Cerita Soeharto diminta Bung Karno tak ikut campur soal PKI
Merdeka.com - Peristiwa G30S/PKI menjadi sejarah kelam perjalanan bangsa ini. Banyak yang menilai kejadian itu merupakan skenario untuk melengserkan Presiden Soekarno yang dikenal sangat nasionalis.
Setelah Soekarno lengser tongkat kepemimpinan beralih ke Presiden kedua Soeharto. Selama 32 tahun pensiunan jenderal itu menjadi penguasa. Akhirnya, melalui gelombang reformasi 1998, Soeharto mundur sebagai presiden.
Melalui sebuah video yang beredar Soeharto menceritakan pengalamannya mulai dari kecurigaan terhadap PKI hingga proses perebutan Radio Republik Indonesia (RRI). Cerita tersebut terekam dalam video berdurasi 37 menit 11 detik.
-
Apa yang dilakukan Soeharto saat bertemu dengan sahabatnya di Cendana? Pertemuan keempat orang itu berlangsung hangat. Sudah puluhan tahun tidak bertemu. Mereka berpisah tahun 1940, saat Soeharto mendaftar masuk tentara KNIL. Kamin Bercerita Dia Pernah Mimpi Bertemu Singa Besar 'Ternyata saya dipanggil oleh Presiden,' katanya disambut tawa Soeharto dan yang lain.
-
Apa yang dilakukan Soeharto di Yogyakarta? Soeharto kemudian mengumpulkan Kawan-Kawannya, Eks Perwira PETA di Yogyakarta Mereka membentuk Badan Keamanan Rakyat. Soeharto terpilih sebagai wakil ketua.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Bagaimana Soeharto bernostalgia dengan teman-temannya? Terselip keharuan saat Kamin mengenang pernah bekerja bersama sama Soeharto sebagai pembantu klerek bank desa.
-
Kapan Soekarno diasingkan di Bengkulu? Masa pengasingan Soekarno mulai tahun 1938 sampai 1942 ini telah muncul jalinan asmara dengan Fatmawati setelah sang presiden aktif dalam kegiatan kepemudaan Bengkulu.
-
Mengapa Soekarno sering mengunjungi Datuk Mujib? Datuk Mujib terkenal dengan ajaran-ajarannya yang disebarkan melalui syair. Dari situlah, Presiden Soekarno kerap datang ke kediamannya untuk berguru.
Memang tak ada penjelasan kapan dan di mana Soeharto berbicara seperti itu. Terlihat ada seorang pria di sampingnya, tetapi siapa saja yang hadir, dalam acara apa Soeharto bicara tak diketahui.
Soeharto mengisahkan ketika dia menemani Soekarno berkunjung ke Jawa Tengah, pada 1958. Saat itu Pak Harto masih menjabat sebagai Panglima T&T IV/Diponegoro dengan pangkat Kolonel.
Dia mengaku awalnya melaporkan soal keamanan. Setelah itu Soeharto memberanikan diri bicara mengenai hasil pemilihan umum di mana PKI menang di Jawa Tengah. Sebagai seorang tentara dia khawatir PKI akan terus berkembang dan ideologi komunis bisa membahayakan Pancasila.
"Beliau (Soekarno) jawab bahwa pada kenyataannya PKI didukung daripada rakyat, kita perhitungkan, perhatikan. Kita perjuangkan jadikan PKI itu dan PKI Pancasila," ujar Soeharto menirukan ucapan Bung Karno.
Soeharto yang penasaran lantas bertanya, apa mungkin? "Beliau katakan serahkan pada saya, kamu enggak usah turut."
"Di situ saya melihat beliau tak akan hilangkan PKI lantas konsep Nasakom enggak hanya di dalam tapi juga dijual seperti dalam pidato beliau di Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Soeharto.
Setelah terjadi penculikan para jenderal oleh Letkol Untung dkk, Soeharto mengingat percakapannya 7 tahun lalu dengan Sang Proklamator. Kemudian, dia diberi kepercayaan untuk mendampingi mengatasi situasi keamanan yang semakin kacau.
"Beliau tetap katakan mengenai peristiwa G30S PKI dan meninggalnya jenderal dalam revolusi merupakan suatu hal yang kecil," ungkap Soeharto sambil memperagakan dengan tangannya.
"Masa meninggal dan gugurnya daripada jenderal suatu kejadian kecil, baiklah. Bagi saya bukan jenderalnya, tapi bagi saya PKI komunis sudah ancam Pancasila. Tetapi bagi beliau masih berusaha pada konsepnya untuk persatukan ideologi," jelasnya.
Setelah itu, Soeharto mengaku tetap terjadi perbedaan pandangan dengan sang Panglima tertinggi. Mantan Pangkostrad itu tetap berpandangan agar PKI dibubarkan.
"Setelah G30S PKI konflik timbul. Untuk mengatasi situasi ada perbedaan di antara konsep rakyat inginkan PKI dibubarkan, sedangkan Bung Karno tetap ingin pertahankan dalam konsep Nasakom," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.
Baca SelengkapnyaMegawati sempat membahas tentang TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaDi antara sekian banyak guru spiritual Soeharto, satu di antaranya memiliki posisi yang istimewa. Orang itu bernama Sudiyat, atau lebih dikenal Romo Diyat.
Baca SelengkapnyaPelaku yang belakangan diketahui punya kekerabatan dengan Ibu Tien membuat Soeharto tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaDi masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno merumuskan politik luar negeri yang cenderung anti barat dan memihak kepada negara-negara Komunis.
Baca SelengkapnyaPBB tak mau bertanggung jawab, tapi Soeharto nekat pergi. Tanpa ragu dia berangkat tanpa rompi antipeluru.
Baca SelengkapnyaKunjungan Presiden Soeharto ke Belanda tahun 1970 menjadi sangat bersejarah karena menjadi Presiden Indonesia pertama yang injakkan kaki di Negeri Kincir Angin.
Baca SelengkapnyaBanyak kisah menarik Soeharto dan para pengawalnya. Hal ini dikisahkan Jenderal (Purn) Kunarto.
Baca SelengkapnyaAwalnya Letkol Soeharto tak percaya diri. Gadis itu dari keluarga ningrat. Apakah dia dan keluarganya mau menerima?
Baca SelengkapnyaLagu rakyat Banyuwangi itu terlarang setelah G30S/PKI. Kok bisa diputar?
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca Selengkapnya