Bupati nonaktif Purbalingga Disebut Minta Duit Buat Kampanye PDIP di Pilgub Jateng
Merdeka.com - Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menghadirkan lima saksi dalam sidang lanjutan kasus suap dan gratifikasi proyek Islamic Center yang menjerat Bupati Purbalingga, Tasdi. Dalam sidang, saksi yang dihadirkan merasa ditekan setor dana untuk dana kampanye Pilgub 2018.
Dari lima saksi dipanggil hanya tiga yang hadir. Sedangkan Wakil Ketua DPR Utut Adianto mangkir dari pemeriksaan dengan alasan menghadiri acara di luar negeri.
"Lima yang kita panggil hanya dua yang tidak hadir. Untuk Utut Adianto tidak hadir dengan alasan menghadiri acara ke Turki, satunya yakni Kepala Dinas Penanaman Modal Satya Giri berhalangan tetap karena meninggal dunia. Sudah dibacakan BAP dalam sidang," kata Jaksa KPK Roy Riyadi usai sidang di Tipikor Semarang, Rabu (28/11).
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Mengapa KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Bagaimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat. 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2). Muhdlor mengatakan, pemeriksaan masih akan berlangsung usai istirahat siang. Dia memastikan akan memberikan keterangan sebenar-benarnya.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Apa yang diibarkan Bupati Subang? Di sana, Ruhimat mengibarkan bendera khas Republik Indonesia berukuran 10x5 meter di ketinggian 75 meter.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
Dia menyebut untuk tiga orang yang hadir yakni Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Purbalingga Muhammad Najib, Mantan Kepala Bagian Layanan Pengadaan Hadi Iswanto dan mantan anggota DPRD Purbalingga Nur Said.
Pemeriksaan saksi pertama menghadirkan Muhammad Najib, selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Purbalingga mengaku harus menjalankan perintah Bupati selaku atasannya untuk menyetorkan sejumlah uang sekitar Rp 24,5 juta. Dana tersebut rencananya akan digunakan kampanye sebagai upaya menyukseskan Pilgub Jateng 2018.
"Penyerahan dana itu untuk keperluan Pemilihan Gubernur tahun 2018. Ya untuk sosialisasi pemenangan," kata Najib usai menjalani pemeriksaan saksi di Tipikor Semarang.
Dia menjelaskan ada aliran dana lagi yang diberikan kepada terdakwa dengan jumlah Rp 50 juta. Uang itu diserahkan saat bertemu dengan rombongan Tasdi di sebuah rumah makan.
"Lima puluh juta rupiah kan besar pak. Untuk digunakan apa dan lokasinya di mana?" tanya seorang jaksa KPK yang menangani sidang kasus tersebut.
"Uangnya saya serahkan di rumah makan Joglo. Keperluannya dalam kegiatan sosialisasi dengan partai," sahut Najib.
Lebih lanjut dalam pertemuan dengan para pejabat itu, dirinya sempat menunaikan salat. Tapi ia kembali mendapat tekanan untuk memuluskan proyek Islamic Center.
"Pak Bupati tanya ke saya siapa yang menang lelang. Saya jawab sepertinya PT Sumber Daya. Kemudian beliau mengajak saya ke Jakarta. Pas perjalanan di stasiun, beliau sempat membahas soal dana untuk Pileg," tuturnya.
Setibanya di Hotel Borobudur Jakarta, Hadi mengaku ikut pertemuan untuk membahas proyek serupa. Ia menyebut ada Utut Adianto selaku Wakil Ketua DPR terlihat hadir di hotel itu.
"Pembahasan masih berkaitan dengan Islamic Center dan pemberian dana-dana lainnya untuk keperluan Pemilu," ungkapnya.
Terpisah dalam saksinya dilontarkan Hadi Iswanto, Kabag ULP Purbalingga sudah ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus serupa mengatakan sempat ketakutan saat KPK menggelar OTT di Purbalingga.
"Saya waktu itu lari ketika lihat pak bupati dan beberapa orang diamankan KPK. Saya langsung menuju kantor bupati. Lalu dikejar oleh petugas pas OTT dulu. Saya lari karena itu bukan uang saya," tuturnya.
Ia menjelaskan sering mendapat tekanan dari bupati saat menangani proyek pembangunan gedung Islamic Center. Pada Februari 2017 misalnya, ia diperintah oleh Kepala Dinas PUPR untuk mendampingi makan siang di RM Garuda.
"Saya ke sana dengan pak bupati dari Purbalingga. Di situ, saya ternyata sudah ada beberapa orang penting. Suasana rumah makan cukup ramai. Kemudian seingat saya pak bupati bilang Pak Nababan dibantu. Awas kalau tidak," akunya.
Dalam pertemuan dengan para pejabat itu, dirinya sempat menunaikan salat. Tapi ia kembali mendapat tekanan untuk memuluskan proyek Islamic Center.
"Pak bupati tanya ke saya siapa yang menang lelang. Saya jawab sepertinya PT Sumber Daya. Kemudian beliau mengajak saya ke Jakarta. Pas perjalanan di stasiun, beliau sempat membahas soal dana untuk Pileg," tuturnya.
Setibanya di Hotel Borobudur Jakarta, Hadi mengaku ikut pertemuan untuk membahas proyek serupa. Ia menyebut ada Utut Adianto selaku Wakil Ketua DPR terlihat hadir di hotel itu.
"Pembahasan masih berkaitan dengan Islamic Center dan pemberian dana-dana lainnya untuk keperluan Pemilu," kata Hadi Iswanto.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU Jayapura bakal memanggil terlebih dahulu PPD di Distrik Waibhu untuk diklarifikasi.
Baca SelengkapnyaBahwa terduga mengaku rutin membagikan uang kepada masyarakat setempat terutama saat Jumat Legi.
Baca SelengkapnyaPenyitaan tersebut adalah bagian dari penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi dan konflik kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaPejabat itu mengungkap wajib setor ke Bupati Garut Rp2,5 juta per bulan
Baca SelengkapnyaTotal uang disita KPK terkait dugaan suap dan gratifikasi mantan Bupati Langkat sudah Rp58 miliar.
Baca SelengkapnyaAhmad Mudhlor Ali akan diperiksa sebagai saksi untuk para tersangka lain
Baca SelengkapnyaPekan depan akan diumumkan sanksi untuk atasan yang paksa PSSU utang ke Pinjol.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyebut ada sejumlah kader partainya yang menjadi target operasi (TO) aparat penegak hukum menjelang Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKPK sempat mencari keberadaan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, tapi tidak ditemukan. Sehingga yang dibawa hanya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kades yang diduga korupsi BLT dana desa ditahan di Rutan Polres Garut.
Baca SelengkapnyaProses praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang mulai berjalan di pengadilan tidak akan menghentikan proses penyidikan.
Baca Selengkapnya