Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Nyai Roro Kidul jadi istri spiritual Paku Buwono I-IX

Cerita Nyai Roro Kidul jadi istri spiritual Paku Buwono I-IX Nyai Roro Kidul. ilustrasi merdeka.com

Merdeka.com - Kanjeng Ratu Kidul atau Keraton Kasunana Surakarta menyebutnya sebagai Kanjeng Ratu Ayu Kencono Sari adalah tokoh legenda yang sangat populer di kalangan masyarakat pulau Jawa. Menurut mitos yang ada, Kanjeng Ratu Kidul memiliki kuasa atas ombak keras samudra Hindia dari istananya yang terletak di jantung samudera.

Legenda Jawa dari abad ke-16 menyatakan Kanjeng Ratu Kidul merupakan pelindung dan pasangan spiritual Panembahan Senapati sebagai pendiri Kerajaan Mataram, maupun keturunannya, baik di Keraton Surakarta (Solo) maupun Yogyakarta. Kedudukannya berhubungan dengan Merapi-Keraton-Laut Selatan yang berpusat di Keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Mengenai legenda Kanjeng Ratu Kidul, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran (KP) Winarno Kusuma menceritakan, pada awalnya pangeran Panembahan Senopati berkeinginan untuk mendirikan sebuah kerajaan baru, yaitu Kesultanan Mataram, untuk melawan kekuasaan Kesultanan Pajang.

"Kalau menurut sejarahnya, saat itu Panembahan Senopati melakukan tapa di pantai Parang Kusumo atau Pantai Selatan, yang terletak di selatan kediamannya di Kota Gede Yogyakarta. Dalam pertapaannya terjadi fenomena supernatural yang mengganggu kerajaan di Laut Selatan. Sang Ratu sebagai penguasa laut selatan datang untuk melihat siapa yang menyebabkan gangguan di kerajaannya. Saat melihat pangeran yang tampan, ia jatuh cinta dan meminta Panembahan Senopati untuk menghentikan tapanya. Sebagai gantinya, ia bersedia membantu mendirikan kerajaan yang baru," ujar pria yang akrab disapa Kanjeng Win tersebut.

Menurut Kanjeng Win sejak saat itu sang Ratu dilamar oleh Panembahan Senopati untuk menjadi pasangan spiritualnya serta menjadi pelindung spiritual bagi kerajaan. Bahkan nantinya sang Ratu juga akan menjadi pasangan spiritual semua Raja keturunan Mataram.

"Kalau di Keraton Surakarta Kanjeng Ratu menjadi istri Raja Paku Buwono(PB) I sampa IX. Mulai PB X sudah tidak lagi," imbuhnya.

Kanjeng Win mengisahkan, mulai PB X Kanjeng Ratu Kidul sudah tidak lagi menjadi istri raja.

"Saat itu PB IX mau bertapa di panggung Sangga Buwana (bagunan berbentuk seperti menara, di dalam Keraton, yang digunakan Raja bertemu dengan Ratu Kidul), tapi calon putra mahkotanya yang berumur 3 tahun ikut. Saat pertemuan raja dan Ratu Kidul, tiba-tiba putra raja hendak terjatuh. Namun bisa diselamatkan oleh Ratu Kidul. Saat menyelamatkan tersebut, ratu memanggil anak tersebut dengan sebutan 'anakku'. Sejak itulah anak tersebut benar-benar dianggap sebagai anak sendiri oleh Ratu Kidul dan dijadikan putra mahkota di keraton," beber kanjeng Win.

Kanjeng Win mengemukakan, sejak peristiwa tersebut, Ratu Kidul sudah tidak menjadi istri spiritual Raja Surakarta lagi. Saat anak tersebut diangkat menjadi raja PB X, ia menjadi raja yang berjaya di nusantara. Dari PB X hingga PB XIII saat ini mitos Ratu Kidul sebagai istri spiritual Raja Surakarta semakin menghilang. Namun, lanjut kanjeng Win, Kanjeng Ratu Kidul masih sering hadir dalam momen-momen tertentu.

"Percaya atau tidak percaya silakan, beliau itu pasti rawuh (hadir) setiap ada ritual yang menggunakan sajian tari sakral 'Bedaya Ketawang'. Dalam tarian tersebut ada 9 penari, salah satu pasti akan menyatu, didatangi Kanjeng Ratu. Akan terlihat auranya, tariannya juga pasti beda dengan penari yang lain. Lebih lembut, lemas dan luwes, dan sangat menjiwai. Karena tarian itu konon diciptakan sendiri oleh Kanjeng Ratu Kidul," ungkapnya.

Menurut kepercayaan di kalangan keraton, tari Tari Bedaya Ketawang digelar setiap tahun, yang dipercaya sebagai persembahan kepada Kanjeng Ratu Kidul. Tarian tersebut hanya digunakan dalam upacara ritual Tingalan Dalem Jumenengan yang diselenggarakan keraton kasunanan Surakarta Hadiningrat, merupakan sebuah upacara ritual adat istiadat keraton untuk memperingati hari ulang tahun penobatan kenaikan Tahta Susuhunan Paku Buwono yang diadakan setahun sekali.

Upacara ini diselenggarakan di pendapa Agung Sasana Sewaka yang dihadiri oleh semua abdi dalem dan sentana dalem serta beberapa tamu undangan. Upacara Tingalan Dalem Jumenengan merupakan upacara adat yang sangat disakralkan yang diyakini memiliki makna penting oleh kerajaan yang masih mempunyai garis darah dengan dinasti Mataram.

Dalam prosesi upacara inilah tarian Bedaya Ketawang ditampilkan seusai prosesi Tingalan Dalem Jumenengan selesai. Tarian jawa klasik ini diperagakan oleh 9 penari putri yang belum menikah atau yang masih perawan.

Tarian Bedhaya Ketawang adalah sebuah tarian 'mistik' yang menggambarkan tentang cinta kasih atau hubungan batin antara raja-raja dinasti Mataram dan penerusnya dengan penguasa laut selatan atau yang lebih dikenal dengan Kanjeng Ratu Kidul. Namun ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa tarian Bedhaya Ketawang adalah tarian yang mengisahkan siklus kehidupan manusia dari lahir, hidup, mati hingga alam keabadian.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Raja-Raja Lalim yang Menghancurkan Pakuan Pajajaran dari Dalam
Raja-Raja Lalim yang Menghancurkan Pakuan Pajajaran dari Dalam

Kehancuran Pakuan Pajajaran tak hanya dipicu oleh serangan Banten. Di dalam keraton, raja-rajanya sibuk berpesta pora dan tak memikirkan rakyat

Baca Selengkapnya
Kisah Sri Isyana Tunggawijaya, Raja Perempuan Pertama di Jawa Timur
Kisah Sri Isyana Tunggawijaya, Raja Perempuan Pertama di Jawa Timur

Sri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur. Ia hidup sebelum era Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Dewi Suhita, Ratu Terakhir Majapahit yang Menginspirasi
Kisah Hidup Dewi Suhita, Ratu Terakhir Majapahit yang Menginspirasi

Dewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Sosok Sri Parameswari Dyah Kebi, Istri Mpu Sindok yang Kedudukannya Lebih Tinggi dari Sang Suami
Sosok Sri Parameswari Dyah Kebi, Istri Mpu Sindok yang Kedudukannya Lebih Tinggi dari Sang Suami

Mpu Sindok adalah sosok raja yang terkenal, namun tak banyak orang tahu tentang istrinya, Sri Parameswari Dyah Kebi.

Baca Selengkapnya
Kisah Runtuhnya Kerajaan Pajajaran, Benteng Super Kokoh Dibobol oleh “Orang Dalam”
Kisah Runtuhnya Kerajaan Pajajaran, Benteng Super Kokoh Dibobol oleh “Orang Dalam”

Kerajaan Pajajaran masih tidak terkalahkan dari serangan musuh, sampai benteng super kokoh yang mengelilinginya dibobol oleh “orang dalam”.

Baca Selengkapnya
Wanita Jepang Berparas Cantik Ini Tak Disangka Punya Nasib Bagus, Jadi Istri Penguasa di Indonesia
Wanita Jepang Berparas Cantik Ini Tak Disangka Punya Nasib Bagus, Jadi Istri Penguasa di Indonesia

Berikut potret wanita Jepang berparas cantik yang tak disangka punya nasib bagus menjadi istri seorang penguasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Dewi Sekartaji, Putri Raja Kediri yang Mengidap Penyakit Kulit dan Gondok
Sisi Lain Dewi Sekartaji, Putri Raja Kediri yang Mengidap Penyakit Kulit dan Gondok

Berbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan sang putri, tetapi tak kunjung sembuh

Baca Selengkapnya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Tempat Mandi Putri Raja saat Sakit, Begini Eksotisnya Air Merambat Roro Kuning Nganjuk
Dulu Jadi Tempat Mandi Putri Raja saat Sakit, Begini Eksotisnya Air Merambat Roro Kuning Nganjuk

Air terjun ini dulunya sering digunakan mandi dua putri raja saat sakit. Berbeda dari air terjun lain, air di sini merambat pada bebatuan.

Baca Selengkapnya
Sosok Sanggramawijaya Tunggadewi, Putri Mahkota Kerajaan Medang Kahuripan yang Memilih Jadi Pertapa dan Tak Menikah
Sosok Sanggramawijaya Tunggadewi, Putri Mahkota Kerajaan Medang Kahuripan yang Memilih Jadi Pertapa dan Tak Menikah

Putri mahkota Kerajaan Medang Kahuripan memilih meninggalkan kemewahan duniawi demi tujuan mulia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Dewi Khotijah, Wali Perempuan dari Bali yang Dibunuh Punggawa Kerajaan saat Sedang Salat
Mengenal Dewi Khotijah, Wali Perempuan dari Bali yang Dibunuh Punggawa Kerajaan saat Sedang Salat

Ia adalah satu-satunya wali perempuan asal Bali yang tersohor.

Baca Selengkapnya
Kisah Ratu Sakti, Raja Pajajaran yang Paling Dilaknat karena Bunuh Orang Tanpa Alasan
Kisah Ratu Sakti, Raja Pajajaran yang Paling Dilaknat karena Bunuh Orang Tanpa Alasan

Akibat tindakannya ini, kerajaan Pajajaran saat itu mulai mengalami kemunduran hingga memasuki zaman pralaya atau jahiliyah.

Baca Selengkapnya