Dirawat 14 Tahun, Owa Ungko Milik Penyadap Karet Diserahkan ke Petugas
Merdeka.com - Desri Aria, seorang warga Desa Sungai Keranji, Kabupaten Kuantan Singingi menyerahkan satwa dilindungi owa ungko ke tim rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau. Petugas mengevakuasi satwa itu dari rumah Desri.
Plh Kepala Balai Besar KSDA Riau, Hartono menjelaskan, setelah mendapat laporan dari Desri yang hendak menyerahkan primata yang terancam punah tersebut, tim bergegas ke lokasi.
"Owa ungko itu ditemukan Pak Desri saat dia menyadap karet di kebun miliknya 14 tahun lalu. Saat itu terdengar suara yang jatuh dari pohon. Kemudian saat didekati ditemukanlah sepasang bayi owa ungko," kata Hartono, Senin (27/12).
-
Apa yang dilakukan warga saat menangkap ular? Warga hanya menggunakan tali tambang dan kain lap untuk menangkap ular yang bertenaga besar itu dan agar tidak lepas dari pegangan.
-
Bagaimana warga mengusir kera ekor panjang? Sebagian warga menggunakan letusan senapan angin untuk membuat para monyet ketakutan. Sedang warga lain memasang ban kendaraan agar monyet-monyet tidak mendekati rumah.
-
Siapa yang terlibat dalam pelestarian terumbu karang di Desa Sungai Dua Laut? Usaha konservasi terumbu karang dari kerusakan tak hanya dilakukan oleh pemerintah, LSM, atau lembaga terkait, namun juga oleh masyarakat setempat.
-
Bagaimana prajurit TNI menangkap biawak tersebut? Saat berada digenggaman tangan sang prajurit, biawak itu nampak brutal dan mencoba untuk melarikan diri.
-
Kenapa warga menangkap ular sanca? 'Awalnya pPemilik rumah Bapak Lani lalu memeriksa kandang ayam ternyata ada ular sanca berukuran sekitar 4 meter yang sudah melalap 3 ekor ayamnya,' ungkap Ahmad Bary.
-
Siapa yang mengamankan biawak tersebut? Saat itu, prajurit TNI mengenakan seragam PDL nampak memegang bagian ekor biawak dan mencoba memindahkannya ke tempat lebih aman.
Lalu satwa bernama latin hylobates agilis itu dibawa pulang oleh Desri untuk dirawat di rumahnya. Namun tiga pekan kemudian salah satu bayi uwo ungko yang berjenis kelamin jantan ditemukan mati.
Namun uwo ungko betina masih hidup. Desri pun memeliharanya selama 14 tahun. Namun belakangan, Desri baru mengetahui bahwa owa merupakan satwa dilindungi. Akhirnya, Desri berkordinasi dengan BBKSDA hingga diserahkan.
"Belum lama ini Pak Desri baru mengetahui bahwa satwa tersebut merupakan salah satu satwa yang dilindungi, sehingga berinisiatif untuk menyerahkan ke kami," katanya.
Menurut Hartono, satwa itu dalam keadaan sehat dan tidak ada ditemukan cacat atau pun luka di bagian tubuhnya. Bahkan sifatnya agresif dan lincah.
"Kita kemudian pindahkan ke kandang transit satwa Balai Besar KSDA Riau di Pekanbaru untuk observasi sebelum dilakukan tindakan selanjutnya," jelasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua orang petugas menggunakan tongkat penjepit untuk menangkap ular kobra
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaPria ini berhasil menangkap ular jenis kobra dengan panjang kurang lebih 3 meter.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, kepolisian menerapkan restoratif justice sehingga pemilik hanya diminta buat pernyataan tidak diproses hukum.
Baca SelengkapnyaPetugas yang telah piawai menangkap ular, akhirnya mendapat celah posisi ular.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaUlar Sanca Sepanjang 7 Meter Lilit Kucing Peliharaan Warga, Tim Damkar Bertindak
Baca SelengkapnyaAnjing dan kucing itu terlantar setelah orang-orang meninggalkan desa untuk mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaHewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.
Baca SelengkapnyaKucing tersebut hanya diam merasakan kuatnya tenaga ular dengan panjang mencapai 4 meter tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan proses pelepasan burung elang Jawa di alam.
Baca Selengkapnya