Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dokter Paru Sebut Rumah Sakit Butuh Tambahan Oksigen dan IGD

Dokter Paru Sebut Rumah Sakit Butuh Tambahan Oksigen dan IGD RS Pertamina Jaya. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengemukakan rumah sakit pelayanan pasien COVID-19 membutuhkan tambahan alat oksigen serta Instalasi Gawat Darurat untuk menghadapi lonjakan kasus.

"Instalasi Gawat Darurat (IGD) perlu ditambah, sebab kan pasien pertama datang pasti di IGD," katanya dalam acara konferensi pers pernyataan sikap PDPI untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19 yang disiarkan secara virtual, Rabu (5/5).

Dikatakan Erlina penambahan fasilitas IGD diharapkan bisa mengantisipasi penumpukan pasien di rumah sakit.

Orang lain juga bertanya?

Belajar dari pengalaman gelombang pertama COVID-19 pada kurun Maret hingga Desember 2020, kata Erlina, pengelola rumah sakit menyiasati keterbatasan ruang pelayanan IGD dengan cara menggunakan ruangan lain untuk pasien di luar COVID-19.

"Waktu kasusnya banyak seperti dulu, rumah sakit menambah kapasitas dengan cara menggunakan ruang-ruang pelayanan non-COVID-19. Sepertinya pola ini akan diulang lagi seperti itu jika kebutuhan IGD belum terpenuhi," katanya.

Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur itu mengatakan antrean pasien di IGD ibarat malapetaka untuk tenaga medis.

"Buat kami, para petugas bekerja di ruangan terbatas itu malapetaka. Kami kerja tidak nyaman. Kerja di bawah tekanan karena situasi pasien yang terus menerus berdatangan, malah bikin stres dan capek," katanya.

Peralatan kesehatan lainnya yang juga penting untuk ditambah adalah perangkat oksigen.

"Sebab pasien datang biasanya dalam kondisi sesak napas. Titik-titik oksigen juga harus ditambah, khususnya pada IGD tradisional. Pemerintah perlu diingatkan ini melalui Dirjen Pelayanan Kesehatan untuk memantau kesiapan oksigen dan titik-titik oksigen di rumah sakit sakit," katanya.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi mengatakan dokter spesialis paru di Indonesia secara umum telah siap menangani kasus dari varian baru SARS-CoV-2 seperti B117, B1617, dan P1.

"Namun pemerintah juga harus siap dan mampu mendeteksi dan diinformasikan kepada tenaga medis. Namun dari tata laksana COVID-19 di rumah sakit belum ada perubahan signifikan dari varian lama dan baru yang penting kesiapan SDM, finansial serta kesiapan obat," ujarnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Viral Video IGD RSUD Bekasi Membludak Akibat Pasien DBD, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Video IGD RSUD Bekasi Membludak Akibat Pasien DBD, Ini Penjelasan Kemenkes

Tampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
Menkes Jelaskan Perubahan KRIS: Meningkatkan Standar Minimum Layanan
Menkes Jelaskan Perubahan KRIS: Meningkatkan Standar Minimum Layanan

KRIS bertujuan untuk meningkatkan standard minimal pelayanan rawat inap di seluruh rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Jemaah Kelelahan Usai Puncak Haji, Kemenag Siapkan Klinik Kesehatan Sektor di Madinah
Antisipasi Jemaah Kelelahan Usai Puncak Haji, Kemenag Siapkan Klinik Kesehatan Sektor di Madinah

Ide awal pendirian klinik karena melihat jemaah haji memerlukan perawatan di masing-masing sektor.

Baca Selengkapnya