Demokrat: KPK tidak boleh takut, rakyat di belakang mereka!
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi III Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman angkat bicara terkait insiden penyiraman air keras dilakukan orang tak dikenal kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Benny mengatakan KPK tidak perlu takut dengan ancaman teror itu.
"KPK tidak boleh takut dan gentar untuk terus memberantas korupsi untuk mengatasi kasus-kasus megakorupsi yang selama ini diduga kuat melibatkan pejabat tingi atau mantan pejabat tinggi. KPK tidak boleh takut, rakyat ada di belakang KPK," kata Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (11/4).
Benny mengecam upaya intimidasi kepada penyidik KPK melalui Novel. Menurutnya, aksi teror tersebut bukan hanya ancaman bagi Novel dan KPK tetapi juga kepada negara yang tetap berkomitmen memberantas korupsi.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Siapa yang diperiksa Komnas HAM? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
"Kita mengecam tindakan ini dan mengutuk tindakan ini tidak saja menjadi ancaman, tidak saja merupakan ancaman terhadap Novel tetapi ini ancaman terhadap negara kita," tegasnya.
Melalui peristiwa ini, Ketua DPP Partai Demokrat ini mengimbau KPK melakukan evaluasi atas kinerja penegakan hukum kasus-kasus korupsi. Evaluasi ini dibutuhkan agar upaya pemberantasan korupsi dilakukan secara adil dan tidak tebang pilih.
"Kita meminta KPK juga melakukan instropeksi ke dalam supaya KPK benar-benar menjadi lembaga non partisan dalam memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Rakyat menunggu itu," tandasnya.
"Tetapi kalau rakyat melihat KPK pilih kasih dalam berantas korupsi maka rakyat akan mengekspresikan kekecewaannya dengan cara-cara hukum yang tidak berlaku," sambung Benny.
Sebelumnya, penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal usai menunaikan salat Subuh di kawasan Kelapa Gading. Kini, Novel sedang menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaBenny kemudian menantang Kejaksaan Agung untuk berani mengungkap kasus besar yang saat ini masih berjalan
Baca SelengkapnyaBenny mengingatkan bahwa KPK memiliki kewenangan luar biasa.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaKomjen Fadil pun menyampaikan, jangan sampai berita tidak benar beredar begitu saja tanpa adanya pemeriksaan kebenaran secara tuntas.
Baca SelengkapnyaBenny tak paham dengan tugas Dewas KPK, yang seharusnya mengawasi kinerja KPK.
Baca SelengkapnyaBenny menyinggung soal mobilisasi anggota polisi ke kejaksaan agung saat kasus ini terungkap.
Baca SelengkapnyaBenny mengibaratkan Pudjo sebagai hakim, untuk mengadili kasus pemerasan terhadap salah satu tersangka.
Baca SelengkapnyaKPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi
Baca Selengkapnyaintinya siapa pun terlibat diproses, silakan, asal jangan tebang pilih," kata Benny
Baca SelengkapnyaBahkan, menurut dia, ada juga yang melakukan cara kasar untuk mengintimidasi dan berlindung dalam simbol-simbol dan atribut kekuasaan.
Baca Selengkapnya