Bos BPG & petinggi Bank Mandiri diperiksa untuk Nazaruddin

Merdeka.com - Proses penyidikan kasus dugaan gratifikasi proyek-proyek PT Duta Graha Indah dan pencucian uang disangkakan kepada mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, terus berjalan sesuai janji Komisi Pemberantasan Korupsi. Hari ini, mereka kembali menjadwalkan pemeriksaan beberapa saksi dalam perkara itu.

Dari jadwal pemeriksaan Selasa (6/1), ada tujuh saksi bakal disidik soal keterkaitannya dengan kasus Nazaruddin. Salah satu pihak bakal diperiksa adalah dua bos korporasi di bidang properti, Binakarya Propertindo Group (BPG). Mereka adalah Direktur Utama BPG, Go Hengky Setiawan, serta Direktur Teknik dan Operasional BPG, Budianto Halim.

"Iya betul, diperiksa untuk tersangka MNZ," tulis Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, melalui pesan singkat hari ini.

Hengky dan Budianto merupakan pendiri BPG. Hengky sebelumnya malang melintang di dunia bisnis properti dan sempat bekerja di Agung Sedayu Group. BPG diketahui sudah banyak membangun beberapa properti di Indonesia. Belum diketahui apakah Nazaruddin pernah membenamkan modal di perusahaan itu atau kongsi membangun properti menggunakan duit hasil korupsi.

Saksi selanjutnya bakal diperiksa hari ini adalah Ahmad Arif Purwoko. Dia menjabat Team Leader Business Banking Center Bank Mandiri.

Saksi-saksi lainnya adalah Hj. Enny Nurillah Niti Kusumo dan Zakirman Karim, dan Ibnu Hanny sebagai pihak swasta. Ditambah lagi saksi Muhammad Kholid Artha, bekerja sebagai notaris.