Diduga gelapkan uang arisan, istri polisi didemo puluhan warga
Merdeka.com - Puluhan warga korban dugaan penggelapan uang arisan ratusan juta rupiah oleh istri anggota polisi berdemonstrasi ke Mapolres Tanjung Balai, Sumatera Utara meminta pimpinan institusi kepolisian itu mengusut kasus tersebut.
Nuraida Nababan, salah seorang pengunjuk rasa mengatakan aksi demo bersama puluhan kaum ibu itu dilakukan lantaran laporan yang disampaikan ke Polres Tanjung Balai sejak Agustus 2015 tidak jelas kelanjutannya.
Menurutnya, pelaku yang merupakan istri polisi yang bertugas di Polres Tanjung Balai itu sengaja tidak membayar uang arisan mencapai Rp 439 juta lebih. Sehingga puluhan anggota arisan lainnya merasa dirugikan.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
"Kasus dugaan penipuan atau penggelapan ini sudah dilaporkan oleh kuasa hukum kami. Namun hingga saat ini tidak ditindaklanjuti polres", katanya dilansir dari Antara.
Kasat Reskrim Polres Tanjung Balai AKP Yayang Rizki Pratama menjelaskan, lambannya proses laporan itu karena polisi belum menerima pengaduan resmi dari anggota arisan. Sehingga membuat penyidik terhambat melakukan penyidikan.
Jika ada laporan tertulis dan orang yang sudah diinterogasi penyidik, itu hanya bersifat penyelidikan awal untuk mengumpulkan keterangan sebagai salah satu alat bukti.
"Agar kasus ini bisa kami tindak lanjuti, sebaiknya para korban membuat pengaduan resmi melalui Sentra Pelayanan Kepolisian atau SPK. Jika pengaduan sudah ada, maka akan kami tindak lanjuti dengan menyidik terlapor", janji Yayang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Sambas menangkap seorang perempuan berinisial MS yang diduga melakukan penipuan dengan modus menjual lelang arisan.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaPelaku mengetahui jika gaji ke-13 korban yang ada di ATM, seharusnya senilai Rp2,8 juta namun tersisa tinggal Rp800 ribuan saja
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terhadap Briptu MA oleh istrinya dan Propam sebenarnya terjadi pada Juni 2023.
Baca SelengkapnyaIa ditangkap paksa usai menghadiri acara Halal Bihalal bersama Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Kantor Kecamatan Kutorejo pada Selasa (16/4) lalu.
Baca SelengkapnyaSS adalah kades desa setempat periode 2016-2022. Dia kembali maju untuk periode kedua pada pilkades 2024.
Baca SelengkapnyaPada perkara ini, modus tersangka yakni dengan memungut uang sewa TKD seluas 180.000 meter per segi
Baca SelengkapnyaPelaku mempunyai dua orang istri dan mengaku kepada mereka jika dirinya anggota Polri.
Baca SelengkapnyaUang segitu banyak nyatanya langsung ludes terpakai. Salah satunya dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut pun ditangkap oleh warga di salah satu penginapan di wilayah Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi kasus pasangan suami istri anggota polri ini, berawal saat Briptu FN terduga pelaku, melakukan pengecekan ATM milik suaminya, Briptu RDW.
Baca SelengkapnyaAmarah memuncak, polwan tersebut meminta korban segera pulang untuk mengklarifikasi sisa uang tersebut
Baca Selengkapnya