Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diminta Kejagung, kasus penipuan batu bara Rp 3,2 M terancam di-SKPP

Diminta Kejagung, kasus penipuan batu bara Rp 3,2 M terancam di-SKPP Ilustrasi Sidang. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Proses hukum kasus dugaan penipuan batu bara senilai Rp 3,2 miliar dengan dua tersangka, yaitu Direktur PT Energy Lestari Sentosa (ELS) Eunike Lenny Silas dan Usman Wibisono, terancam berhenti di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.

Sebab, Kejaksaan Agung (Kejagung) memberi atensi dan meminta kasus yang merugikan PT Sentosa Laju Energy Surabaya (SLES) itu diekspose di Jakarta.

Dan atas permintaan Kejagung ini, kasus tersebut dimungkinkan tidak akan pernah dilimpahkan oleh Kejati Jawa Timur ke pengadilan, bahkan bisa jadi dihentikan.

Orang lain juga bertanya?

Hal itu sempat disampaikan asisten pidana umum (Aspidum) Kejati Jawa Timur, Andi Muhammad Taufik kepada wartawan di kantornya Jalan A Yani, Surabaya, Kamis (29/1).

"Memang kasus ini sudah tahap dua, dan sudah dilimpahkan Polda Jawa Timur ke Kejati pada 21 Januari lalu. Hanya saja, kami masih menunggu keputusan Kejagung, sehingga belum bisa melimpahkannya ke pengadilan," katanya.

Saat ini, kata dia, hasil ekspose kasus yang melibatkan dua pimpinan PT ELS tersebut masih dikaji di Kejagung.

"Karena Kejagung yang meminta, Kejati sebagai anak buah harus melaksanakan," ucapnya.

Tak hanya itu saja, menurut Andi, karena diminta ekspose Kejagung, proses hukum kasus tersebut memiliki dua kemungkinan, yaitu dilanjutkan ke pengadilan atau dikeluarkan surat ketetapan penghentian penuntutan (SKPP).

"Kalau di-SKPP, ya dihentikan. Tapi kami masih menunggu keputusannya dari Kejagung," ujar Andi.

Seperti diberitakan sebelumnya, usai ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polda Jawa Timur, dan berkasnya dinyatakan P21 alias sempurna, tersangka sempat dua kali mangkir dari panggilan penyidik untuk proses pelimpahan tahap dua dengan alasan sakit.

Dan baru tanggal 21 Januari lalu, mereka memenuhi panggilan itu. Hanya saja, mereka tidak ditahan karena ada jaminan dari pihak keluarga.

Perkara ini sendiri, bermula ketika PT ELS melalui Lenny Silas meminjam 11 ton batu bara ke PT SLES, pada September 2012 silam, dengan catatan, peminjaman hanya dalam tempo satu minggu.

Namun, setelah seminggu, PT ELS ingkar janji. Bahkan saat ditagih, Lenny menggantinya dengan cek giro senilai Rp 3,2 miliar. Dan setelah dicek, ternyata cek tersebut kosong. Karena merasa ditipu, PT SLES kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
4 Perusahaan Dilaporkan ke Kejagung, Jaksa Agung Ingatkan 6 Debitur LPEI Lain Diduga Fraud Rp3 Triliun Kooperatif
4 Perusahaan Dilaporkan ke Kejagung, Jaksa Agung Ingatkan 6 Debitur LPEI Lain Diduga Fraud Rp3 Triliun Kooperatif

Perusahaan terindikasi fraud itu bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, perkapalan, dan nikel.

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan

Dugaan korupsi tersebut telah ramai dibicarakan di media sosial

Baca Selengkapnya
Ini Kata KPK soal Laporan Korupsi Lelang Barang Rampasan yang Seret Nama Jampidsus Kejagung
Ini Kata KPK soal Laporan Korupsi Lelang Barang Rampasan yang Seret Nama Jampidsus Kejagung

Laporan ini terkait kasus dugaan korupsi lelang barang rampasan benda sita korupsi berupa satu paket saham PT Gunung Bara Utama (GBU).

Baca Selengkapnya
Eks Kadishub Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara karena Diduga Korupsi Angkutan Batu Bara Rp18 M
Eks Kadishub Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara karena Diduga Korupsi Angkutan Batu Bara Rp18 M

Mantan Direktur PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) Sarimuda dituntut 4 tahun 6 bulan penjara karena diduga melakukan tindak pindana korupsi senilai Rp18 miliar.

Baca Selengkapnya
Jampidsus Febrie Dilaporkan ke KPK Soal Dugaan Kasus Korupsi Lelang, Ini Respons Kejagung
Jampidsus Febrie Dilaporkan ke KPK Soal Dugaan Kasus Korupsi Lelang, Ini Respons Kejagung

Ketua sementara KPK, Nawawi Pomolango mengaku bakal menelaah terlebih dahulu laporan yang dilayangkan oleh Sugeng Teguh.

Baca Selengkapnya
Kejagung Bakal Periksa Pejabat LPEI Terkait Dugaan Fraud Rp2,5 Triliun Empat Perusahaan
Kejagung Bakal Periksa Pejabat LPEI Terkait Dugaan Fraud Rp2,5 Triliun Empat Perusahaan

Pemeriksaan pejabat LPEI karena bertanggung jawab dalam proses peminjaman dana kepada empat perusahaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Diduga Lakukan Korupsi, Ada Perusahaan Sawit hingga Batubara
Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Diduga Lakukan Korupsi, Ada Perusahaan Sawit hingga Batubara

Total pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Alasan Kejagung Limpahkan Kasus Korupsi LPEI ke KPK
Alasan Kejagung Limpahkan Kasus Korupsi LPEI ke KPK

Kasus itu sempat dilaporkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Lugas Kejagung soal Jampidsus Diadukan LSM ke KPK, Adanya Laporan Keliru!
VIDEO: Jawaban Lugas Kejagung soal Jampidsus Diadukan LSM ke KPK, Adanya Laporan Keliru!

Febrie dilaporkan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso bersama KSST atas dugaan keterlibatan kesepakatan lelang barang rampasan benda sita korupsi

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi Pertambangan Ancam Program Hilirisasi, DPD Dukung Kejagung Usut Tuntas
Kasus Korupsi Pertambangan Ancam Program Hilirisasi, DPD Dukung Kejagung Usut Tuntas

Kejagung harus lebih aktif mengusut kasus-kasus pertambangan.

Baca Selengkapnya
Tegas, Reaksi Kejagung Usai Jampidsus Dilaporkan ke KPK
Tegas, Reaksi Kejagung Usai Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Kejagung mengapresiasi proses pelaporan terhadap seseorang apabila memang membawa fakta bukan karena niatan menjatuhkan nama seseorang.

Baca Selengkapnya
Kejagung Jawab Dugaan Purnawirawan Polri Terlibat Skandal Korupsi Timah
Kejagung Jawab Dugaan Purnawirawan Polri Terlibat Skandal Korupsi Timah

Dengan perkara telah masuk ke persidangan, akan terlihat siapa saja sosok yang diduga terlibat dalam pusaran skandal korupsi ini.

Baca Selengkapnya