Cuaca buruk di Pangkalanbun, pesawat TNI AU kembali ke Halim
Merdeka.com - TNI Angkatan Udara akan menerbangkan pesawat CN 235 dan Hercules untuk membantu evakuasi korban AirAsia QZ8501. Pesawat tersebut akan membawa tim penyelam TNI Angkatan Laut (AL) dan beberapa bantuan evakuasi lain.
Pantauan merdeka.com, Rabu (31/12), pesawat CN 235 yang membawa rombongan penyelam TNI Angkatan Laut, anggota PMI, dan wartawan berangkat pukul 5.30 Wib. Wartawan pun hanya dibatasi sejumlah 30 orang untuk pemberangkatan gelombang pertama.
"Ini karena ada batasan kapasitas berangkat dulu kloter pertama 30 orang. Teman-teman yang lain menunggu selanjutnya," kata salah satu anggota TNI AU di Lanud Halim Jakarta.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Namun, setelah pesawat terbang sekitar dua jam kemudian memutuskan kembali ke Lanud Halim. Salah seorang penumpang yang merupakan anggota penyelam TNI AL menyatakan hal itu akibat cuaca buruk.
"Ini tadi balik lagi jam 7.30 Wib, katanya sih radarnya gak fungsi akibat cuacanya buruk. Padahal sudah hampir sampai tinggal satu kilometer lagi," terang dia.
Sementara itu, di Lanud Halim masih tersisa 50 orang wartawan. Mereka rencananya akan diberangkatkan dua shift, yaitu pukul 8.00 Wib dan pukul 10.00 Wib. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaMarsma Agung mengaku belum dapat memastikan penyebab pastinya.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaKe-450 jemaah haji Kloter 5 yang berasal dari Kabupaten Gowa ini diberangkatkan setelah pihak Garuda menyiapkan pesawat yang aman.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut cuaca ekstrem dengan curah hujan ringan dan lebat hampir terjadi di seluruh wilayah Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaDijelaskan pula bahwa alutsista yang harus dikerahkan itu berupa pesawat milik TNI AU yang telah dimodifikasi dengan alat pengatur cuaca.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) menjelaskan kronologi kecelakaan dua pesawat pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano di Pasuruan.
Baca Selengkapnya