Dua Hari Diguyur Hujan, Sejumlah Wilayah di Solo Raya Banjir
Merdeka.com - Hujan deras berjam-jam selama dua hari terakhir, membuat sejumlah wilayah di Kota Solo dan sekitarnya tergenang. Kondisi tersebut diperparah dengan tingginya volume air di Sungai Bengawan Solo.
Selain Kota Solo, banjir juga terjadi di Sukoharjo sejak Minggu sore. Seperti di Desa Pandeyan, Kecamatan Polokarto Sukoharjo. Akibat tak mampu menampung luapan air, tanggul sungai desa setempat jebol. Pada Minggu malam air mulai masuk ke pemukiman warga.
Sementara di Kota Solo, sedikitnya 50 kepala keluarga (KK) di Kampung Putat RT 03 /RW 02, Kelurahan Sewu, Jebres harus mengungsi. Di kampung pinggir Bengawan Solo itu, air merendam jalan setinggi sekitar 1,5 meter, pada Senin (14/12) pukul 01.00 WIB. Hal tersebut terjadi akibat adanya backwater, air dari kota tak bisa masuk ke Sungai Bengawan Solo.
-
Kapan air sungai keruh sebelum banjir? Tanda-tanda yang ada sebelum terjadinya bencana ini adalah air sungai yang menurut, warna air sungai yang keruh, terdengar suara gemuruh, curah hujan yang tinggi, dan hewan-hewan di alam yang berlarian.
-
Bagaimana cara warga Dusun Tonjong beradaptasi dengan banjir? Tujuannya apabila banjir telah surut, mereka lebih mudah membersihkan bagian dalam rumah. 'Banjir di sini hampir setiap tahun. Bahkan untuk tahun ini, sejak awal tahun 2024, sudah terjadi empat kali banjir di sini,' kata Damsiri.
-
Bagaimana warga Sambeng dapatkan air di awal kemarau? Pada awal musim kemarau, warga mengandalkan sumber air yang terletak di pinggir desa. Namun karena musim kemarau berlangsung panjang, sumber air ikut mengering.
-
Mengapa air di rumah warga di Rumah Tigo Ruang masuk? “Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,“ tuturnya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Dari Minggu siang sampai malam curah hujan tinggi di wilayah hulu membuat Sungai Bengawan Solo naik," ujar Lurah Sewu, Iwan Murtanto, Senin (14/12).
Menurut Iwan, air Sungai Bengawan Solo mulai naik dan masuk kampung pada Minggu pukul 21.00 WIB. Warga tetap bertahan di rumah karena ketinggian air belum masuk rumah. Namun dinihari sekitar pukul 00.30 WIB air naik sekitar 1,5 meter. Sehingga ada 50 rumah kemasukan air dan terpaksa harus mengungsi," jelas dia.
Iwan menjelaskan, warga yang terkena banjir tersebut, selama ini nekat tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Bengawan Solo. Mereka tidak mau direlokasi Pemkot Solo dengan berbagai alasan.
"Setelah air meninggi, warga mulai dilakukan evakuasi secara massal ke atas tanggul. Evakuasi warga dibantu BPBD (Badan Penaggulangan Bencana Daerah) Solo serta ditolong sukarelawan," pungkas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaBanjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaHujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaBanjir rob hari ini merupakan banjir yang tertinggi dalam tiga hari terakhir. Ketinggian banjir rob kali ini mencapai satu meter.
Baca SelengkapnyaPos jaga Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat mencatat peningkatan debit tinggi muka air (TMA) hingga siaga 2.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaHujan yang mengguyur sejak malam hari membuat pemukiman warga di Kelurahan Rawa Terate terendam banjir.
Baca Selengkapnya