Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Butuh Ketegasan untuk Tekan Penyebaran Virus Corona

Butuh Ketegasan untuk Tekan Penyebaran Virus Corona Corona. Unsplash ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada 2 Maret 2020. Satu bulan berjalan, kasus positif terus meningkat begitu juga dengan angka kematian.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menekan sebaran virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut. Seperti melakukan pembatasan aktivitas dengan memberlakukan kerja dan sekolah dari rumah. Kemudian meminta diterapkannya jaga jarak fisik atau physical distancing saat berada di luar atau dalam rumah.

Bahkan terkini, pemerintah juga menerapkan sistem pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Tidak lupa, imbauan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dengan rajin mencuci tangan selalu disampaikan.

Nyatanya, hingga kini angka kasus positif corona terus meningkat. Data terakhir, Minggu (5/4),terdapat 2.273 kasus positif, 198 meninggal dunia, 164 sembuh.

Pakar Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hermawan Saputra, menilai peningkatan kasus karena kebijakan yang diambil pemerintah selama ini tidak diiringi dengan sanksi tegas. Sehingga upaya membatasi aktivitas masyarakat di ruang publik tidak optimal.

"Kalau PSSB ini tidak diikuti law and enforcement, agak sulit menekan kasus Covid-19," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Minggu (5/4).

Ia menilai, pemerintah lebih mengedepankan pertimbangan ekonomi ketimbang kesehatan masyarakat dalam menangani Covid-19. Hal itu terlihat dari kebijakan Presiden Jokowi yang memilih mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah daripada mengambil langkah karantina wilayah.

Bahkan, di tengah kasus kematian semakin meningkat, pemerintah masih mengizinkan masyarakat untuk mudik ke kampung halamannya masing-masing. Padahal, mudik membuka ruang besar bagi penularan Covid-19.

"Mudik saja pemerintah tidak membatasi, tidak melarang, kan aneh. Suasana seperti ini kedaruratan kesehatan," ujarnya.

Hermawan memprediksi, langkah kurang tegas pemerintah ini bakal memicu ledakan kasus Covid-19. Ia memperkirakan, dua atau tiga bulan ke depan kasus kematian karena Covid-19 jauh lebih besar daripada kasus yang akhirnya sembuh.

Namun, bila pemerintah segera mengevaluasi diri dan melaksanakan PSSB dengan tegas maka puncak kasus Covid-19 berada di akhir April dan awal Mei.

"Tapi kalau tidak ada intervensi ini bisa molor sampai Juli. Ah saya tidak tega mau nyebut angka per angka (perkiraan kasus kematian karena Covid-19)," ucap dia mengakhiri.

Butuh Komitmen Masyarakat

Sementara Juru Bicara penanganan virus Corona atau Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan kunci untuk meminimalisir penyebaran virus Corona ini juga dibutuhkan komitmen dari masyarakat.

"Kunci penyelesaian masalah (Covid-19l ini ada di tengah-tengah masyarakat Jaga jarak sosial di dalam berkomunikasi," ujar Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (5/4).

Yuri menyebut, masyarakat harus komitmen dalam hal menjaga jarak sosial. Menurutnya, menjaga jarak sosial bukan lagi sebuah imbauan, melainkan perintah

"Menjaga jarak sosial ini sudah bukan suatu imbauan lagi, tetapi sudah dimaknai sebagai suatu perintah yang harus kita laksanakan bersama," kata dia.

Selain dengan menjaga jarak sosial, Yuri juga terus menyarankan masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat. Yuri menganjurkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker.

"Cuci tangan dengan sabun, menggunakan masker saat keluar rumah, hilangkan kebiasaan menyentuh wajah, mulut, menyentuh hidung, mata pada saat tangan kita tidak bersih. Oleh karena itu, sekali lagi, masker untuk semua," kata dia.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tekan Penyebaran DBD, Petugas Gencarkan Fogging untuk Basmi Nyamuk Aedes Aegypti
FOTO: Tekan Penyebaran DBD, Petugas Gencarkan Fogging untuk Basmi Nyamuk Aedes Aegypti

Data Kemenkes per 14 April 2024 menunjukkan ada 62.001 pasien DBD dengan jumlah kematian 475 orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.

Baca Selengkapnya