DKI rangking 1 kasus kekerasan anak, Jateng nomor 11
Merdeka.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Arist Merdeka Sirait (Komnas PA) menyebut, kasus kekerasan terhadap anak di Jawa Tengah menduduki rangking 11 se Indonesia. Ironisnya 50 persen lebih kasus tersebut didominasi kekerasan seksual. Namun pada dua bulan terakhir ini mulai bergeser ke kekerasan fisik dan kekerasan yang dilakukan antar anak-anak.
"Jawa Tengah sudah masuk kategori darurat untuk kekerasan terhadap anak. Untuk tahun 2015 ini sudah mencapai 1.670 kasus yang dilaporkan," ujar Arist kepada wartawan, di Sukoharjo, Jumat (2/10).
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Kenapa polisi mengancam keluarga buron? 'Ancaman itu sudah kami sampaikan ke keluarga agar turut membantu polisi menangkap para pelaku,' jelas Umi.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kapan anak-anak dikorbankan? Tulang-tulang itu berasal dari abad ke-7 dan ke-12, sebagian besar darinya disimpan pada masa kejayaan Chichén Itzá selama 200 tahun, sekitar tahun 800 hingga 1000 M.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
Ia menambahkan dari ribuan kasus tersebut 50 lebih merupakan kasus kekerasan seksual. "Separuh lebih kekerasan seksual. Bayangkan, yang dilaporkan saja sudah hampir dua ribu, ini belum yang tidak dilaporkan dengan berbagai alasan," tandasnya.
Kendati demikian, Jawa Tengah masih kalah dengan sejumlah provinsi lainnya. Untuk peringkat pertama, kata Arist, adalah DKI Jakarta disusul Makassar dan Nusa Tenggara Barat, kemudian Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Timur.
"Ini sangat ngeri, ada tiga kasus dalam sebulan bahkan di antaranya dilakukan aparat. Aparat yang semestinya menjadi pengayom masyarakat, dan sebagian lainnya anak-anak menjadi obyek pembunuhan dengan cara yang sangat keji," jelasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaMengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan ini terjadi tak sengaja. Mulanya, Heru berkunjung ke Tanah Tinggi untuk melakukan penataan permukiman.
Baca SelengkapnyaNahar menambahkan terdapat sejumlah LPKA yang mengalami kelebihan kapasitas, salah satunya adalah LPKA Kutoarjo.
Baca SelengkapnyaDiduga penganiayaan yang dialami kedua korban sudah berulang. Hal itu terlihat dari kondisi luka yang cukup serius pada kedua korban.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Data Mengejutkan Kasus Bunuh Diri Anak
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga perempuan di Indonesia yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di setiap jamnya.
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami dua kakak beradik disabilitas di Purworejo. Keduanya jadi korban pencabulan oleh tiga pelaku.
Baca Selengkapnya