Cerita Nyai Roro Kidul jadi istri spiritual Paku Buwono I-IX
Merdeka.com - Kanjeng Ratu Kidul atau Keraton Kasunana Surakarta menyebutnya sebagai Kanjeng Ratu Ayu Kencono Sari adalah tokoh legenda yang sangat populer di kalangan masyarakat pulau Jawa. Menurut mitos yang ada, Kanjeng Ratu Kidul memiliki kuasa atas ombak keras samudra Hindia dari istananya yang terletak di jantung samudera.
Legenda Jawa dari abad ke-16 menyatakan Kanjeng Ratu Kidul merupakan pelindung dan pasangan spiritual Panembahan Senapati sebagai pendiri Kerajaan Mataram, maupun keturunannya, baik di Keraton Surakarta (Solo) maupun Yogyakarta. Kedudukannya berhubungan dengan Merapi-Keraton-Laut Selatan yang berpusat di Keraton Surakarta dan Yogyakarta.
Mengenai legenda Kanjeng Ratu Kidul, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran (KP) Winarno Kusuma menceritakan, pada awalnya pangeran Panembahan Senopati berkeinginan untuk mendirikan sebuah kerajaan baru, yaitu Kesultanan Mataram, untuk melawan kekuasaan Kesultanan Pajang.
-
Siapa Ratu terakhir Majapahit? Dewi Suhita adalah ratu terakhir Majapahit yang naik takhta saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja.
-
Siapa Nyi Roro Kidul? Nyi Roro Kidul adalah sosok dalam mitologi Jawa yang dipercaya sebagai penguasa Kerajaan Pantai Selatan, yang diyakini terletak di Samudra Hindia.
-
Dimana Nyi Roro Kidul tinggal? Mitos Nyi Roro Kidul pertama yang paling populer adalah mengenai tempat tinggalnya yang diyakini berada di Pantai Selatan.
-
Bagaimana Ratu Wulla mengundurkan diri? Pengunduran diri ini dibacakan oleh saksi Partai Nasdem saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional serta penetapan hasil pemilu serentak tahun 2024, Selasa (12/3).
-
Kapan Ratu Wulla mengundurkan diri? Pengunduran diri ini dibacakan oleh saksi Partai Nasdem saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional serta penetapan hasil pemilu serentak tahun 2024, Selasa (12/3).
-
Apa jabatan terakhir Adipati Ario Niti Adiningrat? Ia baru lengser pada 31 Mei 1934.
"Kalau menurut sejarahnya, saat itu Panembahan Senopati melakukan tapa di pantai Parang Kusumo atau Pantai Selatan, yang terletak di selatan kediamannya di Kota Gede Yogyakarta. Dalam pertapaannya terjadi fenomena supernatural yang mengganggu kerajaan di Laut Selatan. Sang Ratu sebagai penguasa laut selatan datang untuk melihat siapa yang menyebabkan gangguan di kerajaannya. Saat melihat pangeran yang tampan, ia jatuh cinta dan meminta Panembahan Senopati untuk menghentikan tapanya. Sebagai gantinya, ia bersedia membantu mendirikan kerajaan yang baru," ujar pria yang akrab disapa Kanjeng Win tersebut.
Menurut Kanjeng Win sejak saat itu sang Ratu dilamar oleh Panembahan Senopati untuk menjadi pasangan spiritualnya serta menjadi pelindung spiritual bagi kerajaan. Bahkan nantinya sang Ratu juga akan menjadi pasangan spiritual semua Raja keturunan Mataram.
"Kalau di Keraton Surakarta Kanjeng Ratu menjadi istri Raja Paku Buwono(PB) I sampa IX. Mulai PB X sudah tidak lagi," imbuhnya.
Kanjeng Win mengisahkan, mulai PB X Kanjeng Ratu Kidul sudah tidak lagi menjadi istri raja.
"Saat itu PB IX mau bertapa di panggung Sangga Buwana (bagunan berbentuk seperti menara, di dalam Keraton, yang digunakan Raja bertemu dengan Ratu Kidul), tapi calon putra mahkotanya yang berumur 3 tahun ikut. Saat pertemuan raja dan Ratu Kidul, tiba-tiba putra raja hendak terjatuh. Namun bisa diselamatkan oleh Ratu Kidul. Saat menyelamatkan tersebut, ratu memanggil anak tersebut dengan sebutan 'anakku'. Sejak itulah anak tersebut benar-benar dianggap sebagai anak sendiri oleh Ratu Kidul dan dijadikan putra mahkota di keraton," beber kanjeng Win.
Kanjeng Win mengemukakan, sejak peristiwa tersebut, Ratu Kidul sudah tidak menjadi istri spiritual Raja Surakarta lagi. Saat anak tersebut diangkat menjadi raja PB X, ia menjadi raja yang berjaya di nusantara. Dari PB X hingga PB XIII saat ini mitos Ratu Kidul sebagai istri spiritual Raja Surakarta semakin menghilang. Namun, lanjut kanjeng Win, Kanjeng Ratu Kidul masih sering hadir dalam momen-momen tertentu.
"Percaya atau tidak percaya silakan, beliau itu pasti rawuh (hadir) setiap ada ritual yang menggunakan sajian tari sakral 'Bedaya Ketawang'. Dalam tarian tersebut ada 9 penari, salah satu pasti akan menyatu, didatangi Kanjeng Ratu. Akan terlihat auranya, tariannya juga pasti beda dengan penari yang lain. Lebih lembut, lemas dan luwes, dan sangat menjiwai. Karena tarian itu konon diciptakan sendiri oleh Kanjeng Ratu Kidul," ungkapnya.
Menurut kepercayaan di kalangan keraton, tari Tari Bedaya Ketawang digelar setiap tahun, yang dipercaya sebagai persembahan kepada Kanjeng Ratu Kidul. Tarian tersebut hanya digunakan dalam upacara ritual Tingalan Dalem Jumenengan yang diselenggarakan keraton kasunanan Surakarta Hadiningrat, merupakan sebuah upacara ritual adat istiadat keraton untuk memperingati hari ulang tahun penobatan kenaikan Tahta Susuhunan Paku Buwono yang diadakan setahun sekali.
Upacara ini diselenggarakan di pendapa Agung Sasana Sewaka yang dihadiri oleh semua abdi dalem dan sentana dalem serta beberapa tamu undangan. Upacara Tingalan Dalem Jumenengan merupakan upacara adat yang sangat disakralkan yang diyakini memiliki makna penting oleh kerajaan yang masih mempunyai garis darah dengan dinasti Mataram.
Dalam prosesi upacara inilah tarian Bedaya Ketawang ditampilkan seusai prosesi Tingalan Dalem Jumenengan selesai. Tarian jawa klasik ini diperagakan oleh 9 penari putri yang belum menikah atau yang masih perawan.
Tarian Bedhaya Ketawang adalah sebuah tarian 'mistik' yang menggambarkan tentang cinta kasih atau hubungan batin antara raja-raja dinasti Mataram dan penerusnya dengan penguasa laut selatan atau yang lebih dikenal dengan Kanjeng Ratu Kidul. Namun ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa tarian Bedhaya Ketawang adalah tarian yang mengisahkan siklus kehidupan manusia dari lahir, hidup, mati hingga alam keabadian.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehancuran Pakuan Pajajaran tak hanya dipicu oleh serangan Banten. Di dalam keraton, raja-rajanya sibuk berpesta pora dan tak memikirkan rakyat
Baca SelengkapnyaSri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur. Ia hidup sebelum era Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaDewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaMpu Sindok adalah sosok raja yang terkenal, namun tak banyak orang tahu tentang istrinya, Sri Parameswari Dyah Kebi.
Baca SelengkapnyaKerajaan Pajajaran masih tidak terkalahkan dari serangan musuh, sampai benteng super kokoh yang mengelilinginya dibobol oleh “orang dalam”.
Baca SelengkapnyaBerikut potret wanita Jepang berparas cantik yang tak disangka punya nasib bagus menjadi istri seorang penguasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan sang putri, tetapi tak kunjung sembuh
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaAir terjun ini dulunya sering digunakan mandi dua putri raja saat sakit. Berbeda dari air terjun lain, air di sini merambat pada bebatuan.
Baca SelengkapnyaPutri mahkota Kerajaan Medang Kahuripan memilih meninggalkan kemewahan duniawi demi tujuan mulia.
Baca SelengkapnyaIa adalah satu-satunya wali perempuan asal Bali yang tersohor.
Baca SelengkapnyaAkibat tindakannya ini, kerajaan Pajajaran saat itu mulai mengalami kemunduran hingga memasuki zaman pralaya atau jahiliyah.
Baca Selengkapnya