Diajak jalan-jalan ke kebun sawit, remaja di Rohir dicabuli teman
Merdeka.com - Remaja zaman sekarang tidak sedikit yang melakukan perbuatan tercela dengan asusila. Ilmu agama tampaknya jauh dari hati, sehingga pergaulan bebas mengakibatkan korban mesum bergelimpangan di kalangan remaja.
Seperti yang dialami N (17), dia dicabuli teman prianya S (17). Perbuatan tak senonoh itu dilakukan pelaku terhadap korban di kebun sawit, kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Kapolres Rohil AKBP Hendry Posma Lubis mengatakan, peristiwa pilu itu dialami korban pada Rabu (10/8) lalu, sekitar pukul 19.50 WIB. Ketika itu, pelaku menjemput korban dari rumahnya dan mengajak jalan-jalan menggunakan sepeda motor.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
"Lalu, sekitar pukul 20.30 WIB, korban mengajak pelaku untuk pulang. Namun di tengah perjalanan, pelaku membawa korban ke kebun sawit," ucap Posma, saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (1/11).
Tak ayal, korban pun bertanya-tanya alasan pelaku membawanya ke kebun sawit milik salah seorang warga tersebut. Sambil memarkirkan sepeda motor, pelaku mengeluarkan jurus rayuan gombal agar korban mau melakukan hubungan layaknya suami istri.
Ajakan tersebut awalnya ditolak korban, namun dengan sedikit memaksa ditambah bujukan dan ancaman, pelaku akhirnya berhasil membuat korban tak berdaya malam itu. Situasi malam yang sepi membuat pelaku semakin beringas menggauli korban.
Setelah puas, pelaku mengajak korban untuk pulang. Sesampainya di rumah, korban yang merasa menyesal dan sedih diperlakukan seperti itu, menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orangtuanya. Mendengar pengakuan korban, sang ibu langsung marah hingga melaporkan pelaku ke polisi.
Setelah mendapat laporan pencabulan, polisi langsung melakukan penyelidikan. Korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Beberapa bulan kemudian, polisi berhasil menangkap pelaku yang selama ini dicari polisi.
"Pelaku sudah kita amankan dan dilakukan penahanan," pungkas Perwira Menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1998 ini.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMA di Ogan Komering Ulu, MA (18), menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, ER (48).
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaSH sampai saat ini juga masih kerap kali diminta hadir memberikan keterangan dalam pemeriksaan di Kepolisian.
Baca SelengkapnyaSaat melintas di jalanan sepi, muncul niat jahat pelaku. MS membelokkan motornya ke semak-semak dan terjadilah perkosaan.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaSetelah puas melakukan aksi bejatnya itu, tersangka kemudian mengembalikan kunci sepeda motor dan handphone milik korban.
Baca SelengkapnyaViral video bullying anak perempuan yang diduga masih pelajar sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaRekaman itu sebagai ancaman terhadap korban agar tidak mengadu ke orangtuanya.
Baca SelengkapnyaPolisi telah meringkus empat dari total tujuh pelaku. Sisanya, tiga orang masih dalam perburuan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat pelaku mengajak korban jalan-jalan menggunakan sepeda motor di sekitar kampungnya.
Baca SelengkapnyaKorban dalam keadaan mabuk sempat diinapkan di rumah salah satu pelaku.
Baca Selengkapnya