Dokter Paru Sebut Rumah Sakit Butuh Tambahan Oksigen dan IGD
Merdeka.com - Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengemukakan rumah sakit pelayanan pasien COVID-19 membutuhkan tambahan alat oksigen serta Instalasi Gawat Darurat untuk menghadapi lonjakan kasus.
"Instalasi Gawat Darurat (IGD) perlu ditambah, sebab kan pasien pertama datang pasti di IGD," katanya dalam acara konferensi pers pernyataan sikap PDPI untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19 yang disiarkan secara virtual, Rabu (5/5).
Dikatakan Erlina penambahan fasilitas IGD diharapkan bisa mengantisipasi penumpukan pasien di rumah sakit.
-
Kenapa Erna mengalami kesulitan di masa pandemi? 'Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,' kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana cara menghindari penularan penyakit saat kembali bekerja? 'Pastikan segera berobat ke dokter atau puskesmas terdekat untuk diobati segera. Kalaupun masuk kerja dalam keadaan sakit, mohon terapkan pola hidup bersih 3M ya. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak agar tidak terjadi penularan,' kata Ngabila.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
Belajar dari pengalaman gelombang pertama COVID-19 pada kurun Maret hingga Desember 2020, kata Erlina, pengelola rumah sakit menyiasati keterbatasan ruang pelayanan IGD dengan cara menggunakan ruangan lain untuk pasien di luar COVID-19.
"Waktu kasusnya banyak seperti dulu, rumah sakit menambah kapasitas dengan cara menggunakan ruang-ruang pelayanan non-COVID-19. Sepertinya pola ini akan diulang lagi seperti itu jika kebutuhan IGD belum terpenuhi," katanya.
Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur itu mengatakan antrean pasien di IGD ibarat malapetaka untuk tenaga medis.
"Buat kami, para petugas bekerja di ruangan terbatas itu malapetaka. Kami kerja tidak nyaman. Kerja di bawah tekanan karena situasi pasien yang terus menerus berdatangan, malah bikin stres dan capek," katanya.
Peralatan kesehatan lainnya yang juga penting untuk ditambah adalah perangkat oksigen.
"Sebab pasien datang biasanya dalam kondisi sesak napas. Titik-titik oksigen juga harus ditambah, khususnya pada IGD tradisional. Pemerintah perlu diingatkan ini melalui Dirjen Pelayanan Kesehatan untuk memantau kesiapan oksigen dan titik-titik oksigen di rumah sakit sakit," katanya.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi mengatakan dokter spesialis paru di Indonesia secara umum telah siap menangani kasus dari varian baru SARS-CoV-2 seperti B117, B1617, dan P1.
"Namun pemerintah juga harus siap dan mampu mendeteksi dan diinformasikan kepada tenaga medis. Namun dari tata laksana COVID-19 di rumah sakit belum ada perubahan signifikan dari varian lama dan baru yang penting kesiapan SDM, finansial serta kesiapan obat," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKRIS bertujuan untuk meningkatkan standard minimal pelayanan rawat inap di seluruh rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaIde awal pendirian klinik karena melihat jemaah haji memerlukan perawatan di masing-masing sektor.
Baca Selengkapnya