Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR pasrah jika pemerintah belum setuju 7 proyek masuk RAPBN 2016

DPR pasrah jika pemerintah belum setuju 7 proyek masuk RAPBN 2016 Agus Hermanto. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Pemerintah belum mengakomodir 7 proyek pembangunan Gedung DPR di dalam RAPBN 2016. Menurut Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto, hal tersebut lantaran pemerintah belum melihat urgensi rencana tersebut.

DPR, lanjut politikus Demokrat ini, akan menuruti setiap proses yang jalani pemerintah.

"Kita lihat saja prosesnya, biar prosesnya berjalan, apabila memang pemerintah bisa melihat urgensi dan juga menyetujui, ini (pembangunan gedung DPR) baru bisa jalan," kata Agus di Kompleks Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/8).

Agus menambahkan, ide untuk membangun gedung DPR baru sekadar usulan dari beberapa pihak di DPR.

"Itu kan merupakan suatu usulan dari DPR. Ini pun DPR belum secara keseluruhan, baru ada beberapa yang mengusulkan itu, sekarang ini sedang diusulkan. Apabila pemerintah tidak menyetujui ya mungkin tidak bisa terlaksanakan," jelas Agus.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, proyek yang direncanakan senilai Rp 2,7 triliun itu belum menjadi pembahasan pemerintah dengan parlemen.

"Gedung DPR kegedean (terlalu besar) untuk masuk buku APBN," katanya usai rapat kerja dengan Badan Anggaran tentang pokok-pokok RUU APBN 2016 di gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/8).

Ditegaskan apakah jawabannya itu bukti pemerintah tidak mengakomodir pendanaan tujuh proyek pembangunan komplek parlemen, Bambang menjawab santai.

"Apa sih? Belum ada di dalam APBN," jawabnya sambil menghindari cecaran pertanyaan awak media.

Menurutnya, pemerintah bersama DPR belum membahas proyek tersebut. Saat ini, pembahasan RAPBN 2016 baru memasuki tahap awal.

"Kita belum mulai membahas itu ya, baru mulai APBN. Belum ngapa-ngapain," bebernya.

Bambang juga enggan menjelaskan apakah postur APBN 2016 bisa memenuhi keinginan DPR membangun gedung baru.

"Orang belum dibahas, belum ada di nota keuangan," tegas mantan kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu tersebut.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkumham Respons RUU Pilkada Batal Disahkan Hari Ini: Pemerintah Tak Bisa Berbuat Banyak
Menkumham Respons RUU Pilkada Batal Disahkan Hari Ini: Pemerintah Tak Bisa Berbuat Banyak

Rapat tersebut menghasilkan keputusan setuju atas RUU Pilkada sehingga layak untuk dibawa ke rapat paripurna yang dijadwalkan pada Kamis ini.

Baca Selengkapnya
RUU Perampasan Aset Jalan di Tempat, Menkumham: Kami Jumpai Pimpinan DPR
RUU Perampasan Aset Jalan di Tempat, Menkumham: Kami Jumpai Pimpinan DPR

Menkumham Yasonna Laoly menyebut, pembahasan RUU Perampasan Aset masih menjadi prioritas pemerintah.

Baca Selengkapnya
PDIP akan Ambil Sikap Kritis Terhadap Revisi UU Polri
PDIP akan Ambil Sikap Kritis Terhadap Revisi UU Polri

Bambang mengaku, belum mengetahui apakah revisi UU Polri akan dibahas di Komisi III DPR RI atau tidak.

Baca Selengkapnya
Dasco Isyaratkan RUU Pilkada Disahkan DPR Periode Berikutnya: Kita Perlu Penyempurnaan
Dasco Isyaratkan RUU Pilkada Disahkan DPR Periode Berikutnya: Kita Perlu Penyempurnaan

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan terbuka peluang revisi UU pilkada disahkan pada DPR selanjutnya atau periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Puan Sebut Belum Ada Pergerakan Hak Angket, Begini Sikap PKB dan NasDem
Puan Sebut Belum Ada Pergerakan Hak Angket, Begini Sikap PKB dan NasDem

Puan Sebut Belum Ada Pergerakan Hak Angket, Begini Sikap PKB dan NasDem

Baca Selengkapnya
Ganjar Ungkap Solusi soal RUU Perampasan Aset yang Masih Jalan di Tempat DPR
Ganjar Ungkap Solusi soal RUU Perampasan Aset yang Masih Jalan di Tempat DPR

Ganjar mengakui perumusan payung hukum perampasan aset memang tidak mudah.

Baca Selengkapnya
DPR Tantang Jokowi Buat Perppu Perampasan Aset
DPR Tantang Jokowi Buat Perppu Perampasan Aset

Presiden Jokowi menekankan pentingnya Undang-Undang Perampasan Aset. Namun, belum ada kejelasan mengenai kelanjutan pembahasan RUU ini di DPR.

Baca Selengkapnya
Polemik Penyelesaian RUU Perampasan Aset, Puan: Tunggu Ganti Periode
Polemik Penyelesaian RUU Perampasan Aset, Puan: Tunggu Ganti Periode

Puan ingin DPR fokus dengan hal-hal yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum tanggal 1 Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Desy Ratnasari Berani Beri Catatan Merah saat Rapat Baleg DPR, Ini Penyebabnya
VIDEO: Tajam Desy Ratnasari Berani Beri Catatan Merah saat Rapat Baleg DPR, Ini Penyebabnya

Memasuki akhir periode DPR mempercepat penyelesaian Rancangan Undang-Undang (RUU) yang masuk daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas)

Baca Selengkapnya
Dasco: Pembahasan Revisi UU MK saat Masa Reses Sudah Ada Izin Pimpinan
Dasco: Pembahasan Revisi UU MK saat Masa Reses Sudah Ada Izin Pimpinan

Kata Dasco saat ini hanya menunggu waktu lantaran sudah selesai di pengambilan keputusan tingkat I.

Baca Selengkapnya
Pengesahan Revisi UU Pilkada Ditunda, Pemerintah akan Koordinasi dengan DPR
Pengesahan Revisi UU Pilkada Ditunda, Pemerintah akan Koordinasi dengan DPR

Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan DPR.

Baca Selengkapnya
Baleg DPR Gelar Rapat Pleno Carry Over, Singgung DIM RUU TNI dan Polri
Baleg DPR Gelar Rapat Pleno Carry Over, Singgung DIM RUU TNI dan Polri

Anggota Baleg Fraksi PDIP Sturman Panjaitan, mengatakan terdapat lima hingga enam RUU yang belum turun daftar inventarisasi masalah (DIM)

Baca Selengkapnya