Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dalih Menkes tolak teliti manfaat ganja buat obati penyakit

Dalih Menkes tolak teliti manfaat ganja buat obati penyakit Menkes Nila Djuwita F Moeloek. ©2017 merdeka.com/salviah ika padmasari

Merdeka.com - Nasib miris dialami Fidelis Ari, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, menggugah banyak pihak. Dia terpaksa ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) lantaran memiliki pohon ganja. Padahal selama ini ganja itu untuk mengobati sang istri. Kejadian ini membuat banyak pihak mulai mempertanyakan khasiat ganja.

Tanaman itu selama ini dikenal masuk dalam kategori narkoba kelas A. Sehingga peredarannya ilegal untuk di Indonesia. Namun, banyak penelitian menyebut tanaman itu memiliki manfaat. Itu juga dibenarkan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. Dia menyebut ganja memiliki efek positif bagi penggunanya, terutama mereka mengidap penyakit tertentu. Efek positif tersebut, kata Nila, pengguna dapat merasa tenang meski tengah terbaring sakit.

Bener ganja memang punya efek perasaan kita jadi tenang. Betul. Jadi kalau kita sakit diberi ini (ganja) kita akan sedikit enak," kata Nila di Jakarta, Senin kemarin. "Karena itu setahu kita memang hanya mengurangi simtoma, rasa sakit, rasa ini, itu yang kita pake. Jadi bukan untuk penyembuhan. Jadi sekali lagi belum bisa dibuktikan."

Orang lain juga bertanya?

Walau memiliki khasiat, Nila lebih meyakini ganja memiliki banyak efek negatif bagi para penggunanya. Untuk itu, pemerintah ogah melakukan penelitian terhadap ganja. Terutama meneliti ganja sebagai obat.

Alasan utama diungkapkan Menkes Nila, besarnya biaya dipakai untuk melakukan penelitian. Dia merasa banyak hal lain untuk diteliti dibanding ganja. Maka dari itu, ganja tidak masuk dalam prioritas.

perkebunan ganja di israel

"(Penelitian) mahal kan, jadi kita harus prioritas lah. Penelitian yang menghasilkan benefitnya besar kita lakukan tapi kalau penelitian sudah mahal dan benefitnya kecil rugi dong. Dan kita masih bisa pikir yang lain. Dan penelitian yang lain masih banyak," jelasnya.

Padahal usulan untuk melakukan penelitian pernah dilakukan. Penelitian terhadap tanaman ganja atau cannabis sebagai obat pernah diajukan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan pada 9 Oktober 2014. Surat diajukan Yayasan Sativa Nusantara dengan nomor surat 10/LGN/RH/X/2014 tentang Optimasi Kandidat Obat (Lead) Diabetes Menggunakan Ekstrak Akar, Bunga dan Biji Cannabis.

Pada tanggal 30 Januari 2015, Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat balasan ditandatangani Kepala Balitbangkes dengan nomor LB.02.01/III.03/885/2015 tentang Izin Penelitian Menggunakan Cannabis.

Direktur Pelaksana Yayasan Sativa Nusantara, Inang Winarso, menjelaskan dalam surat balasan dari Kementerian Kesehatan tersebut tertulis izin melakukan penelitian harus berdasarkan dari dua pihak. Yaitu pihak pertama dari Tim Peneliti yang dibentuk oleh Yayasan Sativa Nusantara dan pihak kedua yang dibentuk oleh Balitbangkes Kementerian Kesehatan. Namun, penelitian belum dilakukan karena Balitbangkes sampai sekarang belum membentuk tim peneliti.

kebun ganja di swiss

"Nah Balitbangkes Kemenkes belum menunjuk tim peneliti, padahal surat perintah keluar 2015," kata Inang kepada merdeka.com, Senin pekan lalu.

Inang menjelaskan, penelitian terkendala hanya pada belumnya Balitbangkes membentuk tim peneliti. Padahal, dalam surat lokasi penelitian telah ditetapkan yaitu di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat tradisional milik Kementerian Kesehatan di Jalan Raya Lawu No.11, Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Yayasan Sativa Nusantara sendiri sejak surat dikeluarkan telah menunjuk Prof. Dr. Musri Musman M.Sc ahli kimia bahan alam Universitas Syah Kuala sebagai pemimpin tim ahli. Sedangkan, Inang Winarso menjadi Ketua Pelaksana Penelitian.

Inang mengatakan kembali menindaklanjuti ihwal kejelasan penelitian terhadap ganja sebagai obat usai peristiwa Fidelis Ari, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) karena menanam ganja di halaman rumah. Fidelis menanam ganja untuk mengobati istrinya, Yeni Riawati (39) yang menderita penyakit sumsum tulang belakang atau yang biasa dikenal Syringomyelia.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Istri Muda Sambil Gendong Anak Nangis Lihat Suami Diciduk Polisi Karena Pengedar Narkoba 'Jangan Pak'
Istri Muda Sambil Gendong Anak Nangis Lihat Suami Diciduk Polisi Karena Pengedar Narkoba 'Jangan Pak'

Seorang pria pengedar narkoba di Pekanbaru, Riau diringkus oleh pihak kepolisian. Momen penangkapan menjadi momen memilukan bagi sang istri.

Baca Selengkapnya
Konsumsi dan Edarkan Ganja, Staf Satpol PP Brebes Ditangkap BNNP Jateng
Konsumsi dan Edarkan Ganja, Staf Satpol PP Brebes Ditangkap BNNP Jateng

Seorang staf Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Brebes, AN kedapatan memakai dan mengedarkan ganja. Dia diringkus BNNP Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Disuruh Napi Lapas Padang Bawa 141 Kilogram Ganja, Berakhir Tragis
Polisi Ini Disuruh Napi Lapas Padang Bawa 141 Kilogram Ganja, Berakhir Tragis

Terkait siapa temannya A, Ikhlas belum bisa memberikan keterangan lebih jauh, karena perkaranya masih dilakukan pendalaman.

Baca Selengkapnya
Kurir Bawa 13 Karung Goni Berisi 132 Bal Ganja Seberat 300 Kg Siap Edar Diringkus Polisi
Kurir Bawa 13 Karung Goni Berisi 132 Bal Ganja Seberat 300 Kg Siap Edar Diringkus Polisi

Polisi mengamankan seorang terduga pelaku berinisial AM (35)

Baca Selengkapnya
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1 Tahun 8 Bulan Penjara
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1 Tahun 8 Bulan Penjara

Ayah Fredy Pratama juga dihukum membayar denda Rp2 miliar subsider satu bulan penjara.

Baca Selengkapnya
Satgas Yonif 122/TS Berhasil Amankan Lahan Ganja Seluas 600 Meter di Perbatasan RI-PNG
Satgas Yonif 122/TS Berhasil Amankan Lahan Ganja Seluas 600 Meter di Perbatasan RI-PNG

Penemuan Ladang Ganja tersebut berawal personel Pos Kalipay mendapatkan informasi dari masyarakat

Baca Selengkapnya
Kronologi Ganja Nyaris 1 Ton Diselundupkan dari Aceh ke Sumbar, 7 Orang Ditangkap
Kronologi Ganja Nyaris 1 Ton Diselundupkan dari Aceh ke Sumbar, 7 Orang Ditangkap

Ganja tersebut diseludupkan dari daerah Aceh Gayo Lues untuk disebarluaskan di wilayah Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya
Kendarai Becak Motor Selama 10 Jam dari Medan ke Rokan Hilir, Pria Ini Ternyata Bawa 5 Kg Ganja
Kendarai Becak Motor Selama 10 Jam dari Medan ke Rokan Hilir, Pria Ini Ternyata Bawa 5 Kg Ganja

Ganja itu diperoleh dari jaringan pengedar narkoba lintas provinsi yaitu Aceh dan Medan, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
Sakit Asam Urat, Ibu Transmigrasi Pedagang Keliling Diberi Obat Tradisional Pakai Kulit Kayu Pemberian Orang Punan
Sakit Asam Urat, Ibu Transmigrasi Pedagang Keliling Diberi Obat Tradisional Pakai Kulit Kayu Pemberian Orang Punan

Seorang transmigran di Kalimantan berobat menggunakan kulit kayu dari masyarakat Dayak Punan.

Baca Selengkapnya
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Dijatuhi Hukuman Mati karena Loloskan Sabu Jaringan Fredy Pratama
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Dijatuhi Hukuman Mati karena Loloskan Sabu Jaringan Fredy Pratama

Majelis hakim PN Tanjungkarang, Lampung menjatuhkan hukuman mati terhadap terdakwa Andri Gustami terkait perkara peredaran narkotika jaringan Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
Bawa 9 Kg Ganja, WNA Papua Nugini Ditangkap Polisi Saat Makan di Warung
Bawa 9 Kg Ganja, WNA Papua Nugini Ditangkap Polisi Saat Makan di Warung

Penangkapan WNA yang membawa ganja ini berawal dari laporan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Pernah Ditangkap, Bocah ini Langsung Tanya ke Polisi 'Om Kenapa Tangkap Ayah, Emang Dia Penjahat?'
Ayahnya Pernah Ditangkap, Bocah ini Langsung Tanya ke Polisi 'Om Kenapa Tangkap Ayah, Emang Dia Penjahat?'

Momen seorang bocah laki-laki bertanya kepada polisi alasan penangkapan ayahnya.

Baca Selengkapnya