Digerebek, penadah barang curian teriaki polisi maling
Merdeka.com - Seorang penadah barang hasil curian di Malang, Jawa Timur, meneriaki petugas 'maling' saat hendak meringkusnya. Kontan teriakan, Nur Kholik (32) itu mengundang perhatian warga sekitar lokasi dan mengerubuti petugas yang hendak menangkap pelaku.
Tidak hanya itu, Nur Kholik juga meminta istrinya untuk mengambilkan pisau ke dapur untuk membunuh tamunya. Beruntung istrinya tidak meladeni permintaan suaminya.
"Kanit Resmob diteriaki maling, mau dibunuh sama dia. Istrinya diminta ambil pisau, 'mau tak bunuh orang ini' Beruntung istrinya tidak mengambil pisau," kata AKP Tatang Prijanto Panjaitan, Kanit Reskrim Polres Kota Malang, Rabu (14/12).
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Kholik yang diketahui sebagai warga Jalan Ir Rais Utara Gang 4 Bareng, Kelurahan Klojen itu juga berusaha membuang handphone yang dicari petugas. Tetapi usahanya sia-sia, karena petugas menemukan kembali handphone tersebut di selokan.
Kholik diduga sebagai penadah barang hasil jambretan tersangka Muhtar Rosyid (20), warga Sampang, Madura yang tinggal di Jalan Muharto Gang 5 Kota Malang. Muhtar melakukan aksinya bersama A, yang statusnya masih buron.
Keduanya menjual hasil barang curiannya kepada Kholik yang memang sehari-hari sebagai penjual handphone. Barang tersebut merupakan hasil rampasan dari seorang perempuan yang tengah pulang kerja tengah malam.
Saat itu Kanit Resmob Polres Kota Malang, Ipda Sugeng Irianto bersama tiga anak buahnya hendak menangkap Kholik di rumahnya. Masing-masing personel berjaga di setiap gang.
"Yang nemukan tersangka dan lokasinya Kanit Resmob, personelnya berpencar di gang lain. Kemudian ditunjukkan kartu anggota, malah lari, dikejar, teriak maling," kisah Tatang.
Sugeng pun dikerubungi warga sekitar dan kartu anggotanya sempat diminta seorang warga. Kejadian tersebut segera terselesaikan setelah para personel lain datang menjelaskan pada warga sekitar.
"Petugas kita bersabar, kalau ikut panas malah bahaya, bisa menimbulkan reaksi warga juga," kata Tatang.
Kholik sendiri mengaku panik saat didatangi petugas ke rumahnya. Karena kepanikannya itu berusaha mengertak petugas, dengan meminta istrinya mengambil pisau dan meneriaki 'maling'. "Panik saja," kata Kholik sambil tersenyum.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaPermintaan pisah itupun menyulut amarah dari terduga pelaku, sehingga terjadilah penganiayaan.
Baca SelengkapnyaTeriakan korban ini, rupanya memicu kepanikan tersangka akan ketahuan atas upaya pemerkosaannya.
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaPelaku penikaman adik kandung hingga tewas di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi sempat mengunci pintu setelah korban masuk ke dalam rumah.
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, pelaku merasa sakit hati kepada korban, hingga niat untuk membunuh.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaTak hanya istri, pelaku juga membakar rumahnya di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca Selengkapnya