Nasib Personel TNI Pukul Bripda Tazkia: Dibawa ke Peradilan Militer
Merdeka.com - Komando Resor Militer (Korem) 102 Panju Panjung memastikan Personel Batalyon Rider 631 Antang yang memukul Bripda Tazkia Nabila Supriadi, anggota Ditsamapta Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) bakal diproses secara hukum peradilan militer.
"Akan tetap memproses oknum Batalyon Rider 631 Antang yang terlibat sesuai hukum peradilan militer," kata Kapenrem Mayor Maksum Abadi yang mewakili Danrem Brigjen TNI Yudianto Putrajaya dalam keterangannya, Selasa (7/12).
Maksum sangat menyayangkan kejadian tersebut yang merupakan murni kesalahpahaman anak buahnya. Dia pun berharap insiden pemukulan seperti itu tidak terulang kembali.
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
-
Apa yang membuat AMPG menyesali insiden kericuhan? Ilham mengaku heran ada sekelompok orang yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG). Menurut Ilham, GMPG tidak dikenal dalam Partai Golkar. Ilham mengaku baru pertama kali mendengar ada GMPG. “GMPG ini tidak dikenal dalam Partai Golkar. Saya baru pertama kali mendengar ada GMPG. Harusnya tidak boleh menggunakan nama Partai Golkar,“ tutur Ilham dalam keterangan, Rabu (26/7/2023).
-
Bagaimana Pangkoopsudnas sampaikan permohonan maaf? 'Dengan telah berakhirnya tugas saya di Koopsudnas, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, saya atas nama keluarga dan pribadi menyampaikan permohonan maaf. Saya berharap jalinan silaturahmi, tetap terpelihara. Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas loyalitas, dedikasi dan kinerja baik dari seluruh anggota sekalian dalam membantu tugas saya selama di Koopsudnas,' ujar Tonny.
-
Gimana ngatasin anak suka pukul? Menahan Fisik Anda mungkin merasa ingin menahan balita secara fisik ketika mereka mencoba memukul orang lain. Jika Anda merasa anak Anda kehilangan kendali atau merasa tenang dengan pendekatan ini, ini bisa menjadi pilihan.
-
Apa dampak pukul anak? Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental dan harga diri yang lebih rendah. Jadi, pemukulan tidak hanya tidak efektif dalam mengubah perilaku anak, tetapi juga dapat merusak kesejahteraan mental dan emosional mereka.
-
Kenapa pukul anak salah? Dalam era modern yang semakin berkembang, pendekatan terhadap mendisiplin anak telah berubah. Keputusan dari American Academy of Pediatrics (AAP) pada tahun 2018 sangat jelas: 'Jangan pukul anak Anda.'
"Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi karena sinergitas antara TNI-Polri di Kalimantan Tengah sudah sangat baik dan sangat perlu kita jaga," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kabidhumas Polda Kalteng, Kombes Pol. K. Eko Saputro menyampaikan, terima kasih kepada pihak Korem 102 Panju Panjung. Karena tetap menjunjung tinggi keadilan dengan memproses hukum para oknum TNI yang terlibat.
"Kami juga berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi antara TNI - Polri di Kalimantan Tengah sehingga sinergitas dan soliditas tetap terjaga," tutupnya.
Sebelumnya, Bripda Tazkia Nabila Supriadi, anggota Ditsamapta Polda Kalteng menjadi sasaran bogem anggota TNI dari Batalyon Rider 631 Antang. Insiden ini ramai diperbincangkan di media sosial.
Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Pol Kismanto Eko Saputro, membenarkan insiden pemukulan yang dialami Bripda Tazkia dilakukan Personel TNI Komando Resor Militer (Korem) Batalyon 613 Antang.
"Mereka dari oknum TNI ya, jadi permasalahan di jalan lah gitu kan sama Anggota Polri," kata Kismanto saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (7/12).
Sejumlah Orang Terlibat Ribut di Jalan
Kismanto merinci kejadian pada Sabtu (4/12) lallu. Menurutnya, malam itu Tazkia bersama Tim Raimas melakukan patroli imbauan protokol kesehatan kepada masyarakat, mulai dari 19.00 Wib sampai 00.00 Wib malam.
Saat berpatroli, Tim Raimas melihat ada keributan melibatkan sejumlah orang di jalanan. Tazkia bersama rekannya yang memakai seragam patroli, lengkap dengan body armor beserta helm masuk ke tengah-tengah keributan tersebut dengan maksud hendak melerai.
Imbauan dari personel raimas malah tak dihiraukan. Tazkia malah mendapatkan pukulan dari salah satu orang yang berada di kerumunan itu.
"Mungkin karena dianggapnya pakai baju polisi bagaimana, dipukuli (Tazkia) mungkin karena kondisi malam, sudah bilang saya polwan, tetapi tetap dipukuli," terang Eko.
Tazkia Sudah Bilang Polwan Tetap Dipukul
Semula, Bripda Tazkia tidak mengetahui jika yang terlibat keributan adalah anggota TNI. Sebab tidak mengenakan seragam militer. Perihal TNI ribut dengan siapa, dia mengaku tidak tahu.
"Yang berkelahi (TNI) pakai baju preman, tapi enggak tahu kan siapa yang berkelahi awalnya. Ngakunya dari Batalyon Antang. Padahal udah ngomong saya Polwan (Tetapi tetap dipukul). Ya mungkin, enggak ngerti juga, mungkin terlanjur emosi ya bisa," sambungnya.
Menurut Eko, pemukulan itu menyebabkan Bripda Tazkia luka ringan memar pada bagian tangan dan kepala yang saat ini telah membaik.
"Memar di tangan, kepalanya enggak kenapa-kenapa, kemarin ketemu sudah sembuh. Sudah sehat sih ga ada masalah, iya di tangan kiri. Di kepala tapi sudah sembuh, tidak ada gejala," jelasnya.
Atas insiden ini, baik pihak TNI dan Polri telah berdamai dan melakukan mediasi guna mencari titik penyelesaian.
Sedangkan untuk dua anggota TNI yang terlibat pemukulan telah dilakukan pemeriksaan di POM TNI AD. Termasuk Tazkia telah dimintai keteranganya oleh Propam Polda Kalteng.
"Tetap diproses hukum, yang terlibat awal itu 2 orang TNI. Iya (Tazkia sudah) diperiksa Propam dan (Personel TNI) diperiksa POM TNI AD," sebutnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaKoalisi menilai tindakan penculikan dan penyiksaan sampai hilangnya nyawa warga sipil ini telah mencoreng nama baik TNI.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaBegini penjelasan Jenderal TNI usai insiden pengeroyokan prajurit TNI AL oleh Brimob.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaIa memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPraka DRB tega membacok komandannya di Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat, Sabtu lalu.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca Selengkapnya