Dihantam gelombang tinggi, Kapal LTC di laut Kaltim tenggelam
Merdeka.com - Kapal Landing Craft Tank (LCT) dilaporkan tenggelam di perairan Tanjung Mangkaliat, kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Sebelas ABK berhasil ditemukan pada Sabtu (11/6) sore.
Para ABK dievakuasi setelah ditemukan mengapung di lautan. Keterangan diperoleh, peristiwa itu terjadi Kamis (9/6) malam sekitar pukul 20.00 WITA.
Diduga kuat, Kapal LCT dihantam gelombang tinggi di perairan hingga akhirnya karam.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
"Dugaan sementara karena gelombang tinggi, cuaca buruk di perairan," kata Kasi Operasional Basarnas Kantor SAR Balikpapan, Mujiono, Sabtu (11/6) malam.
Pencarian dilakukan oleh kapal Tugboat milik perusahaan batu bara Berau Coal, hingga akhirnya berhasil menemukan 11 ABK tersebut. Pencarian dilakukan pada pukul pukul 18.00 WITA di perairan laut Tanjung Mangkaliat, yang memang berdekatan dengan wilayah kabupate Berau.
"Sekitar pukul 20.00 WITA, 9 orang ABK berhasil dievakuasi oleh kapal Tugboat Ocean Baru dan 2 orang lagi, dievakuasi menggunakan tugboat 69 milik Berau Coal," ujar Mujiono.
"Kesemua korban dalam kondisi selamat dan sehat. Mereka dievakuasi ke Tanjung Redeb, dan rencananya dijemput di daerah muara Berau, pakai kapal perusahaan pelayaran lainnya," tambah Mujiono.
Masih dijelaskan Mujiono, Basarnas telah menyampaikan proses evakuasi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau dan Dinas Sosial kabupaten Berau, untuk mempersiapkan keperluan penanganan bagi 11 ABK itu.
"Kita sudah koordinasikan, agar bisa disediakan tenda penginapan sementara, untuk pemulihan korban. Proses evakuasi selesai, kami kembali bersiaga mas," pungkas Mujiono. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca Selengkapnya