Cara Pemerintah India Menangani Lonjakan Kasus Covid-19
Merdeka.com - India menduduki peringkat kedua di dunia dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak. Per hari ini (19/5), sebanyak 25.495.330 warga India terinfeksi virus Corona. Per harinya, kasus harian di India selalu memecahkan rekor, pernah mencapai 400 ribu kasus sehari.
Namun, menurut Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Mumbai / India, Agus Prihatin Saptono, kasus Covid-19 di India mulai melandai. Per 18 Mei 2021, kasus positif Covid-19 di India tembus 263.533. Sedangkan angka kesembuhannya meningkat cukup tinggi hingga 422 ribu per hari.
"Selama ini yang tercermin itu yang terkena Covid, memang tinggi. Tetapi per hari ini angkanya sudah melandai. Seminggu ini di seluruh India kasusnya sudah mulai menurun. Yang sembuh pada 11 Mei 2021 mencapai 422 ribu," kata Agus dalam diskusi virtual BNPB Indonesia, Rabu (19/5).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana tes kesehatan dilaksanakan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Diketahui bahwa gelombang kedua India dimulai pada Maret 2021, sedangkan puncak gelombang kedua terjadi pada bulan April 2021. Per 22 April, pertambahan kasus Covid-19 mencapai 412.231 pasien. Agus mengklaim di bulan Mei ini, India sudah bisa melewati gelombang kedua penularan Covid-19.
"Per tanggal 18 Mei kemarin, kondisinya sudah terjadi penurunan yang cukup bagus," ungkapnya.
Agus kemudian menjelaskan beberapa kebijakan yang dilakukan pemerintah India dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Dia mengatakan, pemerintah India melakukan management activity curve and management tracing Covid patient untuk memantau pergerakan virus tersebut.
"Management activity ini berperan untuk membatasi aktivitas masyarakat," katanya.
Selain itu, pemerintah India juga gencar melakukan testing. Jumlah tes PCR di seluruh negara bagian mencapai 200 ribu tes per hari. Jika ditemukan 5 kasus positif di suatu tempat, maka tempat tersebut segera disegel.
Sayangnya, pemerintah pusat India belum berani memberlakukan lockdown nasional. Sehingga hanya sebagian wilayah saja yang di-lockdown. Hal ini, kata Agus, membuat beberapa wilayah di bagian utara India masih kewalahan menangani penularan kasus yang tinggi.
“Mereka tidak sesiap Mumbai. Maka pemerintah mengimbau untuk memberlakukan model Mumbai di seluruh negara bagian," terangnya.
Diketahui bahwa Kota Mumbai atau Maharasthra merupakan kota dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di India pada tahun 2020. Namun, angka kesembuhannya pun sangat tinggi pula. Inilah sebabnya pemerintah India memberlakukan model Mumbai.
Pemerintah juga menambahkan tiga fasilitas kesehatan lainnya seperti ICU, pediatri, dan tempat isolasi. Selain itu, pemerintah juga bekerjasama dengan para pelaku industri untuk mengatur penyimpanan oksigen, sehingga kebutuhan oksigen di India saat ini tercukupi.
Diketahui bahwa di bulan Maret hingga April, kebutuhan oksigen di India sangat terbatas. Bahkan banyak ditemukan pasien positif Covid-19 yang tidak mendapatkan perawatan karena stok ketersediaan oksigen di rumah sakit sangat menipis.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSuhu Tembus 50 Derajat Celcius, Dalam 3 Hari 50 Orang Meninggal di Negara Ini
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca Selengkapnya