Deretan pasukan elite penebar teror bak 'malaikat maut'
Merdeka.com - Pemerintahan Filipina di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte kini tengah gencar memburu para kartel narkoba. Perintah langsung diberikan oleh presiden, tak hanya kepada aparat keamanan negara itu, tapi juga seluruh rakyatnya.
Sesaat setelah menduduki jabatannya, Durterte langsung menyatakan perang terhadap bandar narkoba. Tak hanya itu, dia juga menjanjikan hadiah bagi warga sipil yang berani menangkap atau membunuh buruannya, tentunya jika dianggap melawan.
Alhasil, dalam waktu singkat seluruh markas sang kartel diserbu, baik oleh rakyat, pasukan paramiliter bahkan ormas setempat. Korban pun berjatuhan, kebanyakan yang tertangkap merupakan bandar kecil, tapi itu tak membuat massa mengurungkan niatnya.
-
Siapa saja yang perlu diwaspadai dari Filipina? Dalam pertandingan ini, dua pemain muda Filipina, Bjorn Martin Kristensen dan Sandro Reyes, menjadi ancaman serius bagi Indonesia.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang membuat orang takut? Melihat layar kapal viking di kejauhan saja sudah membuat orang-orang ketakutan.
-
Siapa yang mengalami serangan panik? Serangan panik dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda untuk setiap individu.
-
Kenapa warga takut dengan kapal Minajaya? Penyebab warga sekitar pantai ketakutan adalah karena saat itu muncul isu bahwa kapal tersebut merupakan kapal perang milik Malaysia yang datang dan menyerang dari arah selatan.
Yang lebih sadis lagi, bandar-bandar itu harus mengalami penyiksaan sebelum merenggang nyawa.
Perang terhadap narkoba ini juga melibatkan pasukan elite di kepolisian, mereka adalah Special Action Force atau disingkat SAF. Selain menanggulangi terorisme, satuan ini juga banyak menjalani medan pertempuran di selatan Filipina, termasuk melawan Abu Sayyaf.
Saat berada di medan tempur, mereka bertindak layaknya sang malaikat maut, bergentayangan mencari musuh. Kini, medan yang dihadapi bukan hanya selatan Filipina, tapi juga pusat kota, termasuk Manila sendiri. Para kartel kini tengah menjadi buruan besar-besaran.
Tidak terhitung jumlah penggerebekan yang mereka lakukan, baik yang ditangkap dalam keadaan hidup maupun hanya tinggal jasadnya saja.
Di Brazil sendiri, peredaran narkoba dan berkuasanya para kartel telah meresahkan masyarakat. Mereka tak segan membunuh atau menyiksa warga yang dianggap sebagai penghalang berlangsungnya bisnis haram tersebut.
Untuk mengatasi aksi brutal para kartel tersebut, kepolisian Rio De Janeiro telah membentuk satuan khusus. Satuan ini diberi nama Batalion Operasi Khusus Polisi atau bahasa aslinya Batalhao de Operacoes Policiais Especiais atau disingkat BOPE.
Mereka inilah yang kerap diterjunkan untuk melakukan penyerbuan ke lokasi persembunyian bos kartel narkoba. Tak jarang, dalam menjalankan tugasnya mereka juga diadang warga sekitar. Meski begitu, pasukan elite ini dibebaskan untuk membunuh targetnya, jika dianggap membahayakan.
Cikal bakal BOPE dimulai dengan berdirinya Pusat Operasi Khusus (NuCOE) pada 19 Januari 1978 lalu. Tim elite ini dibentuk sebagai respons atas kasus penyanderaan di Penal Institute Evaristo de Moraes. Untuk menambah sangar, pasukan elite ini mendapatkan logo tengkorak, dua pistol dan sebuah pisau, yang memiliki arti 'kemenangan atas kematian'.
Saat menjalankan tugasnya, pasukan ini dilengkapi kendaraan lapis baja, di antaranya bernama Pacificador (Pencipta Kedamaian), atau Caveirao (Tulang Besar) dan satu helikopter UH-1 Huey. Kendaraan itu dipakai setiap mereka menjalankan operasi di daerah kumuh, ketika berhadapan dengan tentara bayaran kartel narkoba yang dilengkapi senjata berat. BOPE juga memiliki bulldozer untuk menghancurkan pengadang, barikade dan blokade jalan.
Masalah kartel narkoba juga menjadi masalah di Meksiko. Di negeri ini para penjahat tak hanya mengincar warga sipil, tapi juga pejabat pemerintah, polisi bahkan jurnalis. Untuk menghadapinya, Presiden Felipe Calderon mengumumkan perang terhadap seluruh bandar narkoba pada 11 Desember 2006.
Perang ini sebenarnya sudah dimulai sejak era Presiden Vicente Fox pada awal tahun 2000-an. Salah satu yang terlibat adalah Grupo de Operaciones Especiales yang berarti Grup Operasi Khusus yang disingkat GOPES. Mereka bekerja sama dengan Marinir untuk membasmi para kartel narkoba.
Bagaimana dengan Indonesia?
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen kocak terekam memperlihatkan prajurit TNI berwajah sangar lari terbirit-birit karena merasa ketakutan.
Baca SelengkapnyaPasukan elite TNI menyerbu markas musuh untuk merebut Bandara Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca Selengkapnya