Bos cat diminta jamin pendidikan dan pengasuhan anak pemotor ditabrak hingga tewas

Merdeka.com - Tewasnya Eko Prasetio, pengendara sepeda motor Honda Beat AD 5435 OH yang tewas ditabrak Iwan Adranacus dengan Mercedes-Benz AD 888 QQ dua pekan lalu di Jalan KS Tubun, Solo menyisakan permasalahan baru. Sebab Eko yang bekerja di RS Karima Utama, Sukoharjo merupakan tulang punggung keluarga.

Eko diketahui meninggalkan seorang anak laki-laki bernama Ahnaf Malik Alfahrezi yang baru berusia 9 bulan dan istri Dahlia Antari Wulaningrum. Selama ini keduanya menggantungkan kebutuhan hidupnya pada almarhum.

Direktur Yayasan Kepedulian untuk Anak (Yayasan KAKAK) Solo, Shoim Sahriyati, berpendapat penyelesaian hukum kasus kecelakaan maut di samping Mapolresta Surakarta, 22 September lalu itu juga harus menyentuh keluarga korban.

"Menurut saya, keluarga korban harus mendapatkan solusi terbaik. Apalagi korban meninggalkan seorang bayi yang butuh jaminan pendidikan dan pengasuhan dalam jangka panjang," ujar Shoim kepada wartawan, Selasa (4/8).

Menurut Shoim, pelaku harus memiliki rasa tanggungjawab dan tanggungjawab moral terhadap dampak dari kecelakaan maut tersebut. Ia memandang perlu adanya mediasi antara keluarga korban dan pelaku agar segera dilakukan. Langkah ini bisa dilakukan dengan melibatkan lembaga independen yang bisa menjadi jalan tengah bagi kedua pihak.

"Faktor kemanusiaan tentunya lebih penting dari yang lainnya. Kedua keluarga juga perlu membuka diri, karena pada dasarnya kasus ini juga memberikan dampak buruk bagi kedua pihak," jelasnya.

Shoim berharap jaminan terhadap keluarga korban dapat segera diperoleh. Sehingga keluarga dapat segera keluar dari trauma akibat peristiwa kecelakaan maut yang telah mengubah kehidupan mereka. Karena itu penanganan dengan pendampingan terhadap istri korban serta pemenuhan asupan gizi makanan terhadap bayi anak korban harus segera dilakukan. Bila trauma yang diderita istri korban semakin akut, dikhawatirkan akan berdampak kurang baik terhadap pengasuhan anaknya yang masih balita.

"Di luar aspek pidana terhadap pelaku, keluarga korban bisa saja mengajukan tuntutan ganti rugi materiil. Namun sebaiknya dicari cara terbaik bagi kedua pihak," ucapnya.

Shoim juga menyarankan agar dalam mendidik anak korban, keluarga dapat melibatkan psikolog. Karena anak yang ditinggalkan oleh orangtua melalui proses yang tidak biasa seperti kecelakaan ini bisa memberikan dampak buruk kepada si anak.

"Bila anak memperoleh informasi yang kurang pas tentang kematian orang tuanya, si anak bisa memiliki karakter negatif seperti pemarah, pendendam dan lainnya. Sehingga sejak dini anak perlu dididik secara benar dengan limpahan kasih sayang dari ibunya, kakek dan neneknya serta keluarga besarnya," jelasnya lagi.