Diduga ikut Gafatar, Ahmad Yani boyong istri & 3 anak ke Kalimantan
Merdeka.com - Laporan orang hilang asal Palembang yang diduga bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kembali bertambah. Ahmad Yani (33) memboyong istri dan ketiga anaknya pergi ke Kalimantan.
Hal itu diketahui saat Maryam (53) membuat laporan ke Polresta Palembang. Dia mengaku anak kandungnya, Ahmad Yani (33) memboyong bersama istri Riski Febrianti (24) dan tiga anaknya, Zaprin (7), Melinda (6) dan Nadia (2) bergabung dengan Gafatar.
Ahmad Yani bersama keluarganya berangkat ke Kalimantan melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang pada 7 September tahun 2015 lalu. Keluarga merasa khawatir lantaran saat mengecek di rumah Ahmad Yani di Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, terdapat sejumlah atribut Gafatar. Di antaranya, buku tentang Gafatar, jaket bertuliskan lambang Gafatar, dan amplop yang tercantum tulisan Gafatar. Kecemasan kembali muncul setelah dua bulan terakhir keluarga tak bisa lagi berkomunikasi dengan Ahmad Yani dan anak istrinya. Terakhir, Maryam mendapat pengakuan dari cucu-cucunya yang tak betah tinggal di Kalimantan karena selalu makan jagung. Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, laporan pelapor sudah diterima dan sedang dalam proses penyelidikan. "Sudah kita terima untuk diproses lebih lanjut," ungkap Maruly, Sabtu (16/1). Menurut dia, pihaknya akan mengumpulkan seluruh laporan orang hilang beberapa hari terakhir yang diduga ikut bergabung Gafatar. Namun, dugaan tersebut belum bisa disimpulkan benar-benar menjadi pengikut organisasi itu. "Kita dalami khususnya yang kuat indikasinya. Tapi semua kemungkinan bisa saja terjadi. Kita berharap semua pihak tetap waspada," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaTidak memiliki lahan untuk bertani, keluarga Anis memberanikan diri untuk transmigrasi ke Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung, dia pun hidup dengan dua suami dalam satu atap sekaligus.
Baca SelengkapnyaYatemi diketahui seringkali mendapat bantuan dari kanan kiri. Seperti apa kisahnya?
Baca SelengkapnyaPutra sulung Attila Syach yang bernama Jaka mengungkapkan alasannya tak mau tinggal dengan sang ibu. Simak cerita lengkapnya!
Baca SelengkapnyaMbah Slamet sudah puluhan tahun tinggal di hutan itu. Berbagai macam gangguan pernah ia rasakan selama tinggal di sana
Baca SelengkapnyaTak punya karena kecopetan di kapal, perantau asal Magelang nekat jalan kaki dari Surabaya. Kisahnya diketahui oleh Aipda Purnomo saat berpapasan di jalan.
Baca SelengkapnyaViral anak angkat usir ibu yang sudah tua renta. Kisahnya pilu curi perhatian.
Baca SelengkapnyaHabib keturunan Yaman di Garut pilih tinggal di kaki gunung karena merasa nikmat dan nyaman.
Baca SelengkapnyaSeorang pensiunan TNI ikut program transmigrasi ke Kalimantan dan memulai hidupnya dari nol.
Baca SelengkapnyaMereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.
Baca Selengkapnya