Dua kali sekap 3 anak angkatnya, ibu di Makassar diduga derita psikopat
Merdeka.com - Satu bocah dan dua balita disekap ibu angkatnya di sebuah ruko di Jl Mirah Seruni, Panakkukang, Makassar. Ibu angkat bernama Acci alias Memei alias Gensel, diduga menderita psikopat.
Hal ini diungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, Andi Tenri Palallo. Saat ini anak-anak malang itu dititipkan di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar.
"Kami menduga Memei, ibu angkat dari anak-anak ini menderita psikopat karena betapa tidak, anak-anaknya yang masih kecil itu disekap dalam kondisi lapar dan diduga korban penganiayaan terlihat dari bekas-bekas luka di sekujur tubuh anak Us alias F yang berusia 5 tahun dan Dv alias Dr berusia 2,5 tahun," tutur Andi Tenri Palallo, Senin (17/9).
-
Bagaimana bocah itu tertangkap? 'Itu kayak ditangkep aja sama TNI. Ketahuan, karena rumahnya deket dari warnet. Anak-anak situ,' jelasnya, menambahkan bahwa penangkapan itu berlangsung cepat berkat kedekatan lokasi tempat tinggal anak tersebut dengan warnet.
-
Bagaimana bocah tersebut bisa keluar? Pria dewasa yang membantu bocah ini menyuruhnya memiringkan kepalanya agar memudahkannya untuk keluar. Dengan memegang kepala dan memutar kepala secara pelan-pelan, alhasil kepala bocah tersebut berhasil keluar dengan kondisi bersih tanpa luka.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
Dia mengaku kaget saat melihat anak-anak setelah dijemput oleh tim reaksi cepat P2TP2A dari lokasi kejadian. Ternyata, mereka adalah anak-anak yang pernah didampingi setahun silam.
Saat itu, awal tahun 2017, bocah-bocah ini disekap oleh Memei di sebuah kamar kos-kosan di lantai 2. Sementara Memei keluar rumah bawa mobil online. Anak-anak ini menangis kelaparan dan ditolong oleh warga setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Sempat dilaporkan ke unit Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPA) Polrestabes Makassar, kata Tenri, namun proses hukumnya tidak berlanjut. Memei dan suaminya yang juga pengusaha, menyelesaikan secara damai.
"Kala itu disimpulkan jika Memei ini korban KDRT dari suaminya sehingga anak-anak yang dia jadikan korban kekerasan. Untuk menghidupi anak-anaknya, dia harus kerja sebagai driver mobil online. Saat itu sudah diketahui kalau anak-anaknya yakni Ow alias Aw, (11), Us alias F, (5) dan Dv alias Dr hanyalah anak angkat bukan anak kandung. Tapi ternyata anak-anak ini kembali jadi korban ibu angkatnya," ujar Andi Tenri Palallo geram.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaSetelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Mereka mengirim pesan singkat agar orangtua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia.
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku tiba-tiba menggigit kaki kirinya. Sontak bocah itu menangis histeris sambil memegangi kakinya.
Baca SelengkapnyaPerkosaan terjadi sejak gadis kembar itu berusia 9 tahun. Perbuatan bejat itu sudah tak terhitung berapa kali karena hampir setiap pekan terjadi.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami dua kakak beradik disabilitas di Purworejo. Keduanya jadi korban pencabulan oleh tiga pelaku.
Baca SelengkapnyaDitinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaAkibat penganiayaan tersebut, kedua anak itu mengalami benjol dan memar di sekujur tubuhnya.
Baca SelengkapnyaIstri Pergi Kerja Cuci dan Gosok Pakaian, Suami Berulang Kali Cabuli Anak Tiri
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaDengan wajah lesu, dia diam tak bergeming. Penyidik yang mendampingi sesekali memegangi Tata karena kuatir terjatuh. Kondisinya terlihat lemah.
Baca Selengkapnya