Bogor darurat geng motor, di depan asrama TNI berani merampok
Merdeka.com - Tak hanya Bandung, kini geng motor tengah menghantui warga Kota Bogor, Jawa Barat. Secara berkelompok, mereka melakukan kejahatan kepada para pengendara yang melintas, jika melawan geng ini tak segan melukai korbannya.
Salah satu aksi geng motor tersebut menimpa salah seorang pengacara, Fahmi Muhammad Rajab pada Senin (11/7) lalu. Malam itu, sekitar pukul 22.00 WIB, Fahmi melintas di kawasan Gunung Batu menuju Bubulak dengan mobil pribadinya.
"Di sekitar SPBU Gunung Batu, mobil saya dipepet oleh motor yang ditumpangi 2 orang. Ketika sampai Pasar Gunung Batu, tiba-tiba ban mobil saya kempes," kata Fahmi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (15/7).
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Dimana gerombolan motor itu masuk? Gerombolan bermotor itu datang ke Kampung Al-Furqon, Desa Cisolok ini dengan menggunakan lima sepeda motor.
-
Kenapa gerombolan motor itu masuk? Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi,“ kata Nining.
-
Bagaimana gerombolan motor itu masuk? Para pelaku merangsek masuk dengan menggunakan lima sepeda motor.
-
Kenapa motor jadi incaran pencuri? 'Warga harus menjaga betul keamanan kendaraan bermotornya terutama roda dua yang sering menjadi incaran para pelaku curanmor. Tetap waspada dan selalu parkir sepeda motor di tempat parkir yang benar dan gunakan kunci pengaman tambahan,' Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat di Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (19/6).
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
Sadar akan menjadi korban kejahatan, dia tetap memacu kendaraannya hingga berhenti di depan Asrama Yonif 315 Gunung Baru sekaligus mencari posisi yang cukup terang untuk memeriksa kondisi ban mobilnya. Sembari memastikan kondisi aman, dia menyempatkan diri untuk menyembunyikan beberapa barang berharga ke dalam tas di dalam kursi dan mengunci mobilnya sebelum keluar.
"Di saat saya melepaskan dan mengganti ban. Ada yang mencoba membuka pintu mobil saya yang terkunci. Dengan seketika saya bangkit dengan menggenggam kunci ban mobil untuk melawan karena saya anggap cuma satu motor dengan 2 orang," tambahnya.
Rupanya dia salah, penjahat yang mengincarnya buka satu motor, melainkan komplotan motor. Mirisnya, para pelaku ada yang masih remaja hingga berusia 25 tahun.
"Ternyata mereka komplotan geng motor dengan menaiki 5 motor dengan tiap motor 2 orang dengan umur kisaran 17 sampe 25 tahun, dan 1 mobil sedan yang mengawasi dengan penuh orang tepat di belakang mobil saya. Dan yang parahnya satu orang di motor menodongkan pistol ke arah saya," ujar Fahmi.
Merasa terancam, Fahmi memilih merelakan barang berharga di dalam mobilnya dijarah para pelaku.
"Dari kejadian tersebut, dilihat dari cara operasinya; dari jumlah dan umur pelaku; bersenjata api; bermotor modif; dan bermobil modif pula. saya yakin pelakunya orang berada; berpendidikan; profesional dan terbiasa karena tidak ada rasa takut sama sekali saat beraksi," pikirnya.
Usai kejadian, korban langsung menuju Polresta Kota Bogor untuk melaporkan kasus pencurian dengan kekerasan yang dilakukan sekelompok geng motor tersebut. "Semoga peristiwa ini tidak terjadi lagi bagi saya pribadi dan teman-teman warga Bogor yang lain."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaKepada para geng motor dan begal, Jontra mengingatkan untuk jangan macam-macam kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaAksi pemotor ini sangat membahayakan keselamatan dan menyebabkan perjalanan TransJakarta terhambat.
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca SelengkapnyaPara remaja anggota gangster tersebut berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya masing-masing.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa mengungkapkan motif dan identitas dua terduga pelaku penyerangan.
Baca SelengkapnyaRombongan konvoi dengan belasan kendaraan itu, melintas sebanyak tiga kali pada malam itu.
Baca Selengkapnya