Catatan hitam geng motor Jepang
Merdeka.com - 12 orang menjadi tersangka kasus penjarahan toko pakaian di Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Minggu (24/12) subuh. Para pelaku yang rata-rata remaja ini diringkus anggota polisi di tempat terpisah.
Mereka tergabung dalam tiga kelompok pemotor. Yakni, Geng Jembatan Mampang (Jepang), Geng Rawamaya Beji Rasta (RBR) dan Geng Manusia Tahan Dobrakan (Matador).
Penjarahan di toko pakaian itu rupanya menjadi aksi terakhir para berandalan bermotor ini setelah satu per satu anggotanya diringkus kepolisian. Ulah terakhir itu diprakarsai Geng Jepang.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan orang jahat? 'Manusia yang sibuk dengan kesalahan dan aib orang lain akan sulit untuk dapat memperbaiki dirinya.'
Geng Jepang ternyata sudah berulah berulang kali. Catatan hitam mereka pun tak hanya melakukan penjarahan. Mereka juga terlibat tawuran dan sejumlah tindak pemerasan dan pencurian dengan kekerasan.
Sebelumnya mereka juga pernah memeras pengendara motor. Motor korban dibawa kabur dan dijual. Mereka juga menjarah warung makan 24 jam di kawasan Limo, Depok.
Tak hanya itu, geng ini juga menyatroni sebuah warung kopi dan memeras pengunjung yang sedang duduk. Kawanan ini selalu membawa senjata tajam saat beraksi kendati pengakuan tersangka belum pernah melukai para korban.
"Mereka mendatangi warung dan memeras penjualnya. Termasuk yang sedang makan di sana," kata Kapolresta Depok AKBP Didik Sugiarto, Rabu (27/12).
Setelah melakukan aksinya berandalan ini melanjutkan perjalanan. Mereka berkonvoi dan bertemu korban di jalanan. "Di tengah jalan mereka bertemu korban dan memaksa untuk menyerahkan uang dan harta korban," beber Kapolres.
Bahkan mereka juga memeras tukang nasi goreng yang baru selesai jualan. Mereka menjarah uang Rp 300 ribu hasil jerih payah tukang nasi goreng. "Mereka juga mengambil tabung elpiji tukang nasi goreng," katanya.
Sampai saat ini ada lima laporan yang diterima pihaknya terkait ulah geng ini. Selain terlibat tindak kriminal, geng ini juga terlibat tawuran.
"Mereka juga melakukan tindakan tawuran. Ini yang berhasil kita identifikasi. Kita masih dalami lagi apakah ada laporan lain atau tidak," katanya.
Para tersangka dijerat pasal 365 dan atau 368 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaDari hasil penggeledahan di enam Tempat Kejadian Perkara (TKP), Bareskrim Polri menemukan 675 sepeda motor.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakut-nakuti jika kepergok saat beraksi
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaPenyidik saat ini masih fokus untuk mengarah ke para pelaku lain.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaPara remaja anggota gangster tersebut berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya masing-masing.
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaDari hasil penggeledahan, petugas menemukan sebanyak 675 unit sepeda motor yang siap dikirim ke luar negeri
Baca Selengkapnya