Dokter Sebut Salah Konsumsi Susu Kental Manis Bisa Picu Stunting
Merdeka.com - Dokter Anak Rumah Sakit Permata Depok, Agnes Tri Harjaningrum mengatakan, pemberian susu kental manis menjadi salah satu penyebab stunting pada anak-anak di Indonesia.
"Kalau kita berbicara mengenai stunting, itu dua tahun pertama sangat penting. Jadi di usia balita ini kita harus memberikan makanan yang benar agar anak tidak stunting," kata Agnes, Selasa (14/2).
Agnes menuturkan, berdasarkan anjuran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), susu kental manis dapat dikenalkan pada anak jika usianya sudah di atas lima tahun. Namun, harus diperkenalkan sebagai toping makanan saja, bukan sebagai pengganti ASI eksklusif ataupun kebutuhan protein pada anak.
-
Kenapa anak perlu minum susu dengan kalori tinggi? Prinsip yang berlaku untuk mengatur berat badan, baik untuk meningkatkan maupun menurunkannya, adalah dengan mengatur asupan kalori.
-
Kenapa susu kental manis tidak boleh dikonsumsi bayi? Meskipun terdapat banyak kandungan gizi, BPOM RI menginformasikan bahwa jenis susu ini tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu (ASI) dan tidak cocok untuk dikonsumsi oleh bayi sampai usia 12 bulan. Pasalnya bayi dan balita membutuhkan ASI dan susu yang diformulasikan khusus untuk menunjang tumbuh kembangnya.
-
Apa dampak utama gula berlebih pada kesehatan anak? 'Masalah pertama yang bisa terjadi ialah anak jadi mengalami yang namanya ketagihan, akhirnya hal itu meningkatkan kebutuhan anak terhadap rasa manis yang berlebih,' ujar Dr. Tan.
-
Apa dampak gula buat kesehatan anak? Penelitian ini menemukan bahwa 'mengurangi asupan gula selama periode kritis awal kehidupan dapat menurunkan risiko diabetes hingga 35% dan risiko hipertensi sebesar 20%'.
-
Apa saja zat gizi dalam susu yang penting untuk anak? Susu mengandung protein, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin B12, dan vitamin D yang baik untuk perkembangan otak dan saraf anak.
-
Apa kegunaan susu kental manis? Susu kental manis lebih cocok sebagai pelengkap dalam makanan dan minuman. Contohnya pada minuman, bisa menggabungkannya dengan kopi, jus, atau teh. Sedangkan untuk makanan, dapat dikombinasikan dengan dessert seperti kue dan es krim. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa manis dan tekstur kental pada makanan dan minuman.
Menurut Agnes, kenyataannya hal tersebut belum dipahami banyak orang tua di Indonesia. Banyak kasus yang ditemukan, orang tua memberikan susu kental manis yang dianggap sebagai susu untuk membuat anak kenyang.
Akibatnya, Indonesia mempunyai banyak anak stunting yang kini angka prevalensinya mencapai 21,6 persen berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Hingga kini pun, anak stunting juga masih ditemukan di DKI Jakarta.
Padahal, lanjut dia, adanya rasa manis yang kuat pada susu kental manis justru membuat anak ketagihan dan tidak berselera untuk memakan makanan sehat lainnya. Hal tersebut, bertentangan dengan program pemerintah yang sedang menggaungkan pentingnya protein hewani untuk mencegah stunting.
“Hubungannya dengan stunting itu, mereka (kental manis) proteinnya rendah, gulanya tinggi itu kental manis. Itu membuat anak kenyang akhirnya dia tidak mau makan sayur dan lain-lain, hanya makan gula saja jadi kalorinya tinggi,” kata Ahli Gizi ini.
Menurut Agnes, menurunnya nafsu makan akibat konsumsi kental manis yang berlebihan, memberikan dampak secara bertahap pada anak. Pertama, anak akan mengalami defisiensi makronutrien.
Kemudian anak secara perlahan akan mengalami defisiensi mikronutrien atau kekurangan gizi mikro yang salah satunya adalah zink atau protein hewani yang bisa didapat dari ikan ataupun telur. Jika berat badan anak terus menurun, maka anak bisa terindikasi terkena stunting akibat kekurangan gizi kronis.
Selain kurang asupan protein hewani, kurangnya pengetahuan terkait pola makan yang baik dalam keluarga juga bisa menyebabkan anak terkena stunting. Dalam kasus yang Agnes temukan, masih banyak ibu yang beranggapan bahwa jajanan manis atau yang ada di sekitar sekolah tidak berbahaya dan bisa memenuhi gizi anak meski sedikit.
Agnes berharap pemikiran tersebut diubah. Disarankan para ibu dapat meningkatkan pengetahuannya dan mematuhi anjuran yang sudah disepakati para pakar, sehingga asupan gula anak tidak berlebihan yang bisa memicu stunting, ataupun terkena diabetes tipe II yang kini diketahui semakin meningkat di Indonesia.
Ia menyarankan agar orang tua dapat memaksimalkan pemberian ASI eksklusif dan mengolah makanan lokal sebagai MPASI agar gizinya dapat terpenuhi.
“Tadi sudah saya jelaskan di atas satu tahun kemampuan (mengolah) makan yang penting 70 persen dari makanan padat dan 30 persen cair, jadi susunya kalau untuk usia 2-5 tahun itu hanya maksimal 600 mili saja," kata Agnes, dilansir dari Antara.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi kental manis pada ibu hamil dan juga bayi bisa berdampak bahaya dan perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKonsumsi susu terutama susu segar bisa menjadi cara yang baik untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.
Baca SelengkapnyaKonsumsi minuman manis yang dilakukan seseorang terutama anak bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas.
Baca SelengkapnyaSusu memang menyehatkan namun konsumsi berlebih bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaPemberian air putih yang terlalu berlebihan pada anak bisa menjadi penyebab masalah termasuk terjadinya stunting.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi gula dalam batas yang tak normal dapat memberikan dampak buruk bagi kondisi tubuh.
Baca SelengkapnyaSusu kental manis banyak digunakan pada olahan makanan dan minuman lezat.
Baca SelengkapnyaKonsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat meningkatkan risiko diabetes
Baca SelengkapnyaPuluhan pasien anak menjalani proses cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca SelengkapnyaPencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting diperhatikan.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memperhatikan jumlah santan yang dikonsumsi setiap hari karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi dan asam lambung.
Baca SelengkapnyaKandungan maltodekstrin yang ditemui pada susu anak terbuat dari bahan alami.
Baca Selengkapnya