Ekspansi Tambang dan Perkebunan, Penyebab Utama Serangan Harimau pada Manusia
Merdeka.com - Masifnya ekspansi pertambangan dan perkebunan dinilai menjadi penyebab utama Harimau Sumatera keluar dari habitatnya. Alhasil, raja hutan itu terlibat konflik langsung dengan manusia. Bahkan menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumsel Hairul Sobri mengatakan, semakin meluasnya konsesi pertambangan dan perkebunan di Lahat dan Pagaralam membuat habitat Harimau semakin sempit. Hal ini membuatnya terganggu termasuk juga kesulitan mencari makan.
"Kami menilai industri pertambangan dan perkebunan semakin luas, itu yang membuat harimau Sumatera keluar dari tempatnya. Otomatis masuk ke pemukiman dan menyerang apapun yang ditemui termasuk manusia," ungkap Hairul, Jumat (6/12).
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Apa ancaman utama bagi Harimau Sumatera? Rusaknya ekosistem hutan membuat konflik antara harimau dengan manusia tidak pernah berhenti. "Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
Dijelaskannya, pertambangan di hamparan Bukit Barisan yang berada di Kabupaten Lahat dan Bengkulu sejak 2010 telah mencapai ribuan hektar. Begitu juga dengan perluasan wilayah PTPN VII berpengaruh besar terhadap ekosistem hutan.
"Saya pikir lahan perhutanan sosial yang digarap masyarakat bukan penyebabnya. Tetapi karena garapan hutan lindung yang menjadi tempat harimau hidup," ujarnya.
Hentikan Rusak Hutan
Menurut dia, pertambangan membuat hutan rusak. Tanah menjadi berlubang dan diperparah tidak dilakukan restorasi. Sementara PTPN VII disinyalir merambah hutan lindung, selain merampas hutan ada seluas 600 hektar yang hingga kini belum selesai.
"Pemerintah diam saja, tidak ada kebijakan peninjauan kembali atau pencabutan izin alih fungsi lahan oleh korporasi. Malah seakan dibiarkan, seolah-olah ada impunitas bagi korporasi," kata dia.
Agar serangan hewan dilindungi itu tak terulang lagi dan masyarakat kembali nyaman beraktivitas di kebun, solusinya adalah menghentikan ekspansi korporasi. Jika tidak, teror harimau dan binatang buas lain akan semakin meluas.
"Hentikan merusak hutan, pulihkan bekas tambang, biarkan hutan lindung menjadi habitat harimau, biarkan mereka hidup di tempatnya tanpa berkonflik dengan manusia," ucapnya.
Serangan Harimau
Serangan Harimau Sumatera kembali terjadi di wilayah Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan. Seorang petani bernama Yanto (39) tewas diterkam satwa dilindungi itu dan hanya menyisakan kaki dan tulang-tulang.
Korban ditemukan di kebun miliknya di Desa Bukit Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Pagaralam, Kamis (5/12). Mayatnya telah dievakuasi ke rumah duka di Desa Karang Dalam, Lahat. Kapolsek Dempo Selatan Iptu Zaldi Jaya menjelaskan, mayat korban sudah rusak. Hanya menyisakan kaki utuh dan tulang-tulang yang diduga usai dimakan harimau.
Dalam waktu sebulan, raja hutan itu telah melakukan lima kali penyerangan, di antaranya tiga terhadap manusia dan dua kasus hewan ternak. Serangan kepada manusia setidaknya telah menewaskan satu orang dan dua lainnya terluka.
Berdasarkan catatan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, teror harimau Sumatera tahun ini terjadi sejak 15 November diawali dengan penemuan jejak kaki harimau di oleh warga di Dusun Margo Mulyo, Kelurahan Dempo Makmur, Pagaralam Utara, Pagaralam. Jejak kaki itu berada di sekitar kandang kambing milik Saparudin (67).
Di hari yang sama, terdengar raungan harimau di Kampung IV Gunung Dempo Pagaralam. Lalu sore harinya wisatawan dan pemetik teh melihat harimau berkeliaran di kebun teh. Warga pun sempat merekam penampakan dengan kamera ponsel.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaSebuah pertunjukan antara Harimau Jawa dengan Manusia ini sangat populer di era kolonial Belanda. Suasananya pun terasa seperti menonton pertunjukan Gladiator.
Baca SelengkapnyaDengan mengenal fakta-fakta orang utan, kita tidak hanya akan memperkaya pengetahuan terhadap hewan ini, tapi juga membangun kesadaran untuk melindungi mereka.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaPada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca Selengkapnya