Disdik Garut Pastikan Semua Sekolah Siap Belajar Tatap Muka
Merdeka.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Jawa Barat memastikan semua sekolah, mulai tingkat Paud, TK, SD, dan SMP, negeri maupun swasta, sudah siap melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Pihanya juga menyiapkan berbagai aturan dan sarana prasarana protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Pemkab Garut sudah mencanangkan Gerakan Ayo Masuk Sekolah, dan semua sekolah dipastikan sudah siap, dan harus siap, mulainya nanti Mei setelah Lebaran," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut Totong di Garut dilansir Antara, Rabu (31/3).
Ia menuturkan Kabupaten Garut memiliki jumlah sekolah tingkat Paud dan TK sebanyak 2.456 sekolah, kemudian 1.556 SD, dan 408 SMP dengan jumlah siswa sebanyak 600 ribuan orang.
-
Bagaimana anak-anak belajar di Kampung Saungkuriang? 'Akhir KKN ini, kami menerima kunjungan empat sekolah SD di Kecamatan Cipondoh, untuk merasakan langsung pesona Kampung Saungkuriang. Dengan kegiatan memberi makan hewan, membuat ekoprint, dan beberapa kerajinan dari barang bekas. Serta membuat aquaponik di mana anak-anak dapat menanam sekaligus memelihara ikan,' paparnya.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Di mana lokasi SD Negeri Butuh? SD Negeri Butuh terletak di Dusun Pereng, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo.
-
Siapa yang mengunjungi sekolah dan pesantren di Kalimantan Selatan? Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor kembali melanjutkan perjalanan Turdes, kini dirinya menyambangi sekolah hingga pesantren.
-
Siapa saja yang bekerja di bidang pendidikan? Berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang pendidikan dan pekerja lainnya dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
-
Kapan SD Negeri Butuh didirikan? Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Kasultanan yang didirikan di Kulon Progo pada masa 1916 Masehi.
Seluruh sekolah di Garut itu, kata Totong, sudah dipastikan telah mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tatap muka, mulai dari penyediaan alat pendeteksi suhu tubuh, tempat cuci tangan, penyemprotan disinfektan, termasuk membersihkan seluruh lingkungan sekolah.
"Semua sekolah sudah siap, apalagi selama ini dua kali anggaran dari BOS (biaya operasional sekolah) digunakan untuk protokol kesehatan, jadi tidak mungkin kalau sekolah belum siap," katanya.
Ia menyampaikan pelaksanaan sekolah tatap muka itu tidak menjadi wajib, pemerintah menyiapkan dua pilihan bagi orang tua, yaitu sistem belajar di sekolah dan belajar daring atau jarak jauh.
Sekolah, lanjut dia, mempersilakan orang tua untuk memilih sistem belajar, jika ada orang tua yang belum siap anaknya belajar tatap muka, maka sekolah akan menyediakan belajar jarak jauh.
"Kebijakan belajar tatap muka ini dikembalikan lagi kepada orang tua, nanti ada surat kesepakatan, kalau orang tua belum siap anaknya ke sekolah maka akan ada pembelajaran jarak jauh," kata Totong.
Ia mengungkapkan pemberlakuan belajar tatap muka ini sudah dipersiapkan secara matang, mulai dari gurunya dipastikan sudah mendapatkan vaksin COVID-19.
Kemudian saat belajar nanti di sekolah, kata dia, wajib pakai masker, harus diatur jarak, tidak ada salam cium tangan, upacara, maupun kegiatan lain di sekolah yang memicu kerumunan orang.
"Nanti juga akan ada Satgas COVID-19 untuk memantaunya bagaiamana penerapan protokol kesehatan di sekolah," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah tersebut merupakan jumlah pendaftar guru terbanyak di Indonesia pada pendaftaran PPPK 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Bogor mengusulkan 2.235 formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPembelajaran daring tersebut, bertujuan agar mengurai kepadatan lalu lintas
Baca SelengkapnyaTahun ini, jumlah lulusan SD di Depok sebanyak 34.000 siswa. Namun daya tampung SMPN di Depok hanya untuk 9.000 siswa saja.
Baca SelengkapnyaDua siswa tersebut diterima dari jalur afirmasi dan zonasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Beberkan Alasan Buka Loker CPNS dan PPPK Tahun 2024
Baca SelengkapnyaBudi menyebutkan sebanyak 2.090 sekolah itu ditargetkan bisa diterapkan (sekolah gratis) pada tahun ajaran baru 2025.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengimbau 208 sekolah yang berada di kawasan GBK, lokasi Misa Akbar Paus Fransiskus menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaPendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka Bulan Ini, Tersedia 3.445 Formasi
Baca Selengkapnya