Dua Rumah Rusak Berat Akibat Longsor di Cianjur, Seratusan Lainnya Kebanjiran
Merdeka.com - Dua rumah warga di Kampung Pasir Manis, Desa Sukajembar, Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat, rusak berat akibat tertimpa material longsor, sedangkan seratusan rumah lainnya terendam banjir, hingga saat ini BPBD Cianjur, masih melakukan pendataan.
"Longsor dan banjir yang melanda delapan kampung di Desa Sukajembar, Kecamatan Sukanagara, terjadi sejak Jumat sore (19/5) hingga Sabtu masih terjadi, di mana longsor menutup ruas jalan desa dan jalan antar kampung itu, berawal ketika hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam melanda kawasan tersebut," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Sabtu (20/3) seperti dikutip Antara.
Ia menjelaskan, dua rumah rusak berat akibat tertimpa material longsor tebing setinggi 12 meter, beruntung pemilik yang saat itu, tengah berada di dalam rumah, berhasil menyelamatkan diri, sebelum material menghantam bangunan.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
-
Siapa yang terdampak banjir di Cirebon timur? Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Waled yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
Tidak hanya merusak rumah, jalan penghubung antar desa dan delapan kampung di wilayah tersebut, amblas terbawa longsoran tanah (Sabtu 20/3), sehingga untuk sementara tidak dapat dilalui kendaraan, namun tidak sampai membuat kawasan tersebut terisolir karena terdapat jalan alternatif.
"Material longsor juga menutup akses jalan kabupaten penghubung antar kecamatan dan desa yang membentang di Kampung Pasir Manis, namun upaya tim gabungan meski dengan alat manual sudah dapat membuka kembali akses jalan menjelang siang," katanya.
Tidak hanya longsor, akibat hujan deras dengan intensitas lama, juga menyebabkan delapan kampung lainnya, terendam banjir setinggi 100 sentimeter. Namun tidak ada laporan rumah yang rusak berat atau sedang, hanya seratusan rumah dilaporkan terendam.
"Kami masih melakukan pendataan, petugas dan bantuan logistik, sudah dikirim ke lokasi, namun hingga saat ini, petugas dan relawan masih melakukan pendataan terkait berapa banyak rumah dan perkampungan yang terdampak longsor dan banjir di Desa Sukajembar," katanya.
Sementara Kepala Desa Sukajembar, Dadang Romdona, menambahkan banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cijembar, menyebabkan 25 hektar area pesawahan di delapan kampung seperti Sindang Reret, Sindang Lengo, Babakan Lapang, Cisampih, Buni Jaya, Citamiang Ridogalih dan Kampung Lemah Duhur, terendam banjir.
"Sebagian besar area pesawahan sudah siap panen, sehingga sebagian besar pemilik mengalami gagal panen dengan kerugian ditaksir lebih dari lima ratus juta. Harapan kami pemerintah daerah dapat memberikan batuan, baik untuk rumah warga yang rusak atau bibit padi untuk petani," katanya.
Ia menambahkan hingga Sabtu sore, air masih mengenangi perkampungan warga, dengan ketinggian yang sudah berkurang hingga 50 sentimeter, namun sebagian besar warga tetap bertahan di rumahnya masing-masing dengan harapan air segera surut dan tidak terjadi banjir susulan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaPuluhah unit mobil di area parkir basemen Apartemen Serpong Garden, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang terendam air limpasan anak Kali Cisadane,.
Baca SelengkapnyaNamun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang ketika pergerakan tanah masih terjadi
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaSembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca Selengkapnya