Diguyur hujan semalaman, tiga kecamatan di Langkat terendam banjir
Merdeka.com - Curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Alhasil, tiga kecamatan yakni, Stabat, Binjai, Secanggang, kini terdampak banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Langkat, Noto Atmojo, di Stabat mengatakan, dampak banjir yang melanda tiga kecamatan itu disebabkan curah hujan yang tinggi dan meluapnya berbagai sungai.
Data yang ada selain rumah warga yang terdampak, juga ada Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Dasar (SD) dan juga rumah ibadah seperti Masjid maupun Musalla.
-
Kapan Dusun Tonjong sering diterjang banjir? Dusun Tonjong merupakan daerah rawan banjir. Kondisi rumah-rumah di desa itu kurang baik. Saat musim hujan, kampung itu selalu diterjang banjir dengan tingginya mencapai 1,8-2 meter.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
Sementara itu, di Kecamatan Secanggang terdampak banjir akibat meluapnya sungai Kapal Keruk, sehingga terdampak kepada warga yang bermukim di Dusun V Desa Kepala Sungai maupun Dusun VI Melayu Desa Karang Anyar.
Untuk Kecamatan Stabat, hingga kini yang terdampak berada di Kelurahan Dendang sebanyak tujuh lingkungan merendam permukiman warga sebanyak 167 kepala keluarga(KK), Desa Karang Rejo sebanyak 12 Dusun merendam 482 KK.
Selain itu, Desa Mangga pada Dusun IV dan Dusun V, ini diakibatnya meluapnya sungai Kapal Keruk sehingga melimpah ke permukiman warga yang ada. Seperti diberitakan Antara.
Sementara untuk Kecamatan Binjai, rumah warga yang terendam banjir 605 KK di enam dusun yang ada dan 150 hektare areal persawahan juga turut terendam.
Upaya yang dilakukan BPBD bersama dengan masyarakat terutama yang berada di sekitaran tanggul yaitu dengan melakukan penimbunan memakai goni, terutama yang berada di Dusun I, V, VI, VII, untuk Kecamatan Binjai.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat terus waspada, dikarenakan curah hujan masih tinggi di berbagai kecamatan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat banjir, sejumlah rumah mengalami kerusakan berat.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca Selengkapnya2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaJebolnya tanggul yang tak mampu menahan debit air saat hujan deras terjadi itu menyebabkan lebih dari 320 KK di Perumahan Taman Mangu terkepung banjir.
Baca Selengkapnya