Diduga terkait OTT KPK, pengusaha Tamin Sukardi dibawa ke Kejati Sumut
Merdeka.com - Perkara yang menjadi pemicu dugaan penyuapan hakim dan panitera Pengadilan Negeri (PN) Medan, yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (28/8), mulai terkuak. Indikasinya semakin menguat ke perkara dugaan korupsi Rp 132,4 miliar dengan terdakwa Tamin Sukardi (74).
Pengusaha ternama di Kota Medan, Tamin Sukardi, bahkan telah digiring ke kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Jalan AH Nasution, Medan. Para hakim dan panitera serta pihak lain yang diamankan KPK dikabarkan memang dimintai keterangan di kantor ini.
Tamin dibawa seorang petugas perempuan. Mereka tiba di kantor Kejati Sumut menumpang Avanza silver, sekitar pukul 15.30 Wib.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
-
Siapa tersangka kasus korupsi KONI Sumsel? Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun anggaran 2021 pada Senin (4/9).
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Tamin mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam. Sebagian wajahnya ditutup masker.
Di Kejati Sumut, Tamin berjalan dengan normal. Sementara selama persidangan, dia lebih sering menggunakan kursi roda, meskipun pernah terlihat berjalan lemah.
Awak media sempat mencecar Tamin dengan pertanyaan, termasuk terkait dugaan suap kepada hakim dan panitera PN Medan. Tapi dia bungkam, terus tertunduk sambil masuk ke kantor Kejati Sumut.
Di pintu pemeriksaan Kejati Sumut, Tamin tampak oleng. Dia langsung meraih kursi petugas pengamanan di dekatnya.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi mengenai keterkaitan Tamin dengan OTT yang dilakukan KPK. Awak media hanya bisa mencari-cari benang merah antara keduanya.
Salah satu indikasi yang ditemukan adalah seluruh majelis hakim, yakni Wahyu Prasetyo Wibowo, Sontan Merauke Sinaga, dan Merry Purba, serta Elfandi, panitera pengganti perkara yang menjerat Tamin terjaring OTT KPK.
Dua lainnya yakni Ketua PN Medan Marsuddin Nainggolan dan panitera pengganti Oloan Sirait. Belum diketahui 2 pihak swasta yang turut diamankan dalam OTT itu.
Sebelumnya, Senin (27/8), majelis hakim yang terdiri dari Wahyu Prasetyo Wibowo, Sontan Merauke Sinaga, dan Merry Purba, menjatuhkan hukuman 6 tahun penjara kepada Tamin Sukardi karena terbukti menjual aset negara sebesar Rp 132,4 miliar. Putusan itu diwarnai dissenting opinion hakim anggota II, Merry Purba, yang berpendapat dakwaan tidak terbukti.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tessa Mahardika Sugiarto mengaku pemeriksaan itu dipastikan akan dilakukan.
Baca SelengkapnyaKPK akan sidik TPPU apabila ada indikasi menyembunyikan atau menyamarkan aset-aset bernilai ekonomis dari korupsi tersebut.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Nurul Ghufron pun telah membenarkan terkait agenda OTT dilakukan KPK perihal penyerahan uang yang diduga berkaitan tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaEnam orang tersebut saat ini tengah diterbangkan menuju Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTotal uang disita KPK terkait dugaan suap dan gratifikasi mantan Bupati Langkat sudah Rp58 miliar.
Baca SelengkapnyaHalim tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 09.52 WIB. Dia tidak didampingi kuasa hukum.
Baca SelengkapnyaUang yang disimpan di dalam koper dan kardus itu diamankan KPK dalam OTT di lingkungan Pemprov Kalimantan Selatan.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK menggeledah rumah dinas Abdul Halim Iskandar di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat lalu.
Baca SelengkapnyaTim penyidik lembaga antirasuah terus mengembangkan kasus dugaan korupsi di Kementan.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK pada Senin (25/3) kemarin.
Baca SelengkapnyaTotal harta Puji Triasmoro tercatat pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Baca SelengkapnyaTersangka ini sempat lolos dari sergapan KPK saat dilakukan Operasi Tangkap Tangan.
Baca Selengkapnya