Buru pembunuh nenek Jeane, polisi lacak lewat handphone
Merdeka.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar menuturkan tengah melacak dua orang terduga pelaku pembunuhan nenek Jeane yang tewas di Kompleks Loka Permai, Grogol Selatan, Jakarta Selatan. Indra mengatakan polisi menggunakan teknologi untuk melacak keberadaan telepon pelaku.
"Orang itu sembunyi. Kita pakai teknologi, cuma belum ketangkap keberadaan handphonenya itu," kata Indra, Jumat (29/6).
Saat ini kepolisian masih menyempurnakan sketsa terduga pelaku. Indra mengatakan akan secepatnya menjadikan dua pelaku sebagai DPO.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
"Ada, kita lagi sempurnakan aja itu. Nanti kalau sudah pasti, kita DPO kan," kata dia.
Dia menambahkan kepolisian juga bekerja sama dengan Dukcapil untuk memburu pelaku. Namun, sebelumnya polisi harus mencari identitas jelas dahulu.
"Tetap kerja sama kita minta data-data ini, kalau data Dukcapil ini tapi kita perjelas orang-orangnya dulu harus pasti," tutup Indra.
Sebelumnya, Jeane nenek berusia 78 tahun ditemukan bersimbah darah di nenek Jeane yang tewas di Kompleks Loka Permai, Grogol Selatan, Jakarta Selatan, Minggu (27/5). Sejumlah barang berharga yang dikenakan korban juga menghilang.
Indra mengaku sudah telah mengidentifikasi terduga pelaku. "Sudah kita kantongi (identitas pelaku). Sementara diduga 2 orang. Mudah-mudahan masih di Jakarta ya, mudah-mudahan dia pemain-pemain di Jakarta aja. (Umur) Masih muda," kata dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mendalami kasus peretasan handphone Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. Mereka menduga ada jaringan lebih besar dari empat pelaku yang sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaSebelum melukai korban, terjadi cekcok antara pelaku dengan ibunya.
Baca SelengkapnyaJohn Kei ditahan di Nusakambangan terkait pengeroyokan di sejumlah tempat di Jakarta hingga korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDua pelaku jambret harus jadi bulan-bulanan warga sekitar Gambir
Baca SelengkapnyaPolisi mengejar pelaku jambret yang menjalankan aksinya di CFD Thamrin-Sudirman
Baca SelengkapnyaSeorang Wanita menjadi korban penjambretan saat menunggu angkutan umum JakLingko di Halte Pasar Bersih, Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaAksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Neneng Hatisah (53) menjadi korban perampokan dan pembunuhan. Pelaku diduga keponakan korban.
Baca SelengkapnyaKetiga pejambret ini disangkakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaKesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Baca Selengkapnya