Cerita Deudeuh, tewas dibunuh 'pelanggan' di kos mewah Tebet
Merdeka.com - Pada Sabtu (11/4) lalu seorang wanita bernama Deudeuh Alfisahrin (26) ditemukan tewas di kamar kosnya, di Jalan Tebet Utara 15-C, Jakarta Selatan. Korban yang merupakan wanita panggilan dengan nama Tata itu, ditemukan dengan mulut tersumpal kaos kaki, dan belitan kabel dilehernya dengan tubuh polos tanpa pakaian.
Pembunuhan ini awalnya diduga karena motif perampokan oleh salah seorang pelanggan korban, karena sejumlah barang berharga milik korban ikut lenyap bersama sang pelaku. Seketika saja, warga di sekitar lingkungan tersebut terkejut, karena mereka yang saat itu sedang mengadakan acara Maulid Nabi tak menyangka akan ada kejadian pembunuhan di wilayahnya.
Polisi segera bertindak cepat. Barang bukti berupa kaos kali, kabel, alat kontrasepsi bekas berisi cairan sperma, serta buku catatan korban pun menjadi modal penelusuran dan pengejaran pelaku pembunuhan janda 1 anak tersebut.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Setelah pengejaran hingga ke kota Bogor, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku yang ternyata M. Prio Santoso, pelanggan terakhir Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Mpi. Prio diringkus satuan Jatanras Polda Metro Jaya di Batu Papak, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Saat itu, Prio tengan tidur pulas bersama sang istri yang tengah hamil dan anaknya.
Awalnya, polisi mencurigai guru bimbingan belajar itu karena namanya ada dalam daftar tamu. Deudeuh terbiasa mencatat identitas dan waktu kedatangan para pria hidung belang sebagai arsip pribadi.
Polisi pun melakukan penelusuran. Dengan akun twitter yang dimiliki Deudeuh bernama @tataa_chubby, korban memang menyatakan kalau dirinya merupakan wanita bookingan. Dari situ polisi juga mulai mendapatkan titik terang. Prio ternyata mengenal Deudeuh melalui jejaring sosial media Twitter. Dengan akun @santos06yoyo, Prio menghubungi janda beranak satu itu, untuk kopi darat perdana pada bulan Maret di indekos Deudeuh di Tebet.
"Mereka komunikasi yang isinya tentang tawaran kerja atau tawaran hubungan terkait profesi korban," kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Albert TB Sianipar saat jumpa pers di kantornya, Rabu (15/4).
Setelah itu keduanya kembali merencanakan bertemu pada Sabtu (11/4). Ternyata, pertemuan kedua kalinya dengan pelaku itu tak semanis seperti yang pertama. Hari itu menjadi hari nahas bagi Deudeuh. Nyawanya melayang di tangan Prio sang pelanggan, yang menghabisi nyawanya dengan cara mencekik Deudeuh sambil menduduki tubuh korban.
Kepada polisi Prio mengaku menghabisi nyawa Deudeuh karena sakit hati, "Katanya saya bau, bikin dia mau pingsan. Saya kesel," kata Rio usai ditangkap di Polda Metro Jaya, Rabu (15/4).
Prio mengaku, sebelum tewas Deudeuh sempat melakukan perlawanan dengan mengigit jari Prio. Namun akhirnya Deudeuh tak berdaya karena Prio sekuat tenaga mencekiknya.
Polisi begitu saja percaya karena pelaku mengambil barang berharga Deudeuh. Kuat dugaan ada niat lain saat Rio bertemu pelaku untuk kedua kalinya tersebut.
"Didalami niat dari awalnya, apalagi barang-barang berharga korban berada di meja," tutur Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.
Sejumlah barang yang diambil pelaku antara lain empat handphone, iPad, uang Rp 2,5 juta, macbook, dan laptop. Untuk mencari barang itu polisi sempat menggeledah tempat kerja Rio sebagai guru privat di wilayah Kedoya, Jakarta Barat.
Kini Prio meringkuk di sel tahanan Polda Metro Jaya. Polisi menjeratnya dengan Pasal 365 KUHP dan Pasal 338 KUHP.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Barat menetapkan D sebagai tersangka kasus pembunuhan istrinya sendiri, S (53) di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaAda Sejumlah Luka, Pria Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Depok Diduga Korban Pembunuhan
Baca SelengkapnyaKakak-adik di Jambi diringkus polisi. Mereka ditangkap karena membunuh M (41), pelanggan PSK yang merupakan istri salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaSuami di Cimahi tega membunuh istrinya di sebuah rumah, kemudian membiarkan membusuk selama 7 hari dengan terbungkus menggunakan plastik.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial MH (45) ditemukan tewas di dalam asrama Akademi Perawatan (Akper) Tarutung di Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Baca SelengkapnyaIstri korban, Maidar berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran bebas.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban yang merupakan tetangganya sendiri pada 26 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaKematian Sumiyati sempat menyimpan teka-teki setelah ditemukan jasadnya membusuk di sebuah kontrakan kawasan Tambora, Jakarta Barat (Jakbar)
Baca SelengkapnyaJenazah Didi yang sudah membusuk akhirnya dievakuasi.
Baca Selengkapnya