Dua Tenaga Medis di RSUP Dr Sardjito Positif Corona
Merdeka.com - Dua tenaga medis di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta dinyatakan sebagai pasien positif virus Corona. Mereka tertular dari seorang dokter residen.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengatakan, pihak RSUP Dr Sardjito pun melakukan tracing massal ke tenaga medisnya usai diketahui ada satu dokter residen positif virus Corona.
"(Dokter) Residen ini tidak menangani secara langsung pasien Covid 19 (bukan residen di kamar isolasi covid). Namun yang bersangkutan memang pernah bersinggungan dengan salah satu pasien Covid-19 yang sudah mengalami tes swab dua kali dengan hasil negatif," katanya, Kamis (21/5).
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Dia menjelaskan, kedua tenaga medis yang dinyatakan positif ini awalnya tidak memiliki gejala. Meskipun demikian beberapa hari usai kontak dengan dokter residen keduanya mengalami gejala batuk.
"Dua nakes tersebut, tidak merawat ataupun tidak tertular dari pasien yang ada di RSUP Dr Sardjito. Awalnya tidak mengalami gejala, dan baru muncul batuk-batuk beberapa hari setelah kontak dengan residen positif tersebut. Kondisi mereka saat ini cukup baik, sadar dan tidak muncul gejala demam," terangnya.
Banu menjabarkan kedua tenaga medis saat ini menjalani perawatan dan diisolasi di unit khusus Covid di RSUP Dr Sardjito. Banu menyebut jika saat ini kondisi keduanya berangsur pulih.
Berdasarkan data, dua tenaga medis ini adalah pasien nomor kasus 216 yaitu perempuan berusia 43 yang merupakan warga Bantul. Seorang tenaga kesehatan lainnya adalah pasien nomor kasus 217. Pasien adalah perempuan berusia 35 tahun warga Kota Yogyakarta namun berdomisili di Kabupaten Gunungkidul.
Terpisah, Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtingsih, mengatakan hari ini ada 8 pasien yang dinyatakan sembuh. 6 Di antaranya adalah warga Kabupaten Bantul dan 2 adalah warga Kabupaten Gunungkidul.
"Pasien nomor kasus 86 dinyatakan sembuh. Pasien adalah perempuan berusia 46 tahun warga Kabupaten Bantul. Pasien nomor 100 yaitu laki-laki berusia 36 tahun warga Kabupaten Bantul dinyatakan sembuh," ujar Berty.
Berty menyebut pasien nomor kasus 145 dinyatakan sembuh adalah perempuan berusia 14 tahun asal Kabupaten Bantul. Pasien nomor kasus 159 dinyatakan sembuh ialah laki-laki berusia 25 tahun warga Kabupaten Bantul.
Pasien nomor kasus 164 dinyatakan sembuh adalah perempuan berusia 33 tahun asal Kabupaten Bantul. Pasien nomor kasus 172 sembuh yaitu perempuan berusia 19 tahun asal Kabupaten Bantul.
"Pasien nomor kasus 173 dinyatakan sembuh adalah perempuan berusia 29 tahun. Pasien nomor kasus 174 adalah perempuan berusia 7 tahun. Keduanya adalah warga Kabupaten Gunungkidul," ucap Berty.
"Laporan kasus sembuh, dilaporkan hasil pemeriksaan 2 kali negatif sebanyak 8 kasus. Sehingga jumlah kasus sembuh menjadi 105 kasus,"sambung Berty.
Dari data Pemda DIY diketahui hingga Kamis (21/5) jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di DIY mencapai 1.375 orang. Dari jumlah itu, 215 di antaranya dinyatakan positif virus Corona dengan rincian 105 sembuh dan 8 orang meninggal dunia.
Sementara itu hasil uji swab ada 1.375 PDP, sebanyak 981 orang di antaranya dinyatakan negatif. Sisanya yakni, 179 orang PDP masih menunggu hasil tes swab. Dari 179 orang tersebut, 23 di antaranya meninggal dunia. Sedangkan untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di DIY saat ini ada 6.213 orang.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKejati Sumut telah menahan mantan Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan dan Robby Messa Nura.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) apabila dalam 1x24 jam terdapat kasus Mycoplasma Pneumonia segera melaporkan.
Baca SelengkapnyaHasil audit BPKP Jawa Barat kerugian negara mencapai Rp5.400.557.603.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil menetapkan seorang tersangka berinisial HC.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKejati Sumut menahan dua tersangka korupsi pengadaan sarana, prasarana bahan, dan alat pendukung Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut pada tahun anggaran 2020.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaHeboh pria lulusan SMA menjadi dokter gadungan selama dua tahun di rumah sakit Surabaya.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya