Cerita penerima beasiswa Dikti terancam dicabut visanya
Merdeka.com - "Keterlambatan yang selalu berulang ini tak hanya menyulitkan hidup para penerima beasiswa saja, tapi juga mempermalukan nama Negara Republik Indonesia di perguruan tinggi di mancanegara."
Keluhan di atas merupakan curahan hati salah seorang penerima beasiswa Ditjen Dikti Kemendikbud. Memasuki tahun kedua tinggal di negeri orang dengan menggantungkan hidup dari dana beasiswa membuatnya ketar-ketir. Apalagi untuk term-2/2014, keterlambatan sudah dua bulan lebih.
"Banyak penerima beasiswa yang sampai hari ini, pembimbingnya belum menerima email dari Dikti, padahal sudah mengirimkan email dari pembimbing sesuai jadwal," kata salah satu penerima beasiswa yang berkuliah di universitas di kawasan Asia ini dalam perbincangan dengan merdeka.com, Selasa (9/9).
-
Siapa yang beri beasiswa? Wali Kota Medan, Bobby Nasution memberikan beasiswa untuk 4 Paskibraka.
-
Siapa yang menunggak pembayaran? 'Nah, jemaah sulsel itu sudah selesai semua pembayaran ke oknum broker seat, jemaah surabaya yang belum selesaikan. Ini informasi yang saya dapat yah, tapi belum ada kepastian yah,' sebutnya.
-
Bagaimana cara mendapatkan beasiswa? Beasiswa itu diberikan karena keempat petugas Paskibraka mampu menjawab pertanyaan terkait Kota Medan yang diajukan Bobby Nasution.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang terima beasiswa Kutim? Tercatat di tahun 2023, ada 4.870 siswa sekolah dasar yang menerima beasiswa sebesar Rp750.000 dan di tahun 2024 beasiswa sebesar Rp1.000.000 dibagikan ke 12.250 siswa.
-
Bagaimana cara Kaltim membiayai program beasiswa? Jumlah beasiswa yang diberikan tahun ini Rp 375 miliar, lalu kita tambah lagi di APBD Perubahan 2023 sebesar Rp125 miliar. Sehingga total keseluruhan sejak 2019, mencapai Rp1,2 triliun,' terang orang nomor satu di Kalimantan Timur ini.
Berbagai keluhan dan pertanyaan pun dilontarkan di forum penerima beasiswa karena belum bisa melunasi tuition fee. Dari yang tidak bisa menikmati fasilitas kampus, hingga terancam dibatalkan enrollment (pendaftaran) yang bisa berujung pada pencabutan visa studi.
Berikut beberapa keluhan yang muncul di forum penerima beasiswa yang hingga kini tidak mendapat tanggapan: (identitas sengaja disamarkan).
Yth Pengelola BPP-LN
Saya karyasiswa angkatan 2013, studi di Australia. Hari ini (Jumat 18/7/2014) saya dan teman2 DIKTIERS mendapat email "ancaman" cancelation of enrollment karena kami belum bayar TF (tuition fee) yg jatuh tempo pada hari ini.
Kami diberikan batas waktu sampai tgl 15 Agustus utk menyelesaikan pembayaran. Jika tidak maka enrollment kami akan dicancel dan berdampak pada dicancelnya juga visa kami.
Mohon saran atau tanggapan dari Ibu Fine, Ibu Citra, dan para Pengelola BPPLN Dikti lainnya.
Terima kasih
Ada juga keluhan penerima beasiswa Dikti yang tak bisa memakai fasilitas kampus gara-gara belum bayaran:
Kepada yang terhormat pengelola beasiswa dikti,
Bersama ini saya sampaikan bahwa beberapa hari yang lalu kami mendapat tagihan untuk segera register. Jika tidak, segala akses (dalam hal ini seluruh pelayanan kampus menggunakan link pegasus) dihentikan. Kebetulan karena keadaan tersebut agak menyulitkan saya dalam menggunakan fasilitas kampus seperti memprogram mata kuliah, memproses personal statement, dll.
Karena segala pelayanan kampus menggunakan pegasus untuk proses administrasi dan akademiknya. Selain itu, sebagai pemberitahuan, kami di UK, program PhD angkatan 2013 harus menempuh 60 kredit perkuliahan. Jadi entahlah saya bingung tidak bisa memprogram mata kuliah.
Sepertinya akses yang dihentikan tersebut dikarenakan Tuition fee yang belum dibayarkan. Bagaimana pendapat bapak & ibu pengelola? apa yang harus dilakukan menghadapi permasalahn tersebut? :'(
Mungkin demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika terdapat kata2 yang tidak berkenan. Terimakasih atas perhatiannya.
"Sayangnya hingga hari ini keluhan-keluhan di atas, tak ada tanggapan pula," ujar sumber merdeka.com. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengakui banyaknya ijazah peserta didik yang tertahan di sekolah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun oleh orang tua siswa alumni, dari tujuh yang terdata, ada lulusan 2019 yang belum mendapatkan ijazah.
Baca SelengkapnyaNasDem menegaskan, alumni LPDP harus berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaDPR menilai apabila penerima beasiswa LPDP tidak pulang maka uang sekolah harus dianggap sebagai pinjaman atau student loan.
Baca Selengkapnyaselain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti berharap kasus yang dialami tiga siswa SDIT ICMA tersebut dapat menemui jalan keluar secepatnya.
Baca Selengkapnyaseluruh mahasiswa yang dinyatakan sebagai penerima manfaat bantuan KJMU dan tengah berjalan
Baca SelengkapnyaUnisba terus memantau perkembangan kasus ini seiring berjalannya waktu.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan turun tangan menyusul tindakan pihak SMKN 1 Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, menahan ijazah alumni yang memiliki tunggakan.
Baca SelengkapnyaMetode pembayaran UKT tersebut menggunakan layanan Danacita atau plaform pinjaman online (pinjol).
Baca SelengkapnyaJulianus merupakan pemuda NTT yang tak bisa melanjutkan kuliah karena besarnya biaya UKT.
Baca Selengkapnya