Dianggap terlalu membela Ahok, Jokowi diminta bersikap negarawan
Merdeka.com - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Rizal Ramli meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bersikap negarawan. Hal itu disampaikan Rizal, lantaran Jokowi dianggap kerap membela calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Jadi sebagai bekas bos, bekas anak buah, sahabat Pak Jokowi, saya ingin sampaikan appeal, supaya Presiden Jokowi lebih bagus bersikap negarawan," kata Rizal dalam diskusi bertajuk 'Sinema Politik Pilkada DKI' di Jakarta, Sabtu (17/9).
Dia juga berharap Jokowi bisa bersikap netral terhadap semua kandidat bakal calon Gubernur DKI pada Pilkada 2017 nanti. Dia menegaskan, siapa pun nanti yang terpilih akan loyal terhadap Presiden.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Netral saja sama semua kandidat. Karena siapapun gubernurnya yang terpilih, pasti loyal ke Presiden," ujar Rizal.
"Tapi kalau Presiden Jokowi terlalu cawe-cawe bela Ahok, akan timbulkan pertanyaan ada apa? Apa koneksinya?" timpal dia.
Menurutnya, jika Presiden Jokowi terus membela dan seolah sangat mendukung Ahok dalam Pilkada 2017, dipastikan mantan Menko Maritim ini popularitas Jokowi akan turun pada Pilpres 2019 nanti.
"Popularitas Jokowi masih tinggi. Persoalannya popularitas Ahok on the way down. Kalau Presiden keliatan terlalu berpihak dukung Ahok, ini akan menggerek popularitas Jokowi justru ke bawah," pungkas Rizal.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengklaim pernyataan Jokowi adalah bentuk kejelasan dukungan kepadanya di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menyoroti penyataan Jokowi soal Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca Selengkapnya