Catut nama Kapolres Mimika, sejumlah pengusaha jadi korban penipuan
Merdeka.com - Kepolisian Resor Mimika, Papua, mengusut pelaku praktik penipuan dan pemerasan terhadap sejumlah pengusaha. Pelaku mengatasnamakan Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon yang diketahui baru saja dilantik.
"Ada orang yang memanfaatkan momentum pergantian Kapolres Mimika mencatut nama saya lalu kemudian meminta sejumlah uang ke pengusaha dan lain-lain. Saya minta masyarakat Mimika tidak boleh mudah percaya dengan hal-hal semacam itu," kata Victor seperti dilansir Antara, Senin (14/11).
Victor Mackbon baru sekitar tiga pekan menjabat Kapolres Mimika menggantikan AKBP Yustanto Mudjiharso yang dimutasi ke Polda Papua.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
Menurut dia, biasanya momentum pergantian pejabat di daerah, termasuk Kapolres, dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggungjawab untuk mengeruk keuntungan pribadi.
"Ini modus-modus lama yang kembali dimainkan. Bisa jadi pelakunya orang-orang lama. Kalau ada telepon atau permintaan seperti itu, tolong segera konfirmasi ke kami," ujar Victor.
Victor mengatakan Polres Mimika telah menerima beberapa laporan dari warga yang mengaku ditelepon oleh seseorang meminta sejumlah uang atas nama Kapolres Mimika.
"Bukan hanya satu dua orang saja, tapi sudah banyak. Jangan percaya. Itu penipuan. Kami tidak pernah meminta sesuatu ke masyarakat. Ini sangat meresahkan," jelasnya.
Victor mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk mengusut masalah tersebut.
"Yang pasti kita cari tahu siapa pelakunya karena sudah masuk kategori penipuan, upaya pemerasan dan pencemaran nama baik kami. Kalau ada masyarakat yang dirugikan akibat tindakan tersebut segera lapor ke kami," tandasnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Serang melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan juga para korban.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaKasus penipuan modus kerja dengan like dan subscribe youtube tidak hanya menipu para korban dengan menggasak uangnya saja.
Baca SelengkapnyaVideo ini pun viral di TikTok dan menuai simpati warganet. Warganet bahkan banyak yang berdonasi untuk kakek ini.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaBeredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaBegini cara memblokir data KTP yang terlanjur disalahgunakan untuk pinjol.
Baca SelengkapnyaPara korban diiming-imingi pekerjaan oleh terlapor dan para korban diminta untuk menyerahkan KTP dan foto diri kepada terlapor R.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah Willie Salim ini pun viral dan membuat warganet kesal.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca Selengkapnya