Ditangkap, Pembunuh Satu Keluarga di Sintang Kalbar Ngaku Sakit Hati Dihina Korban
Merdeka.com - Polres Sintang telah mengamankan seorang warga Dusun Laman Natai Desa Solam Raya Kecamatan Sungai Tebelian. Pria tersebut diketahui berinisial RA (27).
Kasat Reskrim Polres Sintang AKP Hoerrudin mengatakan, pria tersebut ditangkap karena diduga telah melakukan pembunuhan terhadap satu keluarga di yang jenazahnya ditemukan di Kebun Sawit blok 4 ZZAB, Dusun Laman Natai, Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian.
"Untuk identitas Korban sendiri yaitu Turyati (Istri), Sugiono (Suami) dan Afsya Amila Putri (Cucu) yang beberapa hari lalu ketiga jenazahnya sudah ditemukan," kata Hoerrudin kepada wartawan, Jumat (6/8).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
Ia menjelaskan, pria tersebut nekat melakukan aksi kejinya itu lantaran memiliki dendam usai dihina oleh korban yang dalam hal ini dilakukan oleh Turyati.
Dendam dan aksi pembunuhan ini berawal pada Senin (2/8) lalu, saat pria tersebut pergi ke rumah korban karena ingin meminjam uang sebesar Rp5 juta.
"Bukannya mendapat pinjaman, pelaku malah mendapat jawaban kasar serta beberapa kalimat yang menyinggung perasaannya dari si korban," jelasnya.
Keesokan harinya, Sugiono bersama dengan Afsya Amila pergi ke rumah terduga pelaku karena ingin mengajaknya pergi ke Sintang untuk menemui Turyati yang pernah ia ingin pinjam uangnya itu.
"Saat itu niatnya baik ingin membantu pelaku untuk meminjam uang kepada Turyati yang saat itu pernah menolak untuk memberikan pinjaman uang," ujarnya.
Sesampainya di rumah RA, ternyata ia sedang dalam keadaan sakit. Karena, saat itu terduga pelaku juga meminjam uang kepada Sugiono sebesar Rp200.000, sekaligus meminta diantarkan ke mantri.
Namun, sebelum berangkat pelaku lebih dulu mengambil parang miliknya dan ia selipkan di dalam celananya tanpa sepengetahuan Sugiono.
"Setiba di rumah mantri yang saat itu rumahnya sedang tutup, pelaku meminta Sugiono untuk mengantarkan dirinya ke rumah adik iparnya. Dimana dalam perjalanan di lahan sawit blok 4 ZZAB, pelaku mengeluarkan parangnya kemudian menghabisi korban yaitu Sugiono dan Afsya Amila Putri dengan cara dibacok," ungkapnya.
Usai menghabisi nyawa keduanya, RA pun langsung membawa sepeda motor milik korban dan menjemput Turyati. Saat itu, ia berbohong jika cucunya yakni Afsya Amila menangis dan meminta dijemput.
"Berhasil dibawa, pelaku pun membonceng Turyati ke ke blok 4 ZZAB yang tak jauh dari TKP pembunuhan pertama dan kemudian menghabisinya," paparnya.
Usai melakukan aksinya itu, RA pun mengembalikan motornya ke rumah korban. Dalam perjalanan ia membuang barang bukti berupa sebilah parang ke semak-semak.
"Pelaku yang saat itu telah selesai melancarkan aksinya, kembali langsung ke rumah sambil memantau situasi di sekitar rumahnya," ucapnya.
Untuk terduga pelaku sendiri ditangkap pada Jumat (6/8), dan kini RA beserta barang bukti telah diamankan oleh pihaknya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Dari hasil penyelidikan pelaku mengakui seluruh perbuatan yang dilakukannya lantaran dendam akibat dikatakan miskin serta beberapa kalimat hinaan lainnya," jelasnya.
Berdasarkan hasil interogasi awal, pria tersebut melakukan aksi kejinya itu hanya seorang diri atau tanpa adanya bantuan dari orang lain.
"Kasus ini masih kita dalami guna melihat apakah yang dilakukan oleh pelaku termasuk pembunuhan berencana atau tidak," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaKorban AN (25), ditemukan terkubur dan dicor pelaku dan dua orang lain di bekas kolam ikan.
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSetelah buron lebih dari sepekan, tersangka pembunuh pegawai koperasi di Palembang, AN (25), akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Dengan demikian, semua pelaku
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar reka ulang pembunuhan empat orang dalam satu keluarga di Musi Banyuasin. Tersangka EE (48) nekat melakukan perbuatan itu karena masalah bisnis.
Baca Selengkapnya