Dilarang Ahok, pengojek ngadu ke Jokowi agar bisa lewat MH Thamrin

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang tukang ojek, sopir kopaja, Metromini dan taksi ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Mereka diajak untuk makan siang dan diminta memberikan masukan-masukan kepada Jokowi.

Salah satu tukang ojek pangkalan dari Cempaka Putih, Sanuri mengatakan, pihaknya meminta tolong kepada Presiden Jokowi agar ruas Jalan Medan Merdeka Barat hingga Jalan MH Thamrin kembali bisa dilalui sepeda motor. Sebab, mereka merasa larangan yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu mempersulit dalam mencari rejeki.

"Tolonglah Pak Jokowi, Jalan Medan Merdeka Barat itu bisa dibuka lagi untuk motor. Ribet juga kita kalau lagi narik, mesti muter-muter, boros bensin," kata Sanuri kepada Jokowi di Istana Negara, Selasa (1/9).

Jokowi tertawa mendengar penjelasan dari Sanuri yang menyampaikan dengan lugu. Kepala pemerintahan pun mengaku bila akan mencoba untuk menyampaikan keluhannya ke Ahok.

"Ya sudah, nanti saya sampaikan ke Pak Gubernur," janji Jokowi.

"Ya, tolong lah bapak bilangin ke Pak Ahok. Kalau Pak Jokowi yang ngomong kan gimana gitu lebih didengarkan, kalau saya yang bilang mah apa tidak dianggap," timpal Sanuri.

Sedangkan pengojek dari aplikasi Go-Jek, Suryadi, mengatakan tak sedikit teman-teman ojek pangkalan salah paham terhadap pihaknya. Padahal, kata dia, sasaran ojek pangkalan dan aplikasi ini berbeda.

"Sering ramai Go-Jek dan ojek pangkalan? Menurut Go-Jek apa?" tanya Jokowi.

"Ada juga salah paham, sana loh sana loh. Bukan mengambil penumpang dia, ojek-ojek pangkalan salah paham, kita aplikasi," jelas Suryadi.

Jokowi juga sempat menanyakan berapa penghasilan pengemudi Go-Jek setiap hari. Dia sempat kaget karena diceritain bila pengemudi Go-Jek dapat meraup Rp 300 ribu-Rp 400 ribu tiap hari.

"Penghasilan Rp 300- Rp 400 ribu, tapi harus kerja keras Pak," terang Suryadi.

"Semua juga kerja keras," timpal Jokowi.