Diminta uang belanja, Bosran usir dan seret istri keluar rumah
Merdeka.com - Sri Yanti (38), seorang ibu rumah tangga yang berdomisili I kecamatan Tenayan Raya kota Pekanbaru, melaporkan suaminya Bosran Efendi Koto (42) ke polisi. Pasangan suami istri ini sempat berkelahi di rumah mereka hingga akhirnya terjadi penganiayaan.
"Dalam laporannya, korban mengaku diseret pelaku keluar rumah setelah terjadi pertengkaran di antara keduanya. Handphone korban juga dibanting dan rusak," ujar Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo Sik kepada merdeka.com Jumat (10/2).
Kepada polisi, korban menceritakan peristiwa pertengkaran itu terjadi berawal ketika Sri meminta uang untuk belanja keperluan dapur kepada suaminya. Namun, Bosran enggan memberikannya sehingga membuat korban sedikit emosional.
-
Kenapa istri marah kepada suaminya? 'Aku kan udah bilang sayaanngg… Tapi, kamu aja yang gak denger & gak ngerti..!'
-
Kenapa istri minta cerai? Menjalani kehidupan berumahtangga memang bukanlah hal yang mudah. Tentu terdapat berbagai hal yang seringkali membuat setiap pasangan berbeda pendapat hingga memicu konflik. Terkadang jika konflik telah memuncak, ada beberapa perkataan dan emosi yang rawan muncul dari masing-masing pihak. Salah satunya yakni menyebut kata berpisah atau bercerai.
-
Kenapa istri marah? Sebagai istri itu pasti ada rasa cemburu, ' tulis akun aishlatf
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
-
Bagaimana cara sang istri membuat suaminya babak belur? Si suami babak belur sampai bibirnya nyonyor dipukulin si istri.
-
Kenapa istri mengajukan gugatan cerai? Seorang perempuan dengan inisial AY, mengajukan permohonan cerai terhadap suaminya, CY, dengan alasan kurangnya kebersihan diri sebagai alasan utama.
Karena pelaku tak juga mau memberikan uang, korban lalu mengancam akan menyerahkan anak mereka kepada selingkuhan suaminya. Ucapan korban tersebut lantas membuat pelaku terpancing emosi.
"Pelaku langsung marah saat disinggung soal dugaan perselingkuhan dan membanting handphone korban. Kemudian, korban diusir dan diseret hingga keluar dari rumah," ucap Guntur.
Tak senang diperlakukan kasar oleh suaminya, Sri pun langsung pergi ke kantor polisi untuk melaporkan suaminya atas kejadian yang dialaminya. Sri menceritakan masalah rumah tangganya kepada polisi hingga terjadi penganiayaan tersebut.
"Laporan korban yang diterima petugas langsung diproses untuk dilakukan penyelidikan. Korban sudah memberikan keterangan, selanjutnya pelaku akan kita panggil untuk diperiksa," pungkas Guntur.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan
Baca SelengkapnyaTersangka memukul kepala suaminya dengan mesin pompa air hingga tewas di tempat.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaKorban bermaksud masak lauk namun tidak ada sayuran di dapur. Alhasil dia meminta uang kepada suaminya.
Baca SelengkapnyaTekanan ekonomi hingga penampilan menjadi salah satu faktor "pemerasan" istri terhadap suami di Taiwan.
Baca SelengkapnyaEmosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Baca SelengkapnyaAlih-alih membayar, sang suami justru kedapatan tak memberi izin hingga melakukan tindak kekerasan.
Baca SelengkapnyaKorban yang tidak menaruh curiga langsung masuk ke rumah pelaku SR, yang sudah menyiapkan golok.
Baca SelengkapnyaMelihat suaminya pulang dengan dua kantong belanjaan, ia langsung menghampiri suaminya.
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca SelengkapnyaIstrinya kesal uang bukan untuk biayai ketiga anak malah habis dipakai judi online
Baca SelengkapnyaPermintaan pisah itupun menyulut amarah dari terduga pelaku, sehingga terjadilah penganiayaan.
Baca Selengkapnya