Eks Wamenag: Tilawah Alquran langgam Jawa bisa ganggu telinga warga
Merdeka.com - Pembacaan Alquran saat peringatan Isra Mikraj di Istana Negara menuai kontroversi. Sebab lantunan ayat suci Alquran yang dibacakan qori Muhammad Yasser Arafat yang juga dosen UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta menggunakan langgam Jawa.
Video bacaan Alquran itu menjadi perbincangan di kalangan pengguna media sosial hingga perdebatan keras. Bahkan sampai ada yang menyatakan, sang qori telah menyalahi aturan dengan menggunakan langgam Jawa.
Menanggapi hal tersebut, mantan Wakil Menteri Agama, Nasaruddin Umar menerangkan inti permasalahan ini terletak pada belum terbiasanya masyarakat mendengar langgam jawa yang digunakan untuk membaca Alquran.
-
Bagaimana Sunan Kalijaga berdakwah dengan lagu Lir Ilir? Sunan Kalijaga menggunakan lagu Lir Ilir sebagai media dakwahnya dengan cara menyelipkan ajaran Islam dalam lirik lagu yang berbahasa Jawa.
-
Siapa yang bisa menggunakan Pantun Agama Islam Lucu? Ada banyak pantun agama Islam lucu yang bisa dikirimkan di media sosial, status WhatsApp, atau untuk menyemarakkan suasana kumpul keluarga.
-
Kenapa Sunan Kalijaga membuat lagu Lir Ilir? Disebutkan bahwa Sunan Kalijaga menggunakan lagu Lir Ilir sebagai media dakwah agama Islam.
-
Bagaimana cara agar pantun bahasa Jawa tetap menghibur? Meskipun menggunakan bahasa Jawa, pantun ini akan terdengar lucu dan tetap bisa menghibur.
-
Kapan kata-kata sindiran Jawa cocok digunakan? Terkadang dalam menjalani hidup, memang ada begitu banyak hal tak terduga.
-
Mengapa pantun Jawa lucu cocok untuk hiburan? Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
"Menurut saya larangannya tidak ada, tapi hanya masyarakat saja yang belum terbiasa. Namun karena ini disiarkan secara nasional, makanya jadi kontroversi. Saya takutnya mengganggu telinga masyarakat. Karena masyarakat Indonesia itu kalau soal agama itu sensitif," terang Nasaruddin ketika dihubungi, Senin (18/5).
Nasaruddin sendiri mengaku belum melihat video tersebut. Namun sejak munculnya pemberitaan pembacaan Alquran di Istana, kemarin, banyak yang mengiriminya pesan yang memberitahu bahwa hal itu menimbulkan kontroversi.
Lebih lanjut Nasaruddin menjelaskan langgam jawa atau langgam yang lain adalah cara pelantunan dari budaya masyarakat setempat. Selama tidak merusak tajwid, intonasi, maupun makna dari Alquran itu sendiri, maka penggunaan langgam jawa tersebut tidak dilarang.
"Saya sebenarnya belum mendengar secara langsung soal langgam Jawa itu. Sebetulnya sepanjang tidak ada yang dirusak tidak ada kontroversinya. Tapi kalau sampai mengganggu tajwid, penekanan, atau intonasi dari lantunan arabnya sendiri itu bisa bermasalah," imbuhnya.
Dia menambahkan, Kementerian Agama sebelumnya harus mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai penggunaan langgam Jawa ini. Sebab menurutnya, langgam ini memberikan nilai tersendiri dalam Alquran. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan
Baca SelengkapnyaTahukah Anda? Bahwa Alquran boleh dimusnahkan apabila mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaKemenag tegaskan tidak ada larangan penggunaan pengeras suara di masjid dan musalla saat azan
Baca SelengkapnyaSebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.
Baca SelengkapnyaJK mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menyiapkan waktu untuk melakukan introspeksi diri dalam menyambut Ramadan.
Baca SelengkapnyaMUI ingin suara dari masjid bisa didengar banyak orang dengan enak dan indah
Baca SelengkapnyaMedia dakwah berupa lagu pun dipilih Sunan Kalijaga agar mudah diterima oleh masyarakat. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan adanya lagu dolanan.
Baca SelengkapnyaWalaupun berada di negeri seberang, sehari-hari mereka berkomunikasi dengan bahasa Jawa
Baca SelengkapnyaMUI melarang umat Islam mengucapkan salam lintas agama
Baca SelengkapnyaPendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.
Baca SelengkapnyaLagu Kembang Gadung jadi salah satu tembang Sunda kuno yang masih dinyanyikan. Auranya kuat dan membawa suasana sakral bagi pendengarnya
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan dihibur dengan gending banyuwangen sebelum mendengar ajakan untuk bangun sahur
Baca Selengkapnya