Curi Kerbau, Dua Warga Sumba Timur Ditangkap Polisi
Merdeka.com - Polres Sumba Timur dan Kanit Reskrim Polsek Pinupahar, Sumba Timur kembali mengamankan dua orang pelaku pencurian ternak (Curnak). Dua pelaku curnak yang diamankan polisi adalah, ALNdN alias Agus dan APNdM alias Adi. Keduanya ditangkap atas bantuan masyarakat di Kecamatan Pinupahar Kabupaten Sumba Timur.
"Yang kita amankan merupakan jaringan pencuri ternak Katikuwai-Matawai La Pawu yang selama ini sudah sering beraksi," jelas Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono, melalui Kasat Reskrim, Iptu Salfredus Sutu, Rabu (2/2).
Menurut Sutu, penyelidikan jaringan pencurian ternak di wilayah Katikuwai - Pinupahar oleh tim buser Polres Sumba Timur dan Kanit Reskrim Polsek Pinupahar sudah dilakukan sejak Senin (31/1) siang, setelah adanya kehilangan dua ekor kerbau milik warga sesuai laporan polisi nomor LP/02/I/2022/NTT/RESST/SEK Pinupahar.
-
Siapa yang mencuri ayam jago? Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seorang pemuda berinisial TH (22) mencuri seekor ayam saat malam hari.
-
Bagaimana pencuri ayam menjual hasil curiannya? Ia kemudian menjual hewan curiannya dengan harga Rp150 ribu.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Kenapa polisi tersebut mencuri keju? Dalam pembelaannya, polisi tersebut berdalih keju itu praktis tidak ada nilainya karena putusnya rantai dingin dan dia ingin menyelamatkan keju tersebut agar tidak hancur.
Korban pencurian ternak kerbau bersama warga Dusun Matawai Marapu, Desa Persiapan Wai Kalimbung, Kabupaten Sumba Timur melakukan pencarian kerbau yang hilang.
Mereka menelusuri jejak kerbau yang hilang hingga pukul 11.00 Wita. Dari pelacakan itu korban dan masyarakat lain menemukan dua ekor kerbau di kebun milik APNdA alias Adi di Palindi, Desa Persiapan Wai Kalimbung - Kecamatan Matawai Lapawu.
Tim Buser Polres Sumba Timur dibantu warga mengamankan Agus dan Adi dan dibawa ke Polsek Pinupahar, Senin (31/1). Saat diperiksa polisi, Agus dan Adi pun mengakui perbuatannya.
Menurut Agus dan Adi, pada Kamis (27/1), keduanya berkumpul bersama Christovel Nuku Panda dan merencanakan pencurian kerbau milik korban.
Jumat (28/1), pagi sekitar pukul 08.00 Wita, Agus, Adi dan Christofel mendatangi tempat kejadian di padang Palindi, Desa Mahaniwa. Ketiga pelaku mengejar kerumunan 13 ekor kerbau dan hanya berhasil menjerat dua ekor.
Dua ekor kerbau hasil curian tersebut digiring ke kebun milik Adi di Palindi, Desa persiapan Wai Kalimbung dan diikat dikebun tersebut hingga ditemukan.
"Jarak antara tempat menjerat dua ekor kerbau tersebut ke tempat penyimpanan sekitar dua kilometer," ungkap Salfredus Sutu, Rabu (2/2).
Rencananya dua ekor kerbau curian tersebut akan dijual ke P di Praiwora - Wangga, Kabupaten Sumba Timur.
Terlibat Kasus Lain
Agus dan Adi pun tidak saja terlibat dalam pencurian dua ekor kerbau itu. Saat diperiksa polisi, keduanya mengaku mencuri ternak lain yakni, satu ekor kerbau belang merah putih.
Keduanya mencuri kerbau tersebut pada pertengahan Desember 2021 sesuai laporan polisi nomor LP/01/I/2022/NTT/RESST/SEK Pinupahar tanggal 25 Januari 2022.
Saat itu, Adi dan Agus bersama Ndiman Umbu Windi alias Ndiman mencuri kerbau milik Yunus Punda Njuka Mbani di pinggir kali Desa Mahaniwa-Matawai La Pawu.
Dua hari kemudian, Adi menjual kerbau curian tersebut kepada P dengan harga Rp19.000.000, namun baru dibayar Rp15.000.000.
"Uang hasil penjualan tersebut dibagi tiga orang (Adi, Agus dan Ndiman), masing-masing mendapatkan Rp5.000.000," tambah Kasat Reskrim, Iptu Salfredus Sutu.
Menurutnya, saat itu transaksi antara Adi dan P dilakukan di hutan Wanggameti, Kabupaten Sumba Timur. Adi melakukan transaksi dan menjual satu ekor kerbau curian dengan P.
Adi mengaku bertemu juga dengan Martinus Makaborang alias Martinus yang diduga juga hendak menjual kerbau curian milik Sani L Ndamu Namu kepada P.
"Kita masih cari pelaku lain dan pihak yang terlibat," ujar Salfredus Sutu
Polisi sudah mengamankan beberapa ekor kerbau sebagai barang bukti dalam penanganan kasus ini.
Agus dan Adi juga mengakui bahwa bersama beberapa rekannya, sudah beberapa kali melakukan pencurian sejak tahun 2015.
"Keduanya mengaku bahwa keduanya sebagai pelaku pencurian. Ada yang bagian menerima dan pembeli hewan," tutup Salfredus Sutu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres menerangkan bahwa pengungkapan kasus sindikat pencurian ternak ini merupakan komitmen untuk menjaga Kamtibmas di masa tahapan Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut saat ini masih diperiksa Propam Polres Jembrana.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terdeteksi akan melakukan kejahatan kembali di wilayah Kandis.
Baca SelengkapnyaPelaku sudah tidak bisa mengelak saat ditangkap petugas.
Baca SelengkapnyaPelaku akhirnya bisa ditangkap di atas kapal feri bersama satu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaAksi para pelaku ternyata sudah diintai, dan benar saja, aksi mereka diringkus.
Baca SelengkapnyaBeruntung, polisi segera datang ke lokasi dan meredam amarah warga. Usai diamankan, kedua pelaku dibawa ke Mapolsek Kota untuk diinterogasi.
Baca SelengkapnyaTiga orang pemuda diamankan polisi setelah mencuri besi keranda ambulans di Jakbar
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan warga Kecamatan Pakis Aji sekaligus karyawan swasta serta pelajar.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pencurian Ratusan Kendaraan di Jawa Timur, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Baca Selengkapnya