Deretan prajurit muda Kopassus bikin preman lari ketakutan
Merdeka.com - Aksi preman sudah meresahkan. Mereka menganiaya dan hendak memperkosa. Namun saat berhadapan dengan prajurit Kopassus, para begundal ini kena batunya.
Sertu Wahyu Fajar Dwiyana jadi perbincangan. Prajurit Kopassus ini melintas di Jalan Tanjung Sari, Sumedang pada Kamis (25/5) pukul 20.30 WIB. Dia melihat seorang warga sedang dikeroyok delapan orang preman mabuk.
Wahyu spontan turun dari sepeda motor dan mengajak sekelompok pemuda itu untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik. Dia berniat menyelamatkan warga yang dikeroyok tersebut.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Mengapa preman itu berubah? Akhirnya, preman tersebut merasa malu atas kekalahannya, mengakui kesalahannya, dan menyatakan keinginannya untuk belajar kepada Sunan Drajat.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
Namun, delapan pemuda itu tidak menerima. Meskipun Sertu Wahyu sudah mengaku anggota TNI, mereka tidak menghiraukan dan berusaha mengeroyok. Akhirnya terjadi perkelahian antara Wahyu dengan delapan pemuda mabuk itu.
Joko mengatakan Wahyu membela diri hingga akhirnya berhasil memukul roboh dan melumpuhkan salah satu pengeroyoknya. Melihat salah satu rekannya roboh, pemuda-pemuda mabuk lainnya akhirnya melarikan diri ke berbagai arah.
"Pengeroyok yang berhasil dilumpuhkan kemudian dibawa ke Koramil Tanjung Sari bersama korban warga yang dikeroyok sebagai saksi. Pelaku kemudian diserahkan ke Polsek Tanjung Sari untuk penuntasan hukum lebih lanjut," kata Kepala Penerangan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat Letkol Inf Joko Tri Hadimantoyo.
Masih ada sosok pemberani lainnya. Dia adalah Nicolas Sandi Harewan, anggota Kopassus TNI AD dari Sat-81. Prajurit muda itu menyelamatkan seorang karyawati berinisial I yang hendak diperkosa di dalam angkot tahun 2012 lalu.
I (31) nyaris diperkosa dalam angkot C-01 jurusan Ciledug-Kebayoran Lama di sekitar Lapangan Banteng. Dia sudah dibekap oleh tiga orang pria yang berada di dalam angkot tersebut.
Untungnya I berteriak minta tolong dan didengar Nicolas yang kebetulan melintas dengan motor dalam posisi beriringan dengan angkot itu.
Melihat ada kejanggalan di angkot itu, dia pun mengejarnya. Nicolas sempat melemparkan helmnya supaya angkot berhenti. Si sopir yang mengetahui kendaraannya dibuntuti, para pelaku lantas melempar I keluar dari angkot. Saat itu, posisi angkot tepat berada di depan Gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara.
Nico segera menolong karyawati tersebut. Aksinya menyelamatkan I dari para begundal malam itu.
Sejumlah petinggi TNI memberikan penghargaan pada Serda Nico. Pangkatnya dinaikkan satu tingkat menjadi Sersan Satu.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tewas seusai terlibat perkelahian di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (27/12) pagi.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaPihaknya mengakui kesalahan usai viral video penganiayaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPara relawan yang memakai motor dengan knalpot brong itu telah berkeliling sejak pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca Selengkapnya