Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita 13 korban penculikan 97/98 yang belum kembali (1)

Cerita 13 korban penculikan 97/98 yang belum kembali (1) Penculikan aktivis 98. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus penculikan 13 orang yang kebanyakan aktivis pada 1997-1998 kembali mencuat di tengah hiruk pikuk pemilu belakangan ini. Terlebih setelah ada pernyataan menghebohkan dari mantan Kakostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen bahwa dia mengetahui di mana mereka 'dihilangkan'.

Semua tahu, 13 orang itu tidak kembali hingga kini setelah lenyap di tengah pergolakan reformasi 1997-1998. Sejumlah usaha telah diupayakan Komnas HAM dan DPR untuk mencari mereka yang lenyap dan menyeret pelaku ke Pengadilan HAM. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil. Sejumlah LSM menilai ini karena tidak adanya political will dari penguasa.

Mereka tetap hilang hingga saat ini, meski Mahkamah Militer sudah menghukum 11 anggota Kopassus (Tim Mawar) yang melakukan penculikan dan Dewan Kehormatan Perwira sudah mencopot Letjen Prabowo Subianto dari dinas militer. Untuk diketahui, saat kasus penculikan terjadi, Prabowo menjabat sebagai Danjen Kopassus.

Berikut 13 orang yang masih hilang itu:

Petrus Bima Anugerah

Pria kelahiran Malang 24 September 1973 ini adalah mahasiswa Unair Surabaya, kemudian STF Driyarkara Jakarta. Aktivis Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi (SMID), organisasi sayap Partai Rakyat Demokratik (PRD), ini hilang di Jakarta pada 30 Maret 1998.Sebelum hilang, dia berjanji kepada orangtuanya akan pulang ke Surabaya pada perayaan Paskah, April 1998. Namun, hingga kini dia tak tahu di mana rimbanya.

Herman Hendrawan

Sama dengan Petrus Bima Anugerah, Herman Hendrawan adalah mahasiswa FISIP Unair Surabaya. Pria kelahiran Pangkal Pinang 29 Mei 1971 ini hilang usai konferensi pers Komite Nasional Penyelamat Demokrasi (KNPD) di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, 12 Maret 1998.Sebagai aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD), Herman dikenal berani menentang rezim Soeharto. Demi memperjuangkan keadilan lewat cita-cita sosialisme di negerinya, Herman memutuskan memilih jalur pergerakan dan meninggalkan bangku kuliah. Di jalan terjal yang dipilihnya itu, Herman akhirnya 'dihilangkan' dan belum atau mungkin tak akan kembali.

Suyat

Pria kelahiran 1 Oktober 1975 ini merupakan aktivis Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi (SMID), organisasi sayap Partai Rakyat Demokratik (PRD). Mahasiswa FISIP Universitas Slamet Riyadi ini hilang di Solo pada 12 Februari 1998 dini hari sekitar pukul 02.00 Wib.Pada pagi-pagi buta itu, Suyat dijemput sekitar 10 orang yang menggunakan mobil Kijang. Berumur 23 tahun kala itu, Suyat barangkali aktivis termuda yang 'dihilangkan' dan tak pernah kembali hingga kini.

Wiji Thukul

Pria kelahiran Surakarta 3 November 1967 dikenal sebagai penyair revolusioner sekaligus aktivis di Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (Jaker). Dia hilang di Jakarta pada 10 Januari 1998.Thukul berhenti sekolah di bangku SMA karena kesulitan keuangan. Namun, karya-karya puisinya luar biasa, banyak membakar semangat perlawanan. Hampir semua karya puisinya berisi protes tajam terhadap kediktatoran rezim Soeharto. Sebelum 'dihilangkan', Thukul sejak Juni 1996 sudah berpindah-pindah keluar masuk daerah dari kota satu ke kota yang lain untuk bersembunyi dari kejaran aparat. Dalam pelariannya itu Thukul tetap menulis puisi-puisi yang terus menyulut api pemberontakan. "Hanya ada satu kata: lawan!" demikian kata Thukul dalam puisinya yang berjudul 'Peringatan'.

Yani Afri

Yani Afri adalah pendukung PDI Megawati di Jakarta Utara yang ikut ikut koalisi Mega Bintang dalam Pemilu 1997. Dia sempat ditahan di Makodim Jakarta Utara, sebelum akhirnya hilang di Jakarta pada 26 april 1997.Hilangnya pria kelahiran Jakarta 26 April 1971 ini diketahui setelah ibundanya, Tuti Koto, melapor ke KontraS. Tuti awalnya meragukan bila anaknya yang bekerja sebagai sopir angkutan kota tersebut aktif berpolitik. Yani Afri diharapkan menjadi gantungan hidup Tuti di masa tua. Tapi, Tuti kini hanya bisa mengais bayangan anaknya yang hilang entah ke mana.

Sonny

Sonny adalah teman Yani Afri sesama sopir angkot. Namun, dia juga pendukung PDI Megawati di Jakarta Utara. Sonny hilang di Jakarta pada 26 April 1997.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Mayat Laki-Laki Mengambang di Kali Bekasi Diduga Hendak Tawuran, Ini kata Polisi
7 Mayat Laki-Laki Mengambang di Kali Bekasi Diduga Hendak Tawuran, Ini kata Polisi

Tujuh jenazah usia belasan ditemukan di tiga titik lokasi berbeda, Minggu (22/

Baca Selengkapnya
Kronologi Pembunuhan Anak Punk di Cianjur yang Mayatnya Dibakar, 3 Pelaku di Bawah Umur
Kronologi Pembunuhan Anak Punk di Cianjur yang Mayatnya Dibakar, 3 Pelaku di Bawah Umur

Pemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.

Baca Selengkapnya
Tiga Pengungsi Rohingya di Banda Aceh Kabur, Satu Orang Pakai Gelang UNHCR
Tiga Pengungsi Rohingya di Banda Aceh Kabur, Satu Orang Pakai Gelang UNHCR

Ketiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).

Baca Selengkapnya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Ayah Siswi SMP yang Dibunuh dan Diperkosa 4 ABG Dilarang Temui Pelaku, Polisi Khawatir Dia Mengamuk
Ayah Siswi SMP yang Dibunuh dan Diperkosa 4 ABG Dilarang Temui Pelaku, Polisi Khawatir Dia Mengamuk

Petugas kahwatir ayah korban tak bisa mengendalikan emosi sehingga menimbulkan keributan di kantor polisi.

Baca Selengkapnya
Siswi SMP di Palembang Dibunuh dan Mayat Diperkosa, Pelaku Utama Sempat Ikut Yasinan Agar Tak Dicurigai
Siswi SMP di Palembang Dibunuh dan Mayat Diperkosa, Pelaku Utama Sempat Ikut Yasinan Agar Tak Dicurigai

Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation.

Baca Selengkapnya
Keroyok Teman hingga Tewas, 17 Santri di Blitar Tidak Ditahan
Keroyok Teman hingga Tewas, 17 Santri di Blitar Tidak Ditahan

Ditetapkan sebagai Tersangka Pengeroyokan Teman hingga Tewas, 17 Santi di Blitar Tidak Ditahan

Baca Selengkapnya
Kronologi Terungkapnya 7 Tahanan Kabur dari Rutan Salemba: Petugas Kaget Saat Cek Jumlah Penghuni Tak Lengkap
Kronologi Terungkapnya 7 Tahanan Kabur dari Rutan Salemba: Petugas Kaget Saat Cek Jumlah Penghuni Tak Lengkap

Kejadian itu pertama kali diketahui oleh petugas Lapas Salemba pada Selasa 12 November 2024, sekira pukul 07.30 WIB.

Baca Selengkapnya
4 Pembunuh Siswi SMP di Kuburan China Palembang Kini Bantah Sebagai Pelaku, Siap Sumpah Pocong
4 Pembunuh Siswi SMP di Kuburan China Palembang Kini Bantah Sebagai Pelaku, Siap Sumpah Pocong

Mereka siap melakukan sumpah pocong karena berdalih bukan pelakunya.

Baca Selengkapnya
25 Tahun Tragedi Trisakti
25 Tahun Tragedi Trisakti

Lembar kelam pelanggaran HAM yang tak kunjung menemukan titik cerah. Begini ceritanya!

Baca Selengkapnya
Kondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek: Luka Bakar 90-100 Persen
Kondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek: Luka Bakar 90-100 Persen

Kondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen

Baca Selengkapnya