Bocah SMP Bacok Anak SMA di Yogya Demi Eksistensi Geng
Merdeka.com - Dua orang pelajar SMP berinisial RK (15) dan RD (15) diduga terlibat dalam aksi kekerasan jalanan dengan korban bernama M Angga (18) seorang pelajar SMA di Yogyakarta pada Minggu (1/12) dinihari di Jalan Ireda, Kota Yogyakarta.
Kedua bocah berusia di bawah umur ini berboncengan sepeda motor dan menyabet pergelangan kiri Angga dengan senjata tajam. Akibatnya pergelangan kiri Angga mengalami luka serius dan harus dilarikan ke RSUP Dr. Sardjito.
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Sutikno mengatakan kedua pelajar SMP tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka. Hanya saja karena masih di bawah umur tidak digunakan istilah tersangka namun anak berhadapan dengan hukum (ABH).
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Siapa yang membacok pelajar di Bogor? 'Tiba-tiba pelajar dari sekolah lain dari belakang menganiaya dengan membacok P di pinggang dan I di kepala. Setelah membacok pelajar tersebut langsung pergi,' ujarnya.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Mengapa anak-anak disekap di sekte ini? Anak-anak tersebut diduga digunakan sebagai buruh murah. Selain itu, ditemukan kuburan yang tidak terdaftar yang diduga adalah kuburan bayi.
Sutikno mengungkapkan selain menetapkan dua pelajar SMP sebagai ABH, ada 10 pelajar lainnya yang juga diamankan oleh Polresta Yogyakarta. Saat ini 10 pelajar itu masih ditetapkan sebagai saksi.
"Yang 10 akan dilakukan pendalaman, pembinaan, dan profiling oleh Sat Binmas Polresta. Pembinaan diberikan selama dua minggu lewat pembinaan agama dan mental agar anak-anak ini tak lagi kembali ke jalanan dan mengulang aktivitas kriminal," ujar Sutikno saat dihubungi.
Sengaja Cari Musuh
Sutikno menerangkan ke 12 pelajar termasuk dua ABH di dalamnya memang tergabung dalam kelompok geng. Geng tersebut dinilai Sutikno kerap sengaja mencari musuh di jalan.
Sutikno merinci sebelum mencari musuh di jalan biasanya kelompok tersebut berkumpul di sebuah tempat sebelum berkeliling. Kemudian anggota geng itu mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam.
Sutikno menambahkan geng tersebut memilih calon korbannya secara acak. Setelahnya anggota geng akan memepet korban dan beraksi dengan senjata tajam.
"Mereka bawa sajam ke sana-sini. Ada sedikit senggolan langsung menyerang menganggap itu musuh. Mereka niatnya (motif) cari-cari musuh itu. Tujuannya untuk eksistensi geng mereka," papar Sutikno.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan juga terungkap, salah satu pelaku sempat berpindah sekolah karena terlibat kasus perkelahian.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban FF yang dipukul dan ditendang korban sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaAdapun keempat siswa yang menjadi tersangka yakniE (18), R (18), J (18) dan G (19). Semuanya berstatus pelajar.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang menjalani perawatan. Korban dipukul dan ditendang pelaku.
Baca SelengkapnyaVideo pengeroyokan terhadap seorang siswi SMP di Sumatera Barat viral di media sosial. Tiga pelaku yang juga siswi SMP kini diamankan polisi.
Baca Selengkapnya