Cara Menghadapi Perubahan Cuaca Drastis di Jabodetabek
Merdeka.com - Wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) kini menghadapi perubahan cuaca yang sangat drastis. Pada siang hari, suhu udara cenderung sangat terik. Sementara pada sore hingga malam hari, cuaca menjadi mendung dan hujan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berbagi tips kepada masyarakat cara menghadapi perubahan cuaca yang sangat drastis. Pertama, masyarakat harus selalu meng-update informasi cuaca dari BMKG melalui laman web BMKG, sosial media BMKG, dan call Centre BMKG.
"Kemudian mulai aware terhadap lingkungannya dan potensi bencana di lingkungannya," kata Sub-koordinator Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani kepada merdeka.com, Jumat (8/4).
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Bagaimana BPBD DKI Jakarta memperoleh informasi potensi cuaca ekstrem? BPBD DKI Jakarta menjelaskan, potensi cuaca ekstrem tersebut berdasarkan hasil pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Siapa yang memberikan imbauan terkait cuaca ekstrem? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
Selain itu, masyarakat harus tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Penyebab Terjadinya Cuaca Berubah Drastis
Ida mengungkap penyebab terjadinya perubahan cuaca secara drastis di wilayah Jabodetabek belakangan ini. Menurutnya, saat ini Jabodetabek sudah berada pada akhir musim hujan.
Salah satu cirinya, terjadi hujan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang yang umumnya terjadi pada sore atau malam hari.
"Hal ini terjadi karena proses pemanasan permukaan bumi akibat radiasi sinar matahari pada pagi-siang yang meningkatkan energi pembentuk awan hujan pada sore-malam hari," jelasnya.
Terjadinya pemanasan permukaan bumi ini juga menyebabkan cuaca pada pagi hingga siang cerah. Sedangkan pada sore hingga malam mendung sampai hujan.
Menurut Ida, hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek. Kondisi tersebut bisa memicu genangan atau kerusakan infrastruktur.
"Oleh karena itu, perlu diwaspadai potensi genangan, kilat/petir dan angin kencang yang dapat merusak infrastruktur," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaPlatform ini juga kian mendekatkan BMKG dengan masyarakat yang membutuhkan informasi BMKG.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diprediksi akan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaAda pula peringatan mengenai hujan yang disertai dampak seperti banjir
Baca Selengkapnya"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca Selengkapnya