarga kalau dibedah lagi, asalnya kebanyakan dari klaster luar kota juga. Warga Kota Bogor yang bekerja di luar kota, terutama Jakarta, tertular Covid-19 dan menularkan anggota keluarganya," katanya seperti dilansir dari Antara.
Guna mengantisipasi terus peningkatan kasus Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor yang diketuai Bima Arya, melakukan langkah-langkah antisipatif, pertama, menambah ketersediaan tempat tidur di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor dan menambah ruang isolasi untuk pasien positif Covid-19.
Menurut Bima, dirinya telah meminta kepada pimpinan seluruh rumah sakit di Kota Bogor untuk dapat menambah ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 minimal 30 persen dari kapasitas tempat tidur di rumah sakit.
"Pada rapat koordinasi dengan pimpinan rumah sakit di Kota Bogor, Minggu (20/6), pimpinan rumah sakit menyatakan menyetujui," katanya.
Pada saat itu, ketersediaan tempat tidur untuk pasien positif Covid-19 di rumah sakit ada sebanyak 829 tempat tidur, dan pada Rabu hari ini sudah bertambah menjadi 856 tempat tidur.
Kemudian, tempat isolasi untuk pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau OTG, ada di Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi Bogor dengan kapasitas 100 tempat tidur dan sudah terisi hampir penuh.
"Pemerintah Kota Bogor sedang menyiapkan tambahan tempat isolasi untuk pasien OTG," tutupnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca Selengkapnya