Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cobek batu Gunung Arjuno dijual sampai Kalimantan dan Bali

Cobek batu Gunung Arjuno dijual sampai Kalimantan dan Bali Perajin cobek Gunung Arjuno. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Walau dianggap sepele, cobek menjadi barang penting di dapur keluarga. Keberadaannya dibutuhkan untuk menghaluskan bumbu kala menyajikan masakan, termasuk sambal yang menambah kenikmatan saat bersantap.

Produksi cobek-cobek batu tersebut, salah satunya diproduksi warga Dusun Petung Wulung dan Bodean Putuk Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Ratusan warga desa tersebut, hidup dari membuat cobek yang bahannya diambil dari batu di lereng Gunung Arjuno itu.

"Kirim sampai Bali, Kalimantan dan sekitar Malang Raya," kata Darsono (50), tengkulak cobek di Bodean Putuk Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Rabu (3/8).

Darsono adalah salah satu tengkulak yang membeli cobek dari rumah ke rumah untuk kembali dijual ke luar kota. Dia mengumpulkan hingga jumlah tertentu yang dikirimkan melalui kapal.

Cobek-cobek yang akan dikirim diikat setiap sepuluh buah dan diberi nama pemesannya. Ia hanya mengantarkan barang tersebut ke Tanjung Perak, Surabaya. Nantinya, salah seorang kawan akan mengambil sesuai pesanannya.

"Diikat dan diberi kardus biar aman saat perjalanan. Mau diantar ke kapal di Tanjung Perak," katanya.

Kata Darsono, cobek batu tidak bisa diproduksi dari sembarang bebatuan, tetapi harus mencari jenis batu tertentu. Daerah lain, seperti Kalimantan tidak ditemukan batu jenis serupa sehingga cobek-cobeknya harus dikirim ke sana.

"Jenis batunya berbeda dengan batu kebanyakan. Tidak keras tetapi juga tidak mudah pecah saat dibentuk atau diukir," tegasnya.

Sebenarnya juga dikenal cobek berbahan tanah liat yang dibakar, tetapi karena selera banyak yang memilih dari batu. Alasannya lebih keras dan lebih mudah untuk menghancurkan bumbu.

Sementara Sutrisno (39), pengrajin cobek asal Dusun Petung Wulung mengaku memasarkan produksinya di sekitar Malang Raya. Dia akan mengantarkan cobeknya ke agen-agen, pasar dan tempat wisata.

"Pokoknya untung, sudah saya lepas. Saya kirim sendiri, kalau ada yang telepon minta kiriman," katanya.

Sutrisno membuat sendiri cobek yang dijualnya, dari proses pembentukan hingga penghalusan. Dia dibantu oleh istrinya, yang juga sibuk merawat anak-anaknya.

Sehari sekitar 10 cobek berbagai ukuran berhasil diproduksinya. Tidak jarang, dirinya mengalami kerugian karena bahan yang dibeli kurang bagus.

Satu pikap bahan batu yang dibeli berhasil dibentuk menjadi sekitar 100 sampai 120 cobek. Kalau kurang dari itu biasanya merugi, karena tenaga kerjanya tidak terbayar.

"Untungnya krecek (batu kecil sisa) bisa dijual untuk bangunan, Rp 110-130 ribu per pikap. Kalau pasirnya, hasil penghalusan masih laku Rp 100 ribu per pikap," kata pria yang sejak SD sudah menjadi pengrajin cobek batu ini.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengintip Pembuatan Cobek Batu Kali di Magetan yang Awet Digunakan hingga Puluhan Tahun, Konon Bikin Sambal Lebih Sedap
Mengintip Pembuatan Cobek Batu Kali di Magetan yang Awet Digunakan hingga Puluhan Tahun, Konon Bikin Sambal Lebih Sedap

Keberadaan blender dan chopper ternyata tak menggantikan cobek batu kali.

Baca Selengkapnya
Suku Ini Punya Gaya Hidup Unik di Tengah Hutan Bojonegoro, Ahli Menambang Minyak dan Kuburannya Bernilai Seni Tinggi
Suku Ini Punya Gaya Hidup Unik di Tengah Hutan Bojonegoro, Ahli Menambang Minyak dan Kuburannya Bernilai Seni Tinggi

Nenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.

Baca Selengkapnya
Bukan Terbuat dari Batu, Intip Uniknya Cobek Khas Kampung Cikanyere Garut
Bukan Terbuat dari Batu, Intip Uniknya Cobek Khas Kampung Cikanyere Garut

Walau terbuat dari kayu, ulekan tradisional khas Cikanyere ini kuat.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, Warga Bongkar Akar Jati Untuk Kerajian Nilainya Fantastis
Demi Rupiah, Warga Bongkar Akar Jati Untuk Kerajian Nilainya Fantastis

Video viral berhasil merekam kegiatan para warga yang bekerja sebagai pembongkar akar jati belum lama ini. Seperti apa prosesnya?

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah
Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah

Mayoritas warga di sana merantau dan berhasil memperoleh kesuksesan di tanah rantau

Baca Selengkapnya
Melihat Sentra Kerajinan Batik Kayu di Bantul, Hasil Kombinasi Dua Wujud Karya Seni yang Jadi Denyut Nadi Ekonomi Masyarakat Desa
Melihat Sentra Kerajinan Batik Kayu di Bantul, Hasil Kombinasi Dua Wujud Karya Seni yang Jadi Denyut Nadi Ekonomi Masyarakat Desa

Produk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional

Baca Selengkapnya
Melihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi
Melihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi

Di luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Wisata Tebing Breksi, BUMDes Desa Sambirejo Sleman Ciptakan Banyak Lapangan Kerja bagi Warga Sekitar
Kembangkan Wisata Tebing Breksi, BUMDes Desa Sambirejo Sleman Ciptakan Banyak Lapangan Kerja bagi Warga Sekitar

Sebanyak 400-an warga Desa Sambirejo ikut mengelola Taman Wisata Tebing Breksi. Mereka tak perlu merantau jauh demi hidup yang layak

Baca Selengkapnya
Pariwisata Menggeliat, Bawa Berkah bagi Usaha Anyaman Atap Ilalang di Desa Banyuwangi
Pariwisata Menggeliat, Bawa Berkah bagi Usaha Anyaman Atap Ilalang di Desa Banyuwangi

Budi menjual anyaman atap ilalang buatannya yang berukuran sekitar 2,5 meter x 1,5 meter seharga Rp 15 ribu per lembar.

Baca Selengkapnya
Menilik Keindahan Perkampungan di Lereng Gunung Sindoro, Mayoritas Warga Bekerja Sebagai Pemetik Teh
Menilik Keindahan Perkampungan di Lereng Gunung Sindoro, Mayoritas Warga Bekerja Sebagai Pemetik Teh

Hamparan kebun teh mengelilingi kampung itu dan di ujungnya terlihat jelas Gunung Sindoro yang tinggi menjulang.

Baca Selengkapnya
Jatim Gudangnya Desa Devisa, Kopi hingga Bonggol Jati Laris di Luar Negeri
Jatim Gudangnya Desa Devisa, Kopi hingga Bonggol Jati Laris di Luar Negeri

Jatim punya ratusan desa devisa, jahe hingga bonggol jati laris di pasar luar negeri.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Pandai Besi di Cipari, Ciptakan Golok Unggul secara Tradisional
Mengunjungi Kampung Pandai Besi di Cipari, Ciptakan Golok Unggul secara Tradisional

Di kampung Cipari ada puluhan perajin golok dengan metode pembuatannya yang masih tradisional.

Baca Selengkapnya