Dampak La Nina, Ribuan Nelayan di Pantai Selatan Jateng Gagal Melaut
Merdeka.com - Ribuan nelayan yang beraktivitas di pesisir pantai selatan Jawa Tengah gagal melaut karena dampak dari fenomena La Nina. Ketinggian ombak tersebut mengganggu aktivitas nelayan karena rata-rata nelayan di laut selatan memakai perahu ukuran kecil.
"Total 2.000 nelayan tidak bisa melaut karena gelombang laut selatan mencapai ketinggian 1,5-2,5 meter. Mereka rata-rata nelayan yang berada di kabupaten Purworejo, Cilacap, dan Kebumen," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro, Selasa (20/10).
Dia mengungkapkan ombak tinggi di laut selatan bedampak pada hasil tangkapan nelayan menurun drastis. Berbeda dalam situasi normal, para nelayan pantai selatan sering mendapat tangkapan ikan kecil dan ikan layang dalam jumlah besar.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Bagaimana cuaca ekstrem mempengaruhi navigasi? Cuaca yang buruk kemudian mampu memicu disorientasi pada kapal maupun pesawat yang melintas. Faktor tersebut pun telah dikaji oleh para ilmuwan melalui rekaman data cuaca, laporan media massa, laporan terkait dan cacatan-catatan lain yang justru diabaikan pada zaman dahulu.
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
Pihaknya berupaya memberikan bantuan bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk meringankan beban nelayan. Bantuan program kartu nelayan untuk mempermudah pendataan di lapangan.
"Pemberian BBM bersubsidi juga dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan nelayan selama pandemik covid-19," jelasnya.
Fenomena La Nina diperkirakan masih akan berlangsung sampai Desember 2020. Dampaknya kemungkinan bisa mereda mulai bulan Januari 2021 nanti.
"Efek La Nina paling terasa di pantai selatan. Sedangkan di pantai utara, para nelayan masih beraktivitas normal. Ketinggian ombak tidak sebesar di laut selatan. Mungkin La Nina akan mereda di bulan Januari 2021. Kita update terus perkembangan cuaca melalui BMKG," ungkapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaRibuan nelayan tradisional di Lebak Banten tak bisa cari nafkah akibat cuaca buruk. Begini kondisi mereka.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaPara nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaHasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.
Baca SelengkapnyaProyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaDanau Masigit di Serang mengalami kekeringan selama 3 bulan.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca Selengkapnya